tag:theconversation.com,2011:/us/topics/kecelakaan-pesawat-terbang-61564/articleskecelakaan pesawat terbang – The Conversation2018-11-06T03:18:23Ztag:theconversation.com,2011:article/1063362018-11-06T03:18:23Z2018-11-06T03:18:23ZKotak hitam Lion Air JT-610 ditemukan, banyak bukti lain yang diperlukan untuk tahu mengapa pesawat jatuh<p>Penyelam dari tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan <a href="https://www.reuters.com/article/us-indonesia-crash/black-box-from-crashed-indonesian-jet-retrieved-from-debris-on-sea-floor-idUSKCN1N63FO">minggu lalu menemukan “kotak hitam”</a> dari puing pesawat jet penumpang Lion Air JT-610 yang jatuh di laut Karawang Jawa Barat Senin pekan lalu, menewaskan 189 orang di dalamnya.</p>
<p>Laporan mengatakan tim pencarian dan penyelamat berhasil mendapatkan <a href="https://www.straitstimes.com/asia/se-asia/divers-recover-flight-data-recorder-from-lion-air-plane">perekam data penerbangan</a>, satu dari perekam rekaman yang harus ada di setiap pesawat komersial. Rekaman yang lain adalah perekam suara kokpit. </p>
<p>Perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit dapat mengungkapkan banyak informasi tentang penerbangan. Tergantung jenisnya, perekam data penerbangan digital modern dapat menangkap lebih dari 2000 parameter, memberikan wawasan menyeluruh kepada penyelidik tentang berbagai fungsi sistem pesawat terbang dan konfigurasi apa terjadi sampai pesawat jatuh. </p>
<h2>Apa saja yang akan <em>black box</em> ungkapkan</h2>
<p>Investigasi keselamatan udara menggunakan ilmu yang pasti. Hal ini didasarkan pada metode investigasi dan analisis yang terbukti dan sistematis, yang kesimpulan didasarkan pada bukti yang tersedia. Para peneliti JT-610 akan mengeksplorasi banyak aspek dari operasi Lion Air, mencari faktor-faktor yang berkontribusi.</p>
<p>Perekam akan memberi tahu penyelidik tentang peringatan dan alarm yang berbunyi di kokpit, dan apa tanggapan kru terhadap peringatan tersebut. Mereka juga akan mengungkapkan semua input kontrol yang dibuat, efek yang dihasilkan, semua posisi <em>switch</em> kokpit, dan informasi relevan lainnya.</p>
<p>Perekam penerbangan dapat memberikan indikasi yang jelas tentang sistem apa yang tidak berfungsi dan apa tanggapan kru terhadap kegagalan fungsi tersebut. </p>
<h2>Mencari tahu alasan mengapa pesawat jatuh?</h2>
<p>Namun, data penerbangan hanya dapat menjelaskan apa yang terjadi. Penyelidik harus secara sistematis menyelidiki bukti lain untuk memastikan mengapa hal itu bisa terjadi. Peneliti juga akan menganalisis catatan pemeliharaan maskapai, rezim pelatihan awak penerbangan, sistem dan dokumentasi pemuatan pesawat, catatan penumpang dan rekaman kontrol lalu lintas udara, misalnya.</p>
<p>Peneliti khusus juga akan melihat aspek instrumentasi pesawat, avionik (alat elektronik yang dipasang di pesawat), mesin, badan pesawat, sistem kelistrikan, sistem hidrolik, serta faktor manusia dan kinerja awak kabin. Itu semua akan dianalisis secara menyeluruh sebelum kesimpulan akhir akan diambil.</p>
<p>Tidak diragukan lagi, sebagian besar penyelidikan akan menjawab pertanyaan tentang bagaimana <a href="https://www.bbc.com/news/world-asia-46014260">pesawat baru yang canggih</a> dengan berbagai cadangan untuk sistem-sistem yang penting dapat mengalami serangkaian kegagalan yang menyebabkannya jatuh. Pengalaman penerbangan sebelumnya menunjukkan mungkin ada masalah dengan sistem <a href="https://www.skybrary.aero/index.php/Pitot_Static_System">pitot statis</a> yang memberikan tekanan udara statis dan dinamis ke instrumen penerbangan utama. Walau kesalahan itu tampaknya sudah diperbaiki sebelum penerbangan, kerusakan itu mungkin muncul kembali atau memburuk selama atau setelah lepas landas.</p>
<p>Jika peneliti JT610 menemukan bahwa kerusakan sistem statis pilot memang terjadi, pertanyaan lain akan diangkat tentang mengapa kru tidak dapat mengatasi kerusakan itu. Pesawat dirancang dengan sistem udara statis terpisah untuk kapten dan perwira pertama. Secara teoretis kegagalan seharusnya tidak dapat mempengaruhi instrumentasi pada kedua sisi kokpit.</p>
<p>Selain itu, pilot seharusnya dapat menggunakan sumber udara statis alternatif, untuk memulihkan udara statis untuk setiap instrumen yang terpengaruh. Selain itu, pesawat pasti dilengkapi dengan cakrawala buatan, indikator kecepatan udara, altimeter dan kompas, sehingga kru seharusnya memiliki instrumentasi minimum penerbangan, independen dari semua sistem lainnya, untuk memungkinkan mereka dengan aman menerbangkan pesawat kembali ke bandara.</p>
<p>Dalam situasi seperti itu, pilot akan menerbangkan Boeing 737 itu dengan tingkat instrumentasi yang sama seolah-olah itu adalah pesawat ringan mesin tunggal dasar.</p>
<p>Jika itu semua terbukti, maka fokusnya akan beralih ke standar pengecekan dan pelatihan pilot Lion Air, metode pelatihan simulasi dan serangkaiannya. Apakah pilot pernah dihadapkan dengan kegagalan instrumentasi parsial atau penuh di simulator? Apakah mereka pernah mencoba menerbangkan simulator hanya pada instrumen siaga, dan jika mereka melakukannya, bagaimana kinerja mereka dalam situasi seperti itu?</p>
<p>Hal ini pada gilirannya akan menimbulkan pertanyaan tentang standar penerbangan maskapai penerbangan, kebijakan sumber daya kru, pengaturan tata kelola perusahaan, pengambilan keputusan manajemen dan budaya keselamatan operasional, dan banyak lagi.</p>
<p>Saya yakin para peneliti JT-610 akan secara sistematis mengungkapkan apa yang terjadi dan mengapa. Saya juga yakin akan ada banyak faktor kausal yang terungkap yang menyebabkan tragedi itu. Pada akhirnya kita akan belajar dari pelajaran ini, sehingga korban tidak akan hilang dan orang yang mereka cintai menderita sia-sia.</p>
<hr>
<p><em>Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Gracesillya Febriyani</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/106336/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Geoffrey Dell tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Black box milik pesawat Lion Air JT - 610 penerbangan Jakarta - Pangkal Pinang baru data awal untuk menelusuri penyebab jatuhnya pesawat.Geoffrey Dell, Associate Professor/Discipline Leader Accident Investigation and Forensics, CQUniversity AustraliaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1058592018-10-30T04:41:43Z2018-10-30T04:41:43ZLima penyebab kecelakaan pesawat terbang yang umum terjadi<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/242692/original/file-20181029-76402-35hdyp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">image hp c</span> </figcaption></figure><p>Berita kecelakaan pesawat terbang sontak membuat kita bertanya-tanya mengenai keamanan dan ancaman terorisme. Namun sampai fakta-fakta terkait terungkap, tidakah bijak jika kita berspekulasi mengenai penyebab suatu kecelakaan. </p>
<p>Tapi yang jelas, ada beberapa penyebab kecelakaan yang umum terjadi.</p>
<h2>1. Kesalahan pilot</h2>
<p>Karena pesawat terbang kini semakin dapat diandalkan, proporsi kecelakaan yang timbul akibat kesalahan pilot kian meningkat dan kini <a href="http://www.planecrashinfo.com/cause.htm">mencapai 50%</a>. Pesawat terbang terdiri dari mesin-mesin kompleks yang memerlukan banyak pemeliharaan. </p>
<p>Karena pilot secara aktif terlibat dengan pesawat pada tiap tahap penerbangan, ada banyak kesempatan untuk terjadinya kesalahan, dari kegagalan untuk memprogram dengan benar <em>flight-management computer</em> (FMC) hingga salah hitung bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengangkat pesawat.</p>
<p>Meskipun kesalahan demikian patut disesali, penting untuk mengingat bahwa pilot berperan sebagai garis pertahanan terakhir saat terjadi suatu kesalahan besar. </p>
<p>Pada <a href="http://news.bbc.co.uk/1/hi/7832439.stm">Januari 2009</a>, sebuah Airbus A320 dihantam sekawanan angsa di atas Kota New York. Dengan mesin yang tidak menyala, Kapten <a href="http://news.bbc.co.uk/1/hi/7832642.stm">Chesley Sullenberger</a> harus dengan cepat mempertimbangkan berbagai hal dan membuat suatu keputusan. </p>
<p>Berdsarkan jam terbang yang panjang serta pengetahuan atas kemampuan penanganan pesawat, dia memilih mendaratkan pesawat di Sungai Hudson. </p>
<p>Sebanyak 150 penumpang pesawat tersebut tidak diselamatkan oleh komputer atau sistem otomatis lain. Mereka justru diselamatkan oleh dua pilot – komponen yang disebut-sebut dapat tergantikan oleh komputer dan para <em>ground controller</em> atau pemandu daratan.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/imDFSnklB0k?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
</figure>
<h2>2. Kerusakan mesin</h2>
<p>Meskipun kualitas desain dan manufaktur terus mengalami peningkatan, kegagalan peralatan masih menyumbang 20% dari kecelakaan pesawat terbang. Walaupun mesin-mesin pesawat dewasa ini jauh lebih bisa diandalkan dibandingkan dengan setengah abad yang lalu, terkadang mereka masih mengalami kerusakan yang mencengangkan.</p>
<p><a href="http://www.itv.com/news/central/2014-01-08/why-did-british-midland-plane-crash-on-the-m1-near-kegworth/">Pada 1989</a>, satu bilah kipas yang hancur menyebabkan mesin nomor satu (bagian kiri) pesawat Boeing 737-400 British Midland menuju Belfast kehilangan daya. </p>
<p>Instrumen yang sulit dibaca membuat pilot salah mengidentifikasi mesin mana yang kehilangan daya. Para pilot yang kebingungan justru mematikan mesin nomor 2 (bagian kanan). </p>
<p>Tanpa satu pun mesin yang menyala, pesawat tersebut terhempas tidak jauh dari landasan 27 Bandara East Midlands, menewaskan 47 penumpang dan melukai banyak yang lain, termasuk kapten dan <em>first officer</em>.</p>
<p><a href="http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-pacific-11691197">Kasus yang lebih terkini</a> adalah kegagalan mesin Qantas A380 yang membawa 459 penumpang dan awak di atas Pulau Batam, Indonesia. Berkat kemampuan para pilot, pesawat terbang tersebut berhasil mendarat dengan aman.</p>
<p>Terkadang, teknologi baru justru membawa kegagalan baru. Contohnya pada tahun 1950, kehadiran pesawat jet bertekanan yang mampu terbang tinggi juga membawa potensi bahaya baru yaitu pelemahan besi yang timbul dari siklus tekanan yang terjadi pada lambung pesawat. </p>
<p>Beberapa kasus kecelakaan terkenal yang disebabkan oleh masalah tersebut telah menyebabkan <a href="http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/october/19/newsid_3112000/3112466.stm">penarikan</a> model pesawat de Havilland Comet, sembari menunggu perubahan desain.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/100568/original/image-20151102-16510-11btot6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/100568/original/image-20151102-16510-11btot6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=433&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/100568/original/image-20151102-16510-11btot6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=433&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/100568/original/image-20151102-16510-11btot6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=433&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/100568/original/image-20151102-16510-11btot6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=544&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/100568/original/image-20151102-16510-11btot6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=544&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/100568/original/image-20151102-16510-11btot6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=544&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Southwest Airlines Flight 1248.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="http://www.airliners.net/photo/0975371/M/">Gabriel Widyna</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>3. Cuaca</h2>
<p>Cuaca yang buruk menyebabkan sekitar 10% kecelakaan pesawat terbang. Meskipun pesawat sudah dilengkapi dengan berbagai alat bantu elektronik seperti kompas bergiroskop, navigasi satelit dan data cuaca, pesawat terbang masih dapat jatuh dihantam badai, salju dan kabut. </p>
<p>Pada <a href="http://www.nytimes.com/2006/06/20/business/20cnd-crash.html">Desember 2005</a>, penerbangan 1248 maskapai Southwest Airlines yang terbang dari Bandar Udara Internasional Baltimore-Washington menuju Bandar Udara Internasional Chicago Midway, mencoba mendarat di tengah badai salju. Pesawat tersebut tergelincir menuju sebaris mobil dan menewaskan seorang balita.</p>
<p>Salah satu insiden paling terkenal terkait cuaca buruk terjadi pada <a href="http://www.theguardian.com/media/from-the-archive-blog/2011/may/28/munich-manchester-united-busby-1958">Februari 1958 </a> ketika pesawat bermesin kembar milik British European Airways jatuh saat lepas landas dari Bandara Munich-Riem. </p>
<p>Dari 23 orang yang tewas dalam insiden itu, banyak yang merupakan pemain klub sepak bola Manchester United. </p>
<p>Para penyidik berkesimpulan bahwa pesawat tersebut menjadi lamban karena lumpur salju di landasan pacu (hal tersebut dikenal oleh para pilot sebagai “kontaminasi landasan” atau <em>“runway contamination”</em>)—sehingga pesawat tersebut gagal mencapai kecepatan lepas landas yang diperlukan.</p>
<p>Yang menarik dicatat adalah, <a href="http://lightningsafety.com/nlsi_lls/avaition_losses.html">petir bukanlah ancaman utama</a> yang seharusnya ditakuti oleh penumpang. </p>
<h2>4. Sabotase</h2>
<p>Sekitar 10% kegagalan pesawat terbang disebabkan sabotase. Sebagaimana sambaran petir, risiko kecelakaan dari sabotase jauh lebih sedikit dibandingkan kekhawatiran orang-orang. Namun, sepanjang sejarah terdapat beberapa serangan mencengangkan yang disebabkan oleh pelaku sabotase.</p>
<p>Pada <a href="http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/september/12/newsid_2514000/2514929.stm">September 1970</a>, pembajakan tiga pesawat jet yang menuju Dawsons Field di Yordania menjadi titik balik dalam sejarah penerbangan yang mencetuskan evaluasi keamanan. </p>
<p>Dibajak oleh para pengikut Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, ketiga pesawat terbang tersebut menjadi liputan seluruh media dunia.</p>
<p>Meskipun perbaikan telah dilakukan di sana-sini, beberapa pelaku kejahatan masih bisa menembus tirai keamanan, termasuk Richard Reid, <a href="http://edition.cnn.com/2009/CRIME/12/25/richard.reid.shoe.bomber/">“pembom sepatu”</a> pada tahun 2001. Untunglah Reid tidak berhasil menjatuhkan pesawat di tengah penerbangan.</p>
<h2>5. Kesalahan manusia jenis lainnya</h2>
<p>Penyebab lain kecelakaan pesawat adalah kesalahan manusia, seperti kelalaian pengendali lalu lintas udara, <em>dispatcher</em>, pemuat barang, pengisi bahan bakar atau teknisi pemeliharaan.</p>
<p>Karena terkadang diharuskan bekerja dalam <em>shift</em> yang panjang, para teknisi pemeliharaan pesawat yang kelelahan berpotensi membuat kesalahan yang fatal.</p>
<p>Pada tahun 1990, copotnya kaca depan pesawat British Airways hampir menewaskan kapten pesawat tersebut. <a href="http://1.usa.gov/1NML0Oj">Menurut</a> Cabang Investigasi Kecelakaan Udara atau <em>Air Accidents Investigation Branch</em>, hampir semua dari 90 baut di kaca depan “lebih kecil daripada diameter yang seharusnya.” </p>
<p>Namun teknisi yang bertanggung jawab bukannya mengakui bahwa ia salah memilih ukuran baut; ia justru menyalahkan lubang-lubang baut yang terlalu besar. </p>
<p>Teknisi itu kurang tidur dan mengerjakan penggantian kaca depan saat jam biologisnya menyuruh dia untuk tidur—suatu kondisi di mana seseorang sangat mungkin membuat keputusan yang keliru.</p>
<hr>
<p><em>Diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Rizkina Aliya.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/105859/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Simon Ashley Bennett menerima dana dari beberapa maskapai penerbangan dan BALPA. Dia terafiliasi dengan Parliamentary Advisory Council for Transport Safety (PACTS) dan Royal Aeronautical Society (RAeS). Dia telah bekerja bersama media dalam produksi konten terkait keselamatan penerbangan.</span></em></p>Berspekulasi tentang penyebab kecelakaan pesawat tidaklah bijak, tapi ada beberapa penyebab yang lebih mungkin terjadi ketimbang yang lain.Simon Ashley Bennett, Director of the Civil Safety and Security Unit (CSSU), University of LeicesterLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.