tag:theconversation.com,2011:/us/topics/minuman-61093/articlesminuman – The Conversation2023-03-28T06:42:40Ztag:theconversation.com,2011:article/2026332023-03-28T06:42:40Z2023-03-28T06:42:40ZPuasa Ramadan bisa tingkatkan kesehatan saluran pencernaan dan penyerapan nutrisi<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/517841/original/file-20230328-2526-b2k6ap.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Pengurus masjid membagikan takjil untuk berbuka puasa di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, 26 Maret 2023.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://branda.antaranews.com/data/content_photo_wire.php?pubid=1679834442&getcod=dom">ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz</a></span></figcaption></figure><p>Bulan <a href="https://theconversation.com/explainer-what-is-ramadan-and-why-does-it-require-muslims-to-fast-180139">Ramadan</a> adalah bulan yang dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selama Ramadan, umat Muslim berpuasa, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hubungan seks dari fajar hingga maghrib. </p>
<p>Selain menjadi bagian dari praktik agama, puasa Ramadan juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, terutama bagi <a href="https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fmicb.2021.642999/full">kesehatan saluran pencernaan</a>.</p>
<p>Beberapa riset menunjukkan bahwa puasa Ramadan dapat <a href="https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnut.2022.860575/full">meningkatkan kesehatan saluran pencernaan</a> dan <a href="https://vtechworks.lib.vt.edu/bitstream/handle/10919/75583/HNFE-351.pdf">penyerapan nutrisi</a>. Hal ini terjadi karena ketika kita berpuasa, perut menjadi kosong dan kemudian terisi makanan dan minuman selama waktu berbuka puasa dan sahur. </p>
<p>Kondisi ini mengaktifkan enzim-enzim pencernaan yang dapat memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan nutrisi. Selain itu, puasa juga mempengaruhi ritme biologis tubuh, yang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan penyerapan nutrisi.</p>
<h2>Puasa Ramadan dan <em>chrononutrition</em></h2>
<p><a href="https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnut.2020.00028/full"><em>Chrononutrition</em></a> adalah ilmu yang mempelajari bagaimana waktu dan ritme biologis kita mempengaruhi penyerapan, pengolahan, dan pemanfaatan nutrisi oleh tubuh kita. </p>
<p>Ilmu ini mengakui bahwa tubuh manusia memiliki jam biologis internal yang mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme dan pencernaan. </p>
<p>Oleh karena itu, <em>chrononutrition</em> mempertimbangkan waktu konsumsi makanan dan jenis makanan yang dikonsumsi agar sesuai dengan ritme biologis tubuh kita. Sehingga kita dapat memaksimalkan penyerapan nutrisi dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.</p>
<p>Namun, penting untuk diingat bahwa <a href="https://www.arabnews.com/node/1671901/saudi-arabia#:%7E:text=Ramadan%20fasting%20involves%20refraining%20from,many%20health%20benefits%20to%20fasting.">puasa Ramadan dan <em>intermittent fasting</em> (pola diet tidak makan pada waktu tertentu misalnya 12-16 jam sehari)</a> tidak sama. </p>
<p>Meski keduanya melibatkan periode waktu yang terbatas untuk makan, puasa Ramadan adalah praktik agama dan memiliki aspek spiritual dan sosial yang lebih dalam. Sedangkan <em>intermiten fasting</em> lebih terfokus pada manfaat kesehatan dan dapat dilakukan dalam berbagai cara. </p>
<p>Oleh karena itu, walau ada beberapa kesamaan, hubungan antara puasa Ramadan dan <em>chrononutrition</em> perlu dianggap secara terpisah dari <em>intermiten fasting</em> dan praktik diet lainnya.</p>
<h2>Perbedaan puasa Ramadan dan <em>intermittent fasting</em></h2>
<p><a href="https://gulfnews.com/uae/health/how-similar-is-intermittent-fasting-to-fasting-in-ramadan-1.63417406">Puasa Ramadan dan <em>intermittent fasting</em></a> adalah dua bentuk puasa yang populer saat ini. Meski keduanya melibatkan praktik tidak makan dalam jangka waktu tertentu, ada perbedaan penting antara keduanya.</p>
<p>Puasa Ramadan adalah praktik religius yang dilakukan oleh umat Muslim selama sebulan penuh setiap tahunnya, yaitu pada bulan Ramadan. Selama bulan ini, umat Muslim hanya mengkonsumsi makanan dan minuman pada malam hari.</p>
<p>Sementara itu, <em>intermittent fasting</em> adalah metode diet yang melibatkan pembatasan waktu makan. Ada berbagai cara untuk melakukan <em>intermittent fasting</em>, tapi umumnya melibatkan periode waktu saat Anda hanya dapat makan dan minum, dan kemudian periode waktu saat Anda tidak makan atau minum apa pun.</p>
<p>Perbedaan utama antara puasa Ramadan dan <em>intermittent fasting</em> adalah durasi dan tujuannya. Puasa Ramadan dilakukan selama sebulan penuh sebagai bentuk ibadah dan spiritualitas. </p>
<p>Sementara itu, <em>intermittent fasting</em> dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lebih pendek. Misalnya hanya selama beberapa hari dalam seminggu atau bahkan dalam pola harian.</p>
<p>Selain itu, tujuan dari puasa Ramadan dan <em>intermittent fasting</em> juga berbeda. Puasa Ramadan bertujuan untuk membersihkan jiwa dan memperkuat hubungan dengan Tuhan. </p>
<p>Sedangkan <em>intermittent fasting</em> lebih sering dilakukan sebagai metode untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara umum.</p>
<h2>Bakteri usus cerna saat puasa Ramadan</h2>
<p>Bakteri di saluran pencernaan adalah mikroorganisme penting yang membantu dalam pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta <a href="https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fimmu.2017.01144/full">mempertahankan keseimbangan sistem kekebalan tubuh</a>.</p>
<p>Puasa Ramadan telah terbukti dapat mengubah komposisi bakteri saluran cerna. Sebuah <a href="https://doi.org/10.1186/s12986-021-00635-3">studi pada 2021 menguji 3.072 publikasi ilmiah</a> dalam 31 model studi (20 studi pada hewan dan 11 studi pada manusia) yang berkaitan dengan perubahan mikrobiota usus selama puasa. </p>
<p>Studi tersebut melaporkan bahwa kelimpahan bakteri <em>Lactobacillus</em> dan <em>Bifidobacterium</em>, yang merupakan jenis bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan, dalam saluran cerna berubah secara signifikan selama puasa. </p>
<p>Kedua jenis bakteri ini dapat membantu dalam memecah makanan dan menghasilkan senyawa-senyawa yang memiliki efek positif bagi kesehatan, seperti asam lemak rantai pendek.</p>
<p>Selain itu, puasa Ramadan juga dikaitkan dengan <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32831933/">penurunan jumlah bakteri patogen</a> di saluran cerna. Bakteri patogen adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dan gangguan pencernaan. </p>
<p>Dengan menurunkan jumlah bakteri patogen, puasa Ramadan dapat membantu mencegah infeksi dan gangguan pencernaan.</p>
<p>Para ilmuwan berpendapat bahwa <a href="https://link.springer.com/article/10.1007/s11325-017-1473-x">perubahan dalam pola makan dan waktu makan selama bulan Ramadan</a> dapat menjadi faktor yang berperan. </p>
<p>Pola makan yang teratur selama waktu yang terbatas dapat membantu memperbaiki kondisi lingkungan di saluran cerna, seperti pH dan ketersediaan nutrisi. Hal ini menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pertumbuhan bakteri yang bermanfaat.</p>
<p>Optimalisasi cadangan energi, penurunan sekresi hormon anabolik, dan peningkatan sekresi hormon katabolik seperti adrenalin dan glukagon adalah <a href="https://doi.org/10.1093/ajcn/nqx016">mekanisme yang mendasari efek menguntungkan</a> puasa Ramadan pada metabolisme tubuh.</p>
<p>Jadi, puasa Ramadan dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, termasuk memperbaiki komposisi bakteri saluran cerna. </p>
<p>Dengan menurunkan jumlah bakteri patogen dan meningkatkan jumlah bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan, puasa Ramadan dapat membantu mencegah gangguan pencernaan dan meningkatkan kesehatan saluran cerna. </p>
<p>Selain menjadi praktik agama, puasa Ramadan juga dapat menjadi bagian dari pola hidup sehat yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan. </p>
<p>Secara umum, praktik puasa merupakan <a href="https://www.nature.com/articles/s41467-021-22097-0">intervensi non-farmakologis (tanpa obat-obatan)</a> yang menjanjikan untuk meningkatkan kesehatan.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/202633/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Iskandar Azmy Harahap tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Dengan menurunkan jumlah bakteri patogen, puasa Ramadan dapat membantu mencegah infeksi dan gangguan pencernaan.Iskandar Azmy Harahap, Early Career Researcher, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1738742021-12-22T05:51:50Z2021-12-22T05:51:50ZMengapa pupku berwarna cokelat?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/437808/original/file-20211215-19-14het05.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=11%2C0%2C3982%2C3377&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Poop coklat dapat menunjukkan kesehatan yang baik.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/illustration/cute-funny-seamless-pattern-poop-royalty-free-illustration/1294853918">Vitalii Barida/iStock via Getty Images Plus</a></span></figcaption></figure><p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<blockquote>
<p><strong>Mengapa pupku berwarna cokelat? – Ethan J., 9 tahun, Potomac, Maryland</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Tiga perempat kotoranmu terdiri dari air dan sebagian besar sisanya adalah <a href="https://doi.org/10.1080/10643389.2014.1000761">makanan yang tidak dicerna tubuh</a>.</p>
<p>Setelah keluar dari sistem pencernaanmu, pup biasanya berwarna cokelat, terlepas dari bentuk makanan dan minuman yang kamu konsumsi, karena kotoran-kotoran itu mengandung zat kimia yang diciptakan oleh tubuhmu. </p>
<p>Zat kimia itu, <a href="https://pubs.rsc.org/en/content/articlelanding/1958/JR/jr9580003085">stercobilin</a>, adalah hasil dari kerusakan <a href="https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/hemoglobin-test/about/pac-20385075">hemoglobin</a> - protein yang mengandung zat besi dalam sel darah merah yang memungkinkan oksigen diangkut di sekitar tubuh. Tanpa stercobilin, kotoranmu mungkin akan terlihat pucat atau bahkan putih. Itu karena sebagian besar bahan kimia yang membuat makanan kita memiliki bermacam warna akan benar-benar dipecah dalam proses pencernaan.</p>
<p>Sel <a href="https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentID=34&ContentTypeID=160">darah merah</a> hanya bertahan selama 120 hari sebelum mereka digantikan dengan yang baru. Saat hemoglobin mulai rusak, protein kuning yang disebut <a href="https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/bilirubin/about/pac-20393041">bilirubin</a> diproduksi.</p>
<p>Bilirubin kemudian mengalir ke hati melalui sistem peredaran darah dan dimodifikasi dan akhirnya dikeluarkan ke dalam usus kecil oleh hati dalam <a href="https://www.verywellhealth.com/definition-of-bile-1759867">bentuk empedu</a>. Empedu, cairan kuning-hijau, membantu tubuhmu mencerna dan menyerap lemak. Saat tubuhmu menyerap dan menggunakan kembali beberapa bilirubin bersamaan ketika makanan yang kamu cerna bergerak melalui usus kecil, sisa bilirubin itu menjadi stercobilin - yang harus dibuang oleh tubuhmu.</p>
<p>Dan stercobilin itulah yang akan dikombinasikan dengan hal-hal yang dicerna tubuhmu, dan membuat kotoranmu berwarna cokelat saat keluar dari tubuhmu.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/436455/original/file-20211208-27-1tg451f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Diagram of the human gastrointestinal tract" src="https://images.theconversation.com/files/436455/original/file-20211208-27-1tg451f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/436455/original/file-20211208-27-1tg451f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/436455/original/file-20211208-27-1tg451f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/436455/original/file-20211208-27-1tg451f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/436455/original/file-20211208-27-1tg451f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/436455/original/file-20211208-27-1tg451f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/436455/original/file-20211208-27-1tg451f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Makanan favoritmu mengalami perjalanan yang jauh sebelum dikeluarkan oleh tubuhmu.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/illustration/gastrointestinal-tract-illustration-royalty-free-illustration/1088371504">Veronika Zakharova/Science Photo Library via Getty Images</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Warna-warna lain</h2>
<p>Pup, yang jelas, tidak selamanya berwarna cokelat. Ia dapat keluar dengan warna yang berbeda-beda, tergantung pada apa yang kamu makan dan secepat apa makanan-makanan itu bergerak dalam sistem pencernaanmu.</p>
<p>Saya adalah seorang dokter yang kerap mengatasi <a href="https://scholar.google.com/citations?user=mHFFJtUAAAAJ&hl=en&oi=ao">anak-anak yang mengalami berbagai masalah pencernaan</a>. Beberapa dari mereka mengalami <a href="https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/symptoms-causes/syc-20352241">diare</a> – yaitu pup yang super cair. Warnanya bisa hijau atau kuning karena pup seperti ini mengandung sangat banyak empedu. </p>
<p>Saat pup dicerna terlalu cepat dalam tubuhmu, bilirubin dalam empedu tidak memiliki waktu yang cukup untuk dipecah menjadi stercobilin, yang akan membuatnya menjadi berwarna lebih coklat.</p>
<p>Jika kamu makan banyak, terutama makanan yang sulit untuk dicerna tubuh dengan cepat, kotoranmu mungkin akan terlihat aneh. Bagi sebagian orang, memakan buah bit (warnanya merah) bisa membuat <a href="https://www.medicalnewstoday.com/articles/319447">kotoranmu menjadi merah dan urinmu berwarna kemerahan juga</a>.</p>
<p>Tubuhmu tidak mungkin menyerap semua yang kamu makan dan minum. Beberapa makanan, seperti butiran jagung, tidak dapat dicerna sepenuhnya oleh orang-orang. Mereka bahkan mungkin keluar dalam kotoran dengan bentuk, ukuran, dan warna yang sama seperti ketika kamu memakannya.</p>
<p>Meski mungkin tampak menjijikkan, saya akan menyarankan kamu untuk memeriksa kotoranmu secara teratur sebelum menyiramnya untuk memastikan bahwa kotoran itu berwarna cokelat dan licin. Jika sebagian besar dari kotoran itu berwarna tidak biasa, seperti hitam atau putih, itu bisa menjadi tanda agar kamu segera menemui dokter. Hal yang sama berlaku untuk kotoran yang terlalu keras atau terlalu berair. Jika kotoranmu berwarna merah dan kamu tidak memakan buah bit, kamu mungkin perlu lapor dokter.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami</em>.</p>
<p><em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><em>mengirimkan email ke <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></li>
<li><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></li>
<li><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Rachel Noorajavi menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/173874/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Hannibal Person tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Jawabannya lebih rumit daripada yang Anda kira. Ini ada hubungannya dengan bagaimana tubuh Anda menghilangkan sel darah merah yang sudah tua.Hannibal Person, Assistant Professor of Gastroenterology and Hepatology, School of Medicine, University of WashingtonLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1303262020-01-27T06:39:09Z2020-01-27T06:39:09ZBiologi kopi sebagai minuman paling populer di dunia<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/311949/original/file-20200127-81352-tpg6wq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Dari kopi tetes hingga tuangkan ke kompor espresso, variasi dalam minuman berbasis kopi sangat banyak.</span> <span class="attribution"><span class="source">(Shutterstock)</span></span></figcaption></figure><p>Anda membaca artikel ini sambil menikmati secangkir kopi di tangan Anda, bukan? Kopi adalah minuman paling populer <a href="https://www.pewresearch.org/fact-tank/2013/12/20/chart-of-the-week-coffee-and-tea-around-the-world/">di banyak tempat di dunia</a>. Orang-orang Amerika mengkonsumsi lebih banyak kopi dibandingkan <a href="https://www.marketwatch.com/story/international-coffee-day-americans-drink-more-coffee-than-soda-tea-and-juice-combined-2017-09-29">total gabungan konsumsi</a> soda, jus, dan teh.</p>
<p>Seberapa populerkah kopi itu? Ketika pertama kali berita mengenai Pangeran Harry dan Meghan mempertimbangkan Kanada sebagai rumah baru mereka, raksasa kopi Kanada Tim Hortons menawarkan kopi gratis seumur hidup kepada mereka sebagai bentuk bujukan tambahan.</p>
<p><div data-react-class="Tweet" data-react-props="{"tweetId":"1215063586852233216"}"></div></p>
<p>Dengan popularitasnya kopi, sangat mengejutkan betapa banyaknya kebingungan sekitar mengenai minuman hitam pekat ini dalam mempengaruhi biologi kita. </p>
<h2>Bahan kopi</h2>
<p>Bahan aktif biologis yang utama dalam kopi adalah kafein (stimulan) dan serangkaian antioksidan. Apa saja yang kita ketahui mengenai bagaimana kafein dan antioksidan mempengaruhi tubuh kita? Dasarnyna cukup sederhana, tapi bagian membingungkan yang cukup ramai beredar ada dalam rincian dan spekulasi tentang bagaimana kopi dapat membantu atau malah membahayakan tubuh kita. </p>
<p>Sifat stimulan kafein membuat Anda dapat mengandalkan secangkir kopi untuk membangunkan Anda. Faktanya, kopi atau setidaknya kafein yang dikandungnya, adalah <a href="https://doi.org/10.1016/0165-0173(92)90012-B">obat-obatan psikoaktif yang paling umum digunakan di dunia</a>. Obat psikoaktif adalah obat yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Kafein sebagai stimulan tampaknya bekerja dengan menahan atau memblokir adenosin, yang mendorong rasa tidur, bekerja.</p>
<p>Kafein dan adenosin memiliki struktur cincin yang mirip. Kafein bertindak sebagai peniru molekul yang mengisi dan memblokir kerja adenosin sehingga dapat mencegah kemampuan alami tubuh untuk dapat beristirahat ketika lelah.</p>
<p>Pemblokiran ini juga menjadi alasan mengapa mengkonsumsi kopi terlalu banyak dapat membuat Anda merasa gelisah atau sulit tidur. Anda hanya dapat menunda kelelahan hingga waktu tertentu sebelum sistem regulasi tubuh Anda mulai gagal dan mengarah ke hal-hal sederhana seperti gelisah atau gugup, bahkan dapat memberikan dampak yang lebih serius seperti <a href="https://doi.org/10.1016/0165-0173(92)90012-B">kecemasan atau insomnia</a>. Komplikasi mungkin biasa terjadi, mengingat hubungan antara mengkonsumsi kopi dan insomnia telah teridentifikasi <a href="https://www.doi.org/10.2307/1413116">lebih dari 100 tahun yang lalu</a>. </p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/TTDy-L0NKIg?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Badan Film Nasional Kanada telah memproduksi dokumenter tentang sejarah budaya kopi berjudul ‘Black Coffee: Part One, The Irresistible Bean’</span></figcaption>
</figure>
<h2>Respons-respons yang unik</h2>
<p>Orang-orang merespons kafein dengan cara yang berbeda-beda. Setidaknya beberapa <a href="https://doi.org/10.1038/sj.clpt.6100102">variasi kafein memiliki bentuk-bentuk berbeda dari reseptor adenosin</a>, molekul yang mengikat kafein dan membloknya. Ada kemungkinan juga <a href="https://academic.oup.com/hmg/article/20/10/2071/680367">terdapat tempat variasi genetik lainnya</a>.</p>
<p>Ada pula orang-orang yang tidak memproses kafein dan membuat mereka lebih rentan <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0273230015301379">terkena bahaya medis</a>. Kendati demikian, terlepas dari cara ekstrem itu, ada variasi bagaimana kita merespons secangkir kopi tersebut. Dan, seperti banyak di bidang biologi, variasi bisa berupa datang dari lingkungan, konsumsi kopi terdahulu, genetika, dan sejujurnya, peluang acak.</p>
<p>Kita mungkin tertarik pada kopi karena desas-desus seputaran kafein yang menggembirakan, tapi itu bukan berarti kafein menjadi aspek paling menarik secara biologis dari secangkir kopi yang baik.</p>
<p>Dalam satu penelitian yang menggunakan tikus, kafein memicu kontraksi otot polos sehingga memungkinkan <a href="https://doi.org/10.1016/S0016-5085(19)38364-7">kafein secara langsung meningkatkan aktivitas usus</a>. Meski begitu, studi lainnya menunjukkan bahwa kopi tanpa kafein dapat menimbulkan efek yang kuat pada aktivitas usus sebagaimana pada kopi biasa, ini menunjukkan <a href="http://dx.doi.org/10.1136/gut.31.4.450">adanya mekanisme lebih kompleks yang melibatkan beberapa molekul lainnya dalam kopi</a>. </p>
<h2>Manfaat antioksidan</h2>
<p>Bagaimana dengan <a href="https://dx.doi.org/10.3390%2Fantiox2040230">antioksidan dalam kopi</a> dan rumor mengenainya? Hal-hal seperti ini sebenarnya dimulai dengan sangat mudah. Proses metabolisme menghasilkan energi yang diperlukan untuk keberlangsungan hidup, tapi proses ini juga menghasilkan bahan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, seringkali dalam bentuk molekul teroksidasi yang dapat berbahaya bagi tubuh manusia atau bahkan dapat merusak molekul lain. </p>
<p>Antioksidan adalah kelompok molekul luas yang dapat membuang bahan-bahan tak berguna yang berbahaya dan sebagian organisme menghasilkan antioksidan sebagai bagian dari keseimbangan merabolisme mereka. Masih tidak jelas apakah dengan melengkapi diet kita dengan antioksidan tradisional dapat menambah pertahanan alami ini, tapi hal tersebut tidak menghentikan spekulasi yang ada.</p>
<p>Antioksidan telah dikaitkan dengan hampir semua hal, termasuk <a href="https://doi.org/10.1111/j.1743-6109.2005.20236.x">ejakulasi dini</a>.</p>
<p>Apakah ada klaim efek positif yang dapat dibuktikan? Mengejutkannya, jawabannya sekali lagi hanyalah mungkin.</p>
<h2>Kopi dan kanker</h2>
<p>Kopi tidak akan menyembuhkan kanker, tapi minuman ini mungkin membantu mencegah kanker dan beberapa penyakit lainnya. Untuk menjawab pertanyaan mengenai hubungan antara kopi dan kanker kita perlu menanyakan pertanyaan lain: apa itu kanker? Paling sederhananya, kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang pada dasarnya berkaitan dengan pengaturan kapan gen bekerja aktif atau kapan ia tidak bekerja.</p>
<p>Kelompok penelitian kami mempelajari <a href="https://dx.doi.org/10.1534%2Fgenetics.111.133231">pengaturan</a> <a href="https://doi.org/10.1534/g3.114.012484">gen</a> dan saya dapat memberitahu Anda bahwa, sekalipun hanya secangkir kopi atau peningkatan kafein di tubuh, tidak akan menyebabkan gen yang mula-mulanya aktif atau tidak aktif kemudian bekerja secara tiba-tiba dan mempengaruhi tubuh.</p>
<p>Antioksidan dalam kopi sebenarnya memiliki <a href="https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/diet/antioxidants-fact-sheet">efek melawan kanker</a>. Ingat kembali bahwa antioksidan melawan kerusakan sel. Salah satu jenis kerusakan yang <a href="https://doi.org/10.1002/(SICI)1521-1878(199903)21:3%3C238::AID-BIES8%3E3.0.CO;2-3">dapat mereka bantu kurangi ialah mutasi pada DNA</a> dan kanker yang disebabkan oleh mutasi yang berujung pada kesalahan pengaturan gen.<br>
Studi telah menunjukkan bahwa <a href="https://doi.org/10.1007/978-1-4615-9561-8_45">mengkonsumsi kopi melawan kanker pada tikus</a>. Studi lainnya pada manusia telah menunjukkan bahwa <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26656410">konsumsi kopi dikaitkan dengan tingkat potensi yang lebih rendah dari beberapa jenis kanker</a>.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/310678/original/file-20200117-118359-48wui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/310678/original/file-20200117-118359-48wui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/310678/original/file-20200117-118359-48wui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/310678/original/file-20200117-118359-48wui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/310678/original/file-20200117-118359-48wui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/310678/original/file-20200117-118359-48wui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/310678/original/file-20200117-118359-48wui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/310678/original/file-20200117-118359-48wui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Beberapa riset menunjukkan bahwa konsumsi kopi mengurangi beberapa penyakit pada tikus.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(Shutterstock)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Menariknya, konsumsi kopi juga telah dikaitkan dengan penurunan tingkat penyakit lainnya. Konsumsi kopi yang lebih tinggi akan membuat <a href="http://doi.org/10.3233/JAD-2010-091525">semakin rendah seseorang terkena penyakit Parkinson</a> dan beberapa jenis penyakit demensia. Mencoloknya, setidaknya ada satu studi eksperimen pada tikus dan kultur sel yang menunjukkan bahwa <a href="https://dx.doi.org/10.1073%2Fpnas.1813365115">perlindungan mereka adalah fungsi kombinasi kafein dan antioksidan dalam kopi</a>. </p>
<p>Konsumsi kopi yang tinggi juga dihubungkan dengan <a href="https://doi.org/10.3945/ajcn.112.048603">tingkat diabetes tipe 2 yang lebih rendah</a>. Kompleksnya, efek gabungan dan variasi antarindividu tampaknya menjadi tema penting pada semua penyakit.</p>
<p>Pada akhirnya, apa yang tersisa dari biologi dalam kopi? Ya, sebagaimana apa yang saya sampaikan ke para mahasiswa saya, ini rumit. Tapi sesuai dengan apa yang telah kita ketahui semua, kopi sangat berguna untuk membangunkan Anda pada pagi hari.</p>
<p><em>Rizki Nur Fitriansyah menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/130326/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Thomas Merritt receives funding from The Natural Sciences and Engineering Research Council and the Canada Research Chairs Program. </span></em></p>Kita mungkin tertarik pada kopi karena desas-desus seputaran kafein yang menggembirakan, tapi itu bukan berarti kafein menjadi aspek paling menarik secara biologis dari secangkir kopi yang baik.Thomas Merritt, Professor and Canada Research Chair, Chemistry and Biochemistry, Laurentian UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1125262019-03-01T06:53:08Z2019-03-01T06:53:08ZMembongkar delapan mitos diet pengganti makanan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/261122/original/file-20190226-150718-mrt188.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=1%2C0%2C997%2C667&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">_Food bar_ mungkin terlihat kecil, tapi dia berisikan vitamin dan serat yang membuat kita tidak cepat lapar.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/download/confirm/341187749?src=dNYQ1ZnlUtf3TfLF0mVt6A-1-101&size=medium_jpg">Shutterstock.com</a></span></figcaption></figure><p>Diet pengganti makan, misalnya makanan diganti dengan sup, minuman protein atau makanan darurat padat (<em>food bar</em>), kembali populer. Diet seperti ini pertama kali dikenal pada awal-awal mulainya <a href="https://vintagespace.files.wordpress.com/2012/02/tang.jpg">penjelajahan ruang angkasa</a> ketika publik terobsesi dengan adanya makanan dalam satu minuman atau makanan padat dengan gizi lengkap.</p>
<p>Produk seperti ini tetap populer dari 1970-an hingga 1980-an, tapi mulai ditinggalkan ketika orang-orang mulai mempertanyakan manfaat kesehatan dari diet seperti ini.</p>
<p>Ada banyak mitos yang mengelilingi diet makanan pengganti, jadi kami mengecek bukti-bukti yang ada soal diet ini. Berdasarkan <a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/obr.12816">penelitian</a> kami sendiri dan penelitian lain, kami kini bisa membongkar mitos-mitos tersebut.</p>
<h2>Mitos 1. Terlalu rumit</h2>
<p>Mengganti beberapa makanan Anda, yang mungkin mengandung 500-800 kalori, dengan produk pengganti makanan yang biasanya berisi 200-300 kalori, membantu mengurangi kalori harian Anda. Pengendalian jumlah kalori inilah yang menjadi kunci utama dalam diet mengurangi berat badan mana pun. Berkat ketatnya kontrol porsi dan kalori produk pengganti makanan seperti itu, justru lebih mudah mengikuti diet pengganti makanan daripada harus menghitung kalori terus-menerus.</p>
<h2>Mitos 2. Saya hanya akan bisa minum protein <em>shake</em> saja</h2>
<p>Produk pengganti makanan tidak lagi hanya berasal dari minuman protein <em>shake</em> (minuman olahraga yang dibuat dari bubuk protein) yang punya satu rasa. Kini sudah banyak jenis produk yang bisa dipilih, termasuk minuman protein tradisional dengan berbagai macam rasa (termasuk chai vanila dan butiran cokelat mint), sup, camilan, <em>smoothies</em>, dan bahkan makanan kemasan, yang berarti diet Anda tidak akan hambar dan membosankan. </p>
<h2>Mitos 3. Tidak ada gunanya</h2>
<p><a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/obr.12816">Ulasan sistematik</a> terbaru kami tentang efektivitas pengganti makanan untuk mengurangi berat badan melibatkan 23 percobaan klinis yang membandingkan pengurangan berat badan bagi orang yang diet dengan makanan pengganti dengan orang yang melakukan diet tanpa makanan pengganti. Kami menggabungkan percobaan serupa ke dalam kelompok untuk dianalisis. Dalam tiap grup, walau orang yang melakukan diet tanpa makanan pengganti tetap mengurangi berat badannya, orang-orang yang menggunakan makanan pengganti dalam dietnya mengurangi lebih banyak berat badan dalam waktu setahun.</p>
<p>Rata-rata, orang-orang yang mengikuti diet pengganti makanan mengurangi 1,4 kilogram berat badan lebih banyak dibanding orang yang makan makanan biasa setelah setahun. Orang-orang yang melakukan diet pengganti makanan dengan bantuan dari ahli diet atau ahli kesehatan, mengurangi 2,2 kg lebih banyak daripada orang yang diet dengan tipe lain (tanpa bantuan ahli), dan 3,9 kg lebih banyak ketimbang orang yang diet dengan tipe lain dan dibantu oleh ahli.</p>
<h2>Mitos 4. Cuma jalan pintas</h2>
<p>Walau hanya sedikit penelitian yang dimasukkan dalam ulasan terbaru kami yang melaporkan hasil jangka panjang (suatu hal yang biasa untuk penelitian diet dan pengurangan berat badan), penelitian yang lebih panjang menunjukkan orang-orang yang mengikuti sebuah program diet pengganti makanan memiliki berat badan lebih rendah daripada sebelum mereka diet hingga empat tahun setelahnya.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/252244/original/file-20190102-32139-p77vjb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/252244/original/file-20190102-32139-p77vjb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/252244/original/file-20190102-32139-p77vjb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/252244/original/file-20190102-32139-p77vjb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/252244/original/file-20190102-32139-p77vjb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/252244/original/file-20190102-32139-p77vjb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/252244/original/file-20190102-32139-p77vjb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Diet pengganti makanan dapat berefek jangka panjang terhadap pengurangan berat badan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/download/confirm/785794792?src=tMFNC8rCuViwnT5QwvOZ3g-1-53&size=medium_jpg">Rostislav_Sedlacek/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Mitos 5. Berbahaya</h2>
<p>Banyak orang percaya bahwa diet yang mengurangi konsumsi “makanan asli” dapat menyebabkan sakit kepala, insomnia, kelelahan, mual, dan diare. Namun, hal-hal ini adalah efek samping yang biasa dihubungkan dengan bentuk diet mana pun dan tidak hanya terbatas pada diet pengganti makanan.</p>
<p>Dalam kajian terbaru kami, walau banyak penelitian tidak menemukan ada bahaya, beberapa penelitian menemukan bukti bahwa diet pengganti makanan tidak menyebabkan efek samping yang lebih serius daripada bentuk program pengurangan berat badan lain (termasuk diet tradisional dengan makanan asli).</p>
<h2>Mitos 6. Saya akan merasa lapar sepanjang waktu</h2>
<p>Produk pengganti makanan dirancang agar tinggi dalam <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20875183">protein</a> dan <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21676152">serat</a>, keduanya adalah komposisi yang terbukti menekan nafsu makan. Walau porsinya terlihat kecil, makanan itu akan membuat Anda kenyang dan Anda tidak perlu mencari camilan berkalori tinggi di antara makan.</p>
<h2>Mitos 7. Kualitas diet saya akan memburuk</h2>
<p>Ketika orang mengurangi konsumsi makanan mereka untuk mengurangi berat badan, semakin sulit bagi mereka untuk mendapatkan asupan <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15226469">gizi yang disarankan</a> yang penting bagi kesehatan. Namun, ulasan kami menemukan penggunaan pengganti makanan dalam diet tidak berhubungan dengan kekurangan gizi. Hal ini mungkin karena pengganti makanan biasanya dibuat dengan banyak vitamin dan mineral untuk memenuhi regulasi ketat dalam komposisinya.</p>
<h2>Mitos 8. Berat badan saya mungkin turun, tapi saya menjadi tak sehat</h2>
<p>Ulasan kami menunjukkan bahwa faktor risiko untuk penyakit termasuk <a href="https://www.diabetes.org.uk/guide-to-diabetes/managing-your-diabetes/hba1c">hemoglobin A1c (HbA1c)</a>, penanda darah yang digunakan untuk mendiagnosis diabetes tipe 2, membaik bagi orang-orang yang menggunakan metode diet pengganti makanan daripada mereka yang menggunakan jenis program penurunan berat badan lainnya.</p>
<p>Jika Anda berpikir untuk mengurangi berat badan, bukti terbaru kami menyarankan Anda bahwa diet pengganti makanan dapat menjadi pilihan tepat.</p>
<p><em>Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Reza Pahlevi.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/112526/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Nerys M Astbury receives funding from National Institutes of Health Research (NIHR) Collaboration for Leadership in Health Research and Care Oxford and NIHR Biomedical Research Centre Oxford, and has been co-investigator on a research grant from Cambridge Weight Plan UK.</span></em></p>Diet pengganti makanan tidak seburuk yang kita kira. Kuncinya ada pada pengendalian jumlah kalori.Nerys M Astbury, Senior Researcher, Diet and Obesity, University of OxfordLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1049422018-10-19T08:59:25Z2018-10-19T08:59:25ZVitamin D ciptaan perusahaan: risiko vitamin semu untuk penyakit palsu<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/241186/original/file-20181018-41153-1infzmw.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/download/success?u=http%3A%2F%2Fdownload.shutterstock.com%2Fgatekeeper%2FW3siZSI6MTUzOTg2ODEwMiwiYyI6Il9waG90b19zZXNzaW9uX2lkIiwiZGMiOiJpZGxfMTUwNDk1NTYwIiwiayI6InBob3RvLzE1MDQ5NTU2MC9tZWRpdW0uanBnIiwibSI6MSwiZCI6InNodXR0ZXJzdG9jay1tZWRpYSJ9LCI3TkRnV0Zsb2tnWFhqRXdPOEc5N2pmVXZnaUEiXQ%2Fshutterstock_150495560.jpg&pi=41133566&m=150495560&src=YROHv3J8TOqmH2DONmrqHQ-1-94">R_Szatkowski/Shutterstock.com</a></span></figcaption></figure><p>Kita masih menyukai vitamin setelah satu abad mereka ditemukan, dengan <a href="https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2565748">separuh penduduk Amerika Serikat dan Inggris</a> mengkonsumsi suplemen. Vitamin D–vitamin sinar matahari–adalah yang paling favorit dan diyakini memiliki manfaat yang paling terbukti. </p>
<p>Banyak pemerintah, termasuk pemerintah Inggris, telah mengatakan bahwa bukti manfaat kesehatan vitamin D begitu besar sehingga setiap orang dewasa harus meminumnya sebagai suplemen <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=spector+TD+Levy+L">setidaknya enam bulan dalam setahun</a>.</p>
<p>Vitamin ini pertama kali digunakan untuk menyembuhkan <a href="http://broughttolife.sciencemuseum.org.uk/broughttolife/techniques/rickets">penyakit rakitis (<em>ricket</em>)</a> pada anak-anak di Victoria yang hidup dalam kota miskin dan sekarang secara rutin diberikan kepada mereka untuk <a href="https://bnf.nice.org.uk/treatment-summary/osteoporosis.html">mencegah dan mengobati</a> penyakit tulang rapuh (osteoporosis) dan patah tulang. Hal ini telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit umum dalam studi observasional, mulai dari <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29943744">depresi</a> hingga <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24705652">kanker</a>.</p>
<p><a href="https://www.bmj.com/content/362/bmj.k3225">Studi klinis terbesar yang pernah dilakukan</a> tentang manfaat vitamin D dalam mencegah patah tulang sekarang dilaporkan di BMJ, dengan lebih dari 500.000 orang dan sekitar 188.000 patah tulang dari 23 kelompok orang yang memiliki kriteria sama dari berbagai negara. Karena kadar vitamin D sangat dipengaruhi oleh gen, para peneliti menggunakan penanda genetik untuk kadar vitamin D dalam darah (disebut pengacakan Mendel atau MR) untuk menghindari bias studi observasional yang normal, seperti penyebab dan konsekuensi penyakit yang membingungkan dan efek-efek lainnya terkait perilaku kesehatan (yang disebut faktor perancu).</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/LoTgfGotaQ4?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Randomisasi Mendelian dijelaskan.</span></figcaption>
</figure>
<p>Hasil riset ini menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat vitamin D seumur hidup dan risiko patah tulang. Penelitian terbaru ini bertentangan dengan pandangan pemerintah Inggris baru-baru ini, tapi sejalan dengan serangkaian uji klinis sebelumnya.</p>
<p>Pada 2014, <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24729336">sebuah tinjauan dan meta-analisis</a> dari 31 suplemen suplemen vitamin D tidak menemukan efek pada semua patah tulang. Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat vitamin D kebanyakan berasal dari studi tentang suplemen vitamin D di rumah rawat pada 1980-an. Penelitian-penelitian ini tidak pernah direplikasi dan mungkin cacat atau tidak sempurna.</p>
<p>Dalam satu <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29279934">meta-analisis terbaru</a> dengan 33 percobaan acak lebih dari 50.000 orang dewasa yang lebih tua, suplementasi dengan kalsium atau vitamin D tidak berpengaruh pada kejadian patah tulang. Dan juga tidak ada manfaat yang jelas untuk kekuatan otot atau gerakan.</p>
<p>Jadi, jika semua data menunjukkan vitamin D gagal mencegah patah tulang, mengapa kita perlu khawatir untuk orang-orang dengan kadar vitamin D yang rendah dalam darah? Kekurangan vitamin D telah menjadi epidemi modern dengan seperlima populasi Inggris dan AS dilaporkan memiliki tingkat yang rendah. Apakah mereka akan lebih rentan terhadap penyakit lain dan kanker?</p>
<h2>Tidak ada konsensus tentang defisiensi</h2>
<p>Ada sedikit ketidaksepakatan tentang kekurangan vitamin D. Tingkat defisiensi ditentukan tanpa dasar dan tanpa konsensus di tingkat internasional. Selain itu ada kebingungan penggunaan unit ukur yang berbeda di AS. Tingkat “normal” dapat bervariasi dari 50 hingga 80 nanomole per liter darah, tapi penelitian terbaru <a href="http://link.springer.com/article/10.1007%2Fs00198-016-3754-9">menunjukkan 30nmol itu cukup </a>.</p>
<p>Meskipun penentuan <10 nmol sebagai kekurangan vitamin D klinis memberi standar yang jelas, salah melabeli jutaan orang sebagai kekurangan vitamin D dapat menyebabkan stres dan pemberian obat berlebihan. Kebanyakan orang menganggap kalsium dan vitamin D aman dan semakin banyak dikonsumsi semakin baik. Praktek klinis saya berubah ketika <a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26420387">beberapa studi</a> menunjukkan suplemen kalsium, selain tidak efektif terhadap patah tulang, dapat menyebabkan penyakit jantung. Sekarang pemberian resep untuk vitamin D menurun.</p>
<p>Vitamin D larut dalam lemak, sehingga kadar yang tinggi dapat menumpuk di dalam tubuh. Rekomendasi suplemen biasanya dosis sedang (10 mikrogram atau 400 <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/International_unit">satuan internasional</a> (IU)). Namun, dosis ini bisa bertambah jika seseorang mengkonsumsi sumber lain vitamin D dari minyak hati ikan atau dalam susu yang diperkaya vitamin D, jus jeruk atau roti. Lebih mengkhawatirkan, orang semakin membeli suplemen dosis tinggi 4.000-20.000IU di internet.</p>
<p>Pasien dengan kadar vitamin D yang sangat tinggi (lebih dari 100nmol) semakin ering mengunjungi klinik saya dan tempat-tempat lain, dan overdosis dan keracunan semakin sering dilaporkan. Beberapa percobaan acak telah menunjukkan bahwa pasien dengan tingkat vitamin D tinggi dalam darah atau mengkonsumsi vitamin D (di atas 800IU) dosis besar memiliki peningkatan risiko yang tak terduga <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29710140">jatuh</a> dan <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20460620">patah tulang</a>. Vitamin D jauh dari aman.</p>
<p>Hal ini tidak lagi dapat direkomendasikan untuk digunakan dalam kondisi lain. Sebagian besar penelitian, mempublikasikan positif dalam 137 penyakit yang ditinjau sebagai <a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24690624">palsu</a>. Sebelumnya vitamin D dipercaya mencegah penyakit kardiovaskular, tapi meta-analisis dan studi MR genetik berskala besar telah mematahkan hal ini.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/234045/original/file-20180829-195328-1k2qg1n.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/234045/original/file-20180829-195328-1k2qg1n.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=335&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/234045/original/file-20180829-195328-1k2qg1n.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=335&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/234045/original/file-20180829-195328-1k2qg1n.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=335&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/234045/original/file-20180829-195328-1k2qg1n.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=421&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/234045/original/file-20180829-195328-1k2qg1n.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=421&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/234045/original/file-20180829-195328-1k2qg1n.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=421&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Anda dapat memperoleh cukup Vitamin D dari makanan dan sedikit dari sinar matahari.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/download/confirm/360639251?src=cxVHMwuYTWt6SqjiDVSFIA-1-5&size=medium_jpg">bitt24/Shutterstock.com</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Penyakit palsu</h2>
<p>Kita telah menciptakan penyakit <em>pseudo</em> alias palsu yang didorong oleh perusahaan vitamin, kelompok pasien, produsen makanan, departemen kesehatan masyarakat, dan lembaga amal. Semua orang senang percaya pada pil vitamin ajaib dan merasa “mereka melakukan sesuatu”.</p>
<p>Vitamin D, meski dikenal luas, seharusnya tidak disebut vitamin, karena dosis yang dibutuhkan terlalu besar, tubuh dapat mensintesisnya dari kulit, dan itu adalah <a href="http://www.vivo.colostate.edu/hbooks/pathphys/endocrine/otherendo/vitamind.html">prekursor steroid</a>. Alih-alih mengandalkan hal yang semu ini, orang-orang yang sehat harus mendapat vitamin D dari dosis kecil sinar matahari setiap hari serta dari makanan, seperti ikan, minyak, jamur, dan produk susu.</p>
<p>Kita juga harus percaya bahwa ribuan tahun evolusi akan mengatasi penurunan alami kadar vitamin D di musim dingin. Sekitar separuh penduduk mengonsumsi vitamin setiap hari, meski tanpa manfaat, dengan semakin banyak bukti bahaya. Tren global penambahan vitamin ke makanan olahan kini harus dipertanyakan secara serius.</p>
<p>Vitamin D masih memiliki peran medis dalam kekurangan yang sangat parah atau untuk orang yang harus istirahat di tempat tidur. Namun bagi semua lainnya, kita harus menghindari “diobati” dengan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Steroid">steroid </a> ini untuk penyakit palsu. Fokuslah pada gaya hidup sehat, sinar matahari, dan menghemat uang dan energi Anda untuk membeli makanan sehat yang beragam.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/104942/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Tim Spector menerima dana dari Wellcome Trust, MRC, NIHR, CDRF, and and pegawai Kings College London. Dia telah memberikan ceramah untuk Danone, Nestle, dan Yakult dan anggota dewan penasihat ilmiah Zoel global Ltd. Dia menerima royalti dari sebuah buku "The Diet Myth - the science behind what we eat" yang dterbitkan Orion 2016.</span></em></p>Kita telah menciptakan penyakit palsu lain yang didorong oleh perusahaan vitamin, kelompok pasien, produsen makanan, departemen kesehatan masyarakat, dan lembaga amal.Tim Spector, Professor of Genetic Epidemiology, King's College LondonLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.