tag:theconversation.com,2011:/us/topics/pengasaman-laut-64497/articlespengasaman laut – The Conversation2021-02-16T04:10:47Ztag:theconversation.com,2011:article/1548482021-02-16T04:10:47Z2021-02-16T04:10:47ZIni cara kawasan konservasi perairan bisa melindungi lautan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/384401/original/file-20210216-16-1gxejed.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=16%2C0%2C3620%2C2413&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Maritim Galapagos adalah rumah bagi 3000 spesies laut. </span> <span class="attribution"><span class="source">(Shutterstock)</span></span></figcaption></figure><p>Lautan secara tidak langsung menyatukan komunitas global. Namun, lautan saat ini menghadapi ancaman lebih banyak dari sebelumnya dalam sejarah. </p>
<p>Fakta dan prediksi yang ada sangat mengejutkan. </p>
<p><a href="http://www.fao.org/3/ca9231en/CA9231EN.pdf">Lebih dari 25% lokasi perikanan dunia mengalami <em>overfishing</em>, sebagian besar pada level berlebihan dan tidak memiliki kesempatan untuk perluasan</a>.</p>
<p>Laju asidifikasi laut, yang terjadi ketika lautan menyerap banyak karbon, <a href="https://doi.org/10.1038/nclimate1372">sudah jauh dari normal</a>. </p>
<p>Dengan pergantian abad, <a href="http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/ioc-oceans/focus-areas/rio-20-ocean/blueprint-for-the-future-we-want/marine-biodiversity/facts-and-figures-on-marine-biodiversity/">lebih dari setengah spesies laut di dunia bisa punah</a>.</p>
<hr>
<figure class="align-right ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/369797/original/file-20201117-13-180ibt9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/369797/original/file-20201117-13-180ibt9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/369797/original/file-20201117-13-180ibt9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/369797/original/file-20201117-13-180ibt9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/369797/original/file-20201117-13-180ibt9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/369797/original/file-20201117-13-180ibt9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/369797/original/file-20201117-13-180ibt9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p><strong><em>Tulisan ini bagian dari <a href="https://theconversation.com/uk/topics/oceans-21-96784">Oceans 21</a></em></strong>
<br><em>Serial kami terkait lautan global yang dibuka dengan <a href="https://oceans21.netlify.app">5 profil samudra</a>. Nantikan artikel-artikel baru terkait keadaan laut dunia menjelang konferensi iklim PBB berikutnya, C0P26. Serial ini merupakan persembahan dari jaringan internasional The Conversation.</em> </p>
<hr>
<p>Manusia terus-menerus membangun dengan sembrono dan menghancurkan ekosistem terbesar dunia. </p>
<p>Konservasi laut bukan sekadar untuk melindungi keanekaragaman hayati; <a href="https://doi.org/10.1002/aqc.3512">dengan melindungi laut, kita sebenarnya melindungi diri sendiri</a>. </p>
<figure class="align-left ">
<img alt="Ikon SDG 14: _Life below water_" src="https://images.theconversation.com/files/380271/original/file-20210122-13-wvml7a.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/380271/original/file-20210122-13-wvml7a.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/380271/original/file-20210122-13-wvml7a.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/380271/original/file-20210122-13-wvml7a.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/380271/original/file-20210122-13-wvml7a.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/380271/original/file-20210122-13-wvml7a.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/380271/original/file-20210122-13-wvml7a.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">SDG ke-14: Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(PBB)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Karena kondisi <a href="https://www.ipcc.ch/srocc/">laut semakin memburuk oleh perubahan iklim</a>, komunitas juga dalam bahaya. </p>
<p>Bagi beberapa komunitas, ini bisa berarti mendapati kawasan pesisir – termasuk rumah mereka di dalamnya – tersapu oleh badai yang semakin intens. </p>
<p>Bagi komunitas lain, ini berarti kehilangan ikan yang mendukung penghidupan mereka. </p>
<p>Lautan yang sehat akan mendukung <a href="https://davidsuzuki.org/science-learning-centre-article/making-coasts-work-healthy-oceans-healthy-economies-healthy-communities/">kesehatan komunitas</a> dan <a href="https://www.doi.org/10.1126/science.aaz4390">planet</a>. </p>
<p>Kita melihat hubungan ini dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-14: kehidupan dalam air. </p>
<p>Tujuan ke-14 ini punya 7 target utama yang ingin mencapai “konservasi dan pengolahan laut berkelanjutan, lautan dan sumber maritim untuk kehidupan berkelanjutan.”</p>
<h2>Melindungi lautan dunia</h2>
<p>Riset terbaru saya menunjukkan bagaimana pentingnya kawasan konservasi perairan (KKP) <a href="https://doi.org/10.1038/s41893-020-00659-2">untuk mencapai lautan berkelanjutan</a>. </p>
<p>Saat ini, hanya 6,4% lautan global yang dilindungi dan hanya 2,7% mencakup <a href="https://mpatlas.org/">perlindungan terhadap aktivitas ilegal</a>, sementara <a href="https://doi.org/10.1111/conl.12247">para ilmuwan sudah menyatakan perlindungan maksimum laut perlu setidaknya 30%</a>. </p>
<p>Tahun lalu, <a href="https://www.gov.uk/government/news/global-ocean-alliance-30-countries-are-now-calling-for-greater-ocean-protection">beberapa negara bergabung dalam Aliansi Lautan Global</a> dan sepakat untuk <a href="https://www.oceanunite.org/30-x-30/">melindungi 30% lautan pada tahun 2030</a>, target ini disebut “30x30”. </p>
<p>Apabila kita bisa mencapai ini, maka kita bisa menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati, memastikan persediaan ikan dan makanan untuk semua, dan menjaga laut yang sehat untuk mengatasi krisis iklim. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Peta Kawasan Konservasi Perairan." src="https://images.theconversation.com/files/380255/original/file-20210122-15-gwaz5i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/380255/original/file-20210122-15-gwaz5i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=404&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/380255/original/file-20210122-15-gwaz5i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=404&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/380255/original/file-20210122-15-gwaz5i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=404&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/380255/original/file-20210122-15-gwaz5i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=507&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/380255/original/file-20210122-15-gwaz5i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=507&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/380255/original/file-20210122-15-gwaz5i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=507&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Perlindungan maritim global per April 2020.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="http://www.mpatlas.org">(MPAtlas.org, April 2020)</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Tidak semua KKP sama</h2>
<p>Kawasan Konservasi Perairan (KKP) sudah <a href="https://doi.org/10.1016/B978-0-08-102698-4.00001-0">ada selama beberapa dekade</a>, dalam berbagai bentuk.</p>
<p>Dalam pengertian luas, <a href="https://www.iucn.org/theme/marine-and-polar/our-work/marine-protected-areas">suatu KKP adalah kawasan yang dikelola untuk melindungi kehidupan laut dengan menentukan area mana saja yang boleh ada dan tidak ada aktivitas</a>. </p>
<p>Saat ini, KKP ada dalam bermacam-macam bentuk dan ukuran, tetapi kualitas juga sama pentingnya bagi wilayah konservasi.</p>
<p>Selama beberapa tahun, tekanan untuk memperluas kawasan lindung global mendorong beberapa pemerintah untuk melindungi area-area yang tidak digunakan atau punya nilai ekologi rendah guna <a href="https://doi.org/10.1002/aqc.2445">menghindari konflik dan menghasilkan keputusan sulit</a>. </p>
<p>Namun, cara ini tidak memberikan hasil yang memuaskan. </p>
<p>Kawasan konservasi ini harus berada di tempat dan menggunakan regulasi yang tepat untuk memastikan bahwa KKP mampu berkelanjutan. </p>
<p><a href="https://wdpa.s3-eu-west-1.amazonaws.com/MPA_guide/TheGraphicGuidetoMPAs_foronlineviewing_lowRes.pdf">KKP bisa memberikan level perlindungan kehidupan laut yang berbeda
</a>. </p>
<p>Hal ini dapat dipengaruhi oleh tujuan konservasi, kebutuhan ekonomi, sosial serta budaya di area tersebut. </p>
<p>Pada sisi lain, KKP bisa mendapatkan perlindungan minim, karena beberapa aktivitas ekstraktif boleh dilakukan di kawasan ini, seperti menggunakan alat pancing yang bisa merusak spesies dan habitat. </p>
<p>Mungkin masih ada keuntungan konservasi, meski hanya sedikit. </p>
<p>Di sisi lain, KKP dapat mendapat perlindungan tinggi atau sepenuh. Perlindungan semacam ini hanya membolehkan kegiatan ekstraksi dan destruktif ringan (perlindungan tinggi) atau tidak boleh ada kegiatan sama sekali (perlindungan penuh). </p>
<p>Ini akan memberikan perlindungan terbaik pada keanekaragaman hayati.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Infografis menjelaskan tingkatan berbeda perbedaan perlindungan yang bisa diberikana pada kawasan konservasi perairan." src="https://images.theconversation.com/files/377892/original/file-20210110-17-74k3hb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/377892/original/file-20210110-17-74k3hb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=848&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/377892/original/file-20210110-17-74k3hb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=848&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/377892/original/file-20210110-17-74k3hb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=848&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/377892/original/file-20210110-17-74k3hb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1066&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/377892/original/file-20210110-17-74k3hb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1066&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/377892/original/file-20210110-17-74k3hb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1066&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Level perlindungan kawasan yang dibuat oleh <em>MPA Guide</em>, Gambar dari Andy Warner.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="http://www.protectedplanet.net/en/resources/mpa-guide">(Oregon State University, IUCN World Commission on Protected Areas, Marine Conservation Institute, National Geographic Society, and UNEP World Conservation Monitoring Centre, 2019)</a>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Di atas kertas, beberapa negara telah melampaui tujuan 30%, tetapi jika KKP tidak memiliki peraturan yang kuat, tidak akan mungkin memberikan manfaat konservasi yang kita butuhkan. </p>
<p>Misalnya, <a href="https://doi.org/10.1016/j.marpol.2020.104379">di Prancis, 33,7% dari wilayah perairan negara memang dilindungi, tetapi kurang dari 2% dari area ini yang sepenuhnya dilindungi</a>. </p>
<p>KKP terkuat memiliki setidaknya beberapa kawasan yang sepenuhnya terlindungi dari aktivitas berbahaya.</p>
<p>Di pesisir Atlantik dari Kanada, paus hidung botol (<em>northern bottlenose whale</em>) berenang bebas di KKP yang dikenal sebagai “<em>Gully</em>.” </p>
<p>Sebagai <a href="https://www.dfo-mpo.gc.ca/oceans/mpa-zpm/index-eng.html">salah satu KKP tertua di Kanada</a>, area ini melindungi <a href="https://doi.org/10.3389/fmars.2020.00181">ratusan spesies</a>, termasuk <a href="https://wwf.ca/stories/gully-east-coast-natural-wonder-turns-10/">paus dan lumba-lumba, ikan, kepiting, gurita, dan invertebrata lainnya</a>, belum lagi <a href="https://doi.org/10.1016/j.marpol.2011.10.022">karang dengan keanekaragaman tertinggi di Kanada Timur</a>. </p>
<p>Walau berlokasi di lepas pantai, KKP <em>Gully</em> memiliki keterikatan lokal, <a href="https://doi.org/10.1093/icesjms/fsn182">karena nelayan menggunakan area ini</a>, sehingga tempat ini walau jauh memiliki hubungan dengan masyarakat Kanada. </p>
<p>Meskipun tidak terlihat, <em>Gully</em> tidak diabaikan. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Paus hidung botol menunjukkan hidungnya di atas permukaan air." src="https://images.theconversation.com/files/377647/original/file-20210107-19-1j0aphh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/377647/original/file-20210107-19-1j0aphh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=274&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/377647/original/file-20210107-19-1j0aphh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=274&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/377647/original/file-20210107-19-1j0aphh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=274&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/377647/original/file-20210107-19-1j0aphh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=345&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/377647/original/file-20210107-19-1j0aphh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=345&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/377647/original/file-20210107-19-1j0aphh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=345&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Habitat paus hidung Utara yang terancam punah dilindungi oleh KKP Gully di Kanada.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(Whitehead Lab/Cephas)</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>KKP <em>Gully</em> pernah <a href="https://cpaws.org/wp-content/uploads/2018/02/CPAWS_Oceans_Report_2015_How-Well_EN.pdf">dikritik di masa lalu karena lemahnya peraturan untuk beberapa kegiatan</a>. </p>
<p>Lalu, tahun 2019, pemerintah Kanada melarang aktivitas ekstraksi gas dan minyak, pertambangan dan penggunaan trawl bawah di seluruh KKP Kanada. </p>
<p>Melalui manajemen tiga zona, termasuk zona yang dilindungi sepenuhnya dari permukaan ke dasar laut, KKP Gully menjadi <a href="https://wwf.ca/stories/lessons-atlantic-canadas-oldest-marine-protected-area/">kisah sukses konservasi</a> Kanada. </p>
<h2>Langkah selanjutnya</h2>
<p>KKP berpotensi membantu kita mencapai target SDG 14, mengelola ekosistem perikanan yang sehat dan berkelanjutan.</p>
<p>KKP tidak bisa membantu untuk mencapai target lainnya, seperti mengurangi polusi atau dampak dari pengasaman. </p>
<p>Peraturan KKP terbatas hanya dalam wilayah tertentu, tetapi perilaku kita yang merusak dampaknya tidak terbatas.</p>
<p>KKP adalah salah satu jenis alat dalam kotak peralatan yang lebih besar yang mencakup manajemen perikanan, peraturan perkapalan, kebijakan perubahan iklim, dan banyak lagi. </p>
<p>Di dalam lautan yang terus berubah dan semakin sibuk, KKP harus bekerja sama satu sama lain dan dengan alat-alat lain. </p>
<p>Ini akan membentuk struktur yang lebih besar terkait pengelolaan laut di seluruh habitat, ekosistem, dan batas geopolitik. </p>
<p>Dalam upaya melindungi sepertiga lautan, kita harus melindungi area yang tepat, dengan peraturan yang kuat dan <a href="https://doi.org/10.1038/s41893-019-0423-y">tanpa memperburuk ketidakadilan dan ketidaksetaraan pada masyarakat yang terkena dampak keputusan konservasi</a>. </p>
<p>Tujuan kita saat ini mungkin hanya 30x30, tapi ambisi sebenarnya adalah untuk melihat lautan 100% bisa dikelola secara berkelanjutan untuk memastikan masa depan yang baik untuk semua.</p>
<hr>
<p><em>Wiliam Reynold menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/154848/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Julie Reimer terafiliasi dengan Sierra Club Canada Foundation.</span></em></p>Kawasan konservasi perairan menjadi sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.Julie Reimer, PhD Candidate, Geography, Memorial University of NewfoundlandLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1418862020-07-24T11:23:01Z2020-07-24T11:23:01ZBagaimana laut menyembuhkan dirinya sendiri selama pandemi<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/348847/original/file-20200722-38-h89eow.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C17%2C3994%2C2652&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Sejumlah wisatawan berada di kawasan Pantai Melasti, Badung, Bali, Rabu (24/6/2020). Beberapa pengelola pantai mulai membuka kembali kunjungan wisatawan dengan penerapan prokotol pandemi COVID-19. </span> <span class="attribution"><span class="source">Fikri Yusuf/ANTARA FOTO</span></span></figcaption></figure><p>Sebelum masa pandemi COVID-19, kesehatan laut Indonesia sudah mengkhawatirkan.</p>
<p>Indeks kesehatan laut atau <a href="http://www.oceanhealthindex.org"><em>Ocean Health Index</em> (OHI)</a>, yang dikembangkan oleh <em>National Center for Ecological Analysis and Synthesis</em> (NCEAS) dan <em>Conservation International</em>, menempatkan Indonesia pada peringkat 137 dari 221 negara pada tahun 2018, dengan total nilai 65 dari skala 100.</p>
<p>Nilai ini masih di bawah rata-rata kesehatan laut dunia yaitu 71. </p>
<p>Namun, sejak pemberlakuan <a href="https://setkab.go.id/presiden-physical-distancing-harus-dilakukan-lebih-tegas-disiplin-dan-efektif/">pembatasan fisik (<em>physical distancing</em>)</a> untuk mencegah penyebaran coronavirus di Indonesia pada bulan Maret lalu ternyata memberikan kesempatan lingkungan untuk memulihkan diri secara alami.</p>
<p>Hal ini karena pembatasan pergerakan manusia mengurangi aktivitas manusia yang menghasilkan polusi dan merusak ekosistem laut. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/meski-langit-terlihat-bersih-semasa-pandemi-emisi-gas-rumah-kaca-tetap-meningkat-140946">Meski langit terlihat bersih semasa pandemi, emisi gas rumah kaca tetap meningkat</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Sebagai peneliti kelautan, observasi saya awal menemukan beberapa perubahan pada kondisi laut di Indonesia selama masa pandemi:</p>
<p><strong>1) Kemunculan spesies</strong> </p>
<p>Berkurangnya aktivitas manusia di pantai dan laut memberikan waktu bagi pemulihan ekosistem dan biota secara alami.</p>
<p>Meski masih perlu penelitian lebih lanjut, sudah ada laporan kemunculan spesies laut ke daerah-daerah yang sebelumnya padat oleh kegiatan manusia. </p>
<p>Contohnya, kemunculan paus pembunuh atau <a href="http://pusriskel.litbang.kkp.go.id/index.php/en/home/2211-kata-peneliti-qwidodo-pranowoq-soal-paus-pembunuh-di-anambas-langka">Orca (<em>Orcinus Orca</em>) di Anambas</a>, Kepulauan Riau. Kehadiran mereka sebelumnya sangat jarang di daerah tersebut.</p>
<p>Di Atlantik Utara, Michelle Fournet, peneliti dari Cornell University di Amerika Serikat menyatakan bahwa selama pandemi terjadi pengurangan drastis polusi suara yang berasal dari kapal yang lalu lalang dan aktivitas manusia lainnya yang mengganggu sensor <a href="https://royalsocietypublishing.org/doi/full/10.1098/rspb.2011.2429">spesies paus</a>. </p>
<p>Hal tersebut mengakibatkan paus kembali menjelajah daerah yang sebelumnya padat oleh kegiatan pelayaran dan aktivitas di laut selama pandemi.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/348859/original/file-20200722-38-v3yort.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/348859/original/file-20200722-38-v3yort.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/348859/original/file-20200722-38-v3yort.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/348859/original/file-20200722-38-v3yort.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/348859/original/file-20200722-38-v3yort.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/348859/original/file-20200722-38-v3yort.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/348859/original/file-20200722-38-v3yort.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/348859/original/file-20200722-38-v3yort.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Paus pembunuh atau Orca mulai mendekati wilayah yang ditinggalkan manusia saat protokol pandemi diterapkan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://pixabay.com/id/photos/paus-pembunuh-orcas-pod-melanggar-3933326/">www.pixabay.com</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p><strong>2) Pengasaman laut melambat</strong></p>
<p>Beberapa <a href="https://www.nature.com/articles/s41558-020-0797-x">laporan</a> mengindikasikan bahwa adanya penurunan harian emisi karbon dioksida di atmosfer.</p>
<p>Banyak <a href="https://www.smithsonianmag.com/smart-news/carbon-emissions-fall-during-pandemic-could-bounce-back-fast-180974930/">peneliti berargumen</a> bahwa ini hanya dampak langsung dari penurunan drastis aktivitas manusia meski ada kemungkinan untuk naik kembali. </p>
<p>Namun, turunnya level karbon dioksida di atmosfer akan <a href="https://www.carbonbrief.org/analysis-coronavirus-set-to-cause-largest-ever-annual-fall-in-co2-emissions">memperlambat proses pengasaman laut</a>.</p>
<p>Laut yang memanas akibat meningkatnya gas rumah kaca, –karbon dioksida (CO₂), nitrogen dioksida (N₂O), metana (CH4), dan freon–, di atmosfer. </p>
<p>Ini akan meningkatkan tingkat keasaman laut dan menyebabkan pemutihan pada terumbu karang (<em>coral bleaching</em>) yang berujung kepada kematian karang dan spesies laut yang menjadikan terumbu karang rumah mereka.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/348860/original/file-20200722-24-16nu8c6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/348860/original/file-20200722-24-16nu8c6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/348860/original/file-20200722-24-16nu8c6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=451&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/348860/original/file-20200722-24-16nu8c6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=451&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/348860/original/file-20200722-24-16nu8c6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=451&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/348860/original/file-20200722-24-16nu8c6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=567&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/348860/original/file-20200722-24-16nu8c6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=567&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/348860/original/file-20200722-24-16nu8c6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=567&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Pengasaman laut membuat terumbu karang memutih dan akhirnya mati.</span>
<span class="attribution"><span class="source">www.wikimedia.com</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Walaupun pertumbuhan karang tidak sampai 1 cm per tahun, pengurangan aktivitas turis diharapkan dapat mengurangi kerusakan karang dan memberi harapan untuk karang dapat tumbuh kembali.</p>
<p>Hal ini pernah terjadi di pantai Maya Bay, Kepulauan Phi Phi, Thailand pada tahun 2018.</p>
<p>Ketika itu pengelola pantai menutup lokasi wisata selama lebih dari 3 bulan untuk <a href="https://www.dw.com/en/coral-reefs-in-thailands-maya-bay-begin-to-recover/a-45272972%22">memperbaiki ekosistem terumbu karang</a> yang rusak akibat kunjungan turis yang datang karena <a href="https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180220151835-269-277461/pantai-the-beach-ditutup-karena-kerusakan-lingkungan">pantai tersebut menjadi lokasi syuting film</a>, <em>The Beach</em>, yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio di tahun 2000. </p>
<p>Setelah penutupan, disertai dengan pengawasan ketat dari para peneliti kelautan, biota-biota laut, seperti hiu karang (<em>Carcharhinus limbatus</em>), mulai <a href="https://www.scmp.com/lifestyle/travel-leisure/article/3041670/miracle-maya-bay-how-thai-paradise-island-wrecked-tourism">muncul kembali</a> di daerah tersebut. </p>
<p>Salah satu ahli konservasi karang dari Malaysia, pendiri dan CEO <a href="https://www.oceanquest.global/"><em>Ocean Quest Global</em></a>, sebuah NGO yang fokus terhadap konservasi terumbu karang, <a href="https://www.scmp.com/lifestyle/travel-leisure/article/3041670/miracle-maya-bay-how-thai-paradise-island-wrecked-tourism">Annuar Abdullah</a>, mengatakan bahwa yang terjadi di Pantai Maya Bay menunjukkan bahwa faktor absennya manusia akan mempercepat pemulihan alam secara alami. </p>
<p>Di Hanauma Bay, Hawaii, AS, peneliti utama dari <a href="https://coralreefecologylab.com/"><em>Coral Reef Ecology Lab</em>, <em>Hawaii Institute of Marine Biology</em></a>, Ku’ulei Rodgers mengungkapkan <a href="https://www.civilbeat.org/2020/04/the-coronavirus-has-been-good-for-hanauma-bay/">optimismenya bahwa berkurangnya pengunjung di masa pandemi akan berdaampak bagus bagi ekosistem</a> karena hampir 80% polusi di laut berasal dari aktivitas manusia.</p>
<h2>Kenormalan baru yang ideal</h2>
<p>Masih sulit untuk meneliti dampak COVID-19 secara langsung terhadap kesehatan laut mengingat begitu banyak faktor yang harus dipelajari, belum lagi masih terbatasnya pergerakan manusia. </p>
<p>Namun, ada sedikit gambaran bahwa ketidakhadiran manusia memberikan sedikit waktu bagi laut untuk menyembuhkan diri. </p>
<p>Ini karena laut memiliki mekanisme sendiri untuk <a href="https://www.unenvironment.org/news-and-stories/story/nature-can-still-heal-itself-if-we-give-it-urgent-attention-it-needs">memulihkan diri</a> jika kita tahu apa yang menjadi <a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1002/aqc.2702">penyebab stres pada ekosistem tersebut</a>.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/pembatasan-fisik-akibat-pandemi-turunkan-polutan-udara-bebaskan-gerak-satwa-dan-tumbuhan-136511">Pembatasan fisik akibat pandemi turunkan polutan udara, bebaskan gerak satwa dan tumbuhan</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Memasuki “kenormalan baru” (<em>New Normal</em>), pemerintah seharusnya juga mempersiapkan cara berpikir manusia terhadap kesehatan laut.</p>
<p>Misalnya, tingkatkan edukasi wisatawan untuk tidak membuang sampah ke laut dan perbaiki cara <em>snorkling</em> atau menyelam yang baik. </p>
<p>Selanjutnya, pemerintah seharusnya bisa mendorong sektor pariwisata laut untuk mempraktikkan gaya hidup yang rendah karbon, seperti menggunakan sepeda, angkutan massal, menanam tumbuhan, dan mengurangi konsumsi dengan wadah yang tidak bisa dipakai ulang. </p>
<p>Perlu kita ingat laut memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan manusia. Peneliti dari <em>Woods Hole Oceanographic Institute</em> bahkan menemukan <a href="https://www.whoi.edu/news-insights/content/finding-answers-in-the-ocean/">bakteria laut yang sangat penting untuk mengidentifikasi COVID, AIDS, dan SARS</a>. </p>
<p>Jadi, kenormalan baru seharusnya bisa membawa kita ke dalam kondisi di mana lingkungan dan manusia adalah satu sistem yang tidak terpisahkan, bukan saling menaklukkan. </p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/141886/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Noir Primadona Purba tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Pembatasan aktivitas manusia memberikan waktu bagi ekosistem laut untuk memulihkan diri. Namun, kehadiran manusia dibutuhkan untuk program konservasi laut.Noir Primadona Purba, Lecturer and Marine Reseacher, Universitas PadjadjaranLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1089322019-01-02T10:04:10Z2019-01-02T10:04:10ZPengasaman laut akan naikkan kandungan yodium rumput laut<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/252214/original/file-20190102-32121-1gxceh5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Salad rumput laut.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/japanese-cuisine-seaweed-salad-black-bowl-290294546?src=tAxTWTSrSqD6MwjO3wX6Mw-2-90">Kongsak/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p>Semakin banyak bukti bahwa pengasaman laut dan meningkatnya temperatur akan berdampak yang sangat buruk pada <a href="https://doi.org/10.1371/journal.pbio.2003446">organisme</a> dan <a href="https://www.nature.com/articles/nclimate2758">ekosistem laut</a>. Sebenarnya, hal ini merupakan keadaan yang sedang kita hadapi. </p>
<p><a href="https://doi.org/10.1126/science.1204794">Terumbu karang mengalami pemutihan</a>, sedangkan siput dan organisme laut lainnya yang mengapur kesulitan membuat <a href="https://doi.org/10.1111/j.1461-0248.2010.01518.x">cangkang, sisik, dan kerangka</a>, serta hewan laut kanak-kanak bahkan kesusahan <a href="https://doi.org/10.1111/gcb.13167">mencari</a> habitat yang cocok.</p>
<p>Sebaliknya, banyak produsen utama, termasuk rumput laut, diprediksi akan berkembang di perairan laut asam di masa depan–karena mereka membutuhkan CO₂ dari air laut untuk memproduksi energi melalui fotosintesis.</p>
<p>Manusia telah mengonsumsi rumput laut selama puluhan ribu tahun lamanya. Kini miliaran orang, terutama di Asia, menyantap rumput laut hasil budidaya. Namun, sementara kondisi perairan laut di masa depan mungkin meningkatkan jumlah panen rumput laut, kita belum tahu bagaimana perubahan iklim akan mempengaruhi kandungan nutrisi rumput laut. Untuk mencari tahu hal ini, baru-baru ini kami <a href="https://doi.org/10.1111/gcb.14467">meneliti</a> bagaimana kandungan yodium rumput laut akan dipengaruhi oleh skenario perubahan iklim di masa depan. </p>
<p>Rumput laut adalah salah satu sumber alamiah terbaik untuk yodium, dan mineral ini penting untuk <a href="https://www.bda.uk.com/foodfacts/iodine_facts">pembentukan hormon tiroid</a> dalam tubuh. Terlalu banyak maupun kekurangan yodium dapat <a href="https://www.thyroid.org/iodine-deficiency/">mengubah cara kerja kelenjar hormon tiroid dalam tubuh</a>. Jika perubahan iklim mempengaruhi konsentrasi yodium di dalam rumput laut, maka manusia–dan binatang lainnya–yang mengonsumsi rumput laut sebagai makanan pokok akan mengalami permasalahan kesehatan yang serius.</p>
<h2>Pembentukan laut asam</h2>
<p>Untuk <a href="https://doi.org/10.1111/gcb.14467">penelitian ini</a>, kami membuat simulasi kondisi keasaman perairan laut di masa kini dan masa depan, baik di laboratorium dan di luar laboratorium. Untuk melakukan eksperimen di luar laboratorium, kami mengurung sebagian kecil area perairan laut dengan jaring yang berbasis polietana (plastik), sehingga CO₂ dan temperatur dapat dimanipulasi dan hasilnya dapat diamati, tanpa mempengaruhi kondisi alamiah perairan laut di sekitar wilayah karantina.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/247775/original/file-20181128-32226-7ol7fq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/247775/original/file-20181128-32226-7ol7fq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/247775/original/file-20181128-32226-7ol7fq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/247775/original/file-20181128-32226-7ol7fq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/247775/original/file-20181128-32226-7ol7fq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/247775/original/file-20181128-32226-7ol7fq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=501&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/247775/original/file-20181128-32226-7ol7fq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=501&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/247775/original/file-20181128-32226-7ol7fq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=501&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Rumput laut di Sungo Bay, Rongcheng, tempat budi daya rumput laut terbesar di Cina.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Dong Xu</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kami menggunakan tiga spesies rumput laut dalam penelitian ini, yakni <em>Saccharina japonica</em>, <em>Undaria pinnatifida</em>, dan <em>Macrocystis pyrifera</em> –serta spesies rumput laut di pesisir pantai seperti <em>Ulva pertusa, Ulva intestinalis, Gracilaria lemaneiformis</em> dan <em>Gracilaria chouae</em>. Spesies <em>M. pyrifera</em> sendiri merupakan jenis rumput laut yang paling banyak dikonsumsi di penjuru dunia–misalnya, sebagai tambahan sayuran di sushi, sup, dan roti rumput laut. <em>M. pyrifera</em> juga dipilih sebagai sumber makanan hewan-hewan invertebrata di laut seperti bulu babi dan kerang abalon, yang biasanya ditanam oleh industri perikanan.</p>
<p>Dalam riset pengasaman laut seperti ini, peneliti di bidang kelautan mengukur tekanan parsial CO₂ di air laut. Angka ini menunjukkan banyaknya konsentrasi CO₂ yang terlarut, yang diukur sebagai bagian per sejuta unit volume air laut (atau μatm), sebagai indikasi keasaman air laut. <a href="https://www.ipcc.ch/publications_and_data/ar4/wg1/en/ch10s10-4-2.html">Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim</a>(IPCC) memprediksi bahwa CO₂ akan bertambah lebih dari dua kali lipat pada 2100–bertambah dari 400 μatm menuju 1000 μatm–jika tidak ada aksi mitigasi untuk melawan perubahan iklim.</p>
<p>Kami menciptakan kondisi pengasaman laut masa depan dengan meniupkan gelembung CO₂ kedalam air laut, dan mengukur nilai μatm. Kami kemudian menanam rumput laut di delapan skenario iklim yang berbeda di dalam laboratorium, dan dua skenario iklim di luar laboratorium. Interval skenario ini dimulai dari level CO₂ dan temperatur masa sekarang hingga skenario keasaman laut dan kenaikan temperatur pada masa depan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/247776/original/file-20181128-32233-1z0c9h6.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/247776/original/file-20181128-32233-1z0c9h6.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/247776/original/file-20181128-32233-1z0c9h6.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/247776/original/file-20181128-32233-1z0c9h6.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/247776/original/file-20181128-32233-1z0c9h6.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/247776/original/file-20181128-32233-1z0c9h6.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/247776/original/file-20181128-32233-1z0c9h6.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/247776/original/file-20181128-32233-1z0c9h6.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Eksperimen di Sungo Bay, Cina.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Dong Xu</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Yodium dan makanan laut</h2>
<p>Kami menemukan bahwa rumput laut yang ditanam pada kondisi yang mengikuti prediksi pengasaman laut masa depan mengumpulkan yodium lebih banyak dibanding rumput laut yang ditanam di kondisi perairan laut saat ini. Selain itu, pada skenario yang telah kami uji, meningkatnya temperatur tidak sepenting atau sekuat pengasaman laut dalam menyebabkan penggumpulan yodium di rumput laut. Hal ini berarti bahwa walau kita dapat panen rumput laut lebih banyak di masa mendatang akibat perubahan iklim, kandungan yodium juga akan meningkat, dan dapat berdampak pada nutrisi tubuh manusia.</p>
<p>Kami juga melacak kenaikan kandungan yodium pada organisme yang mengonsumsi rumput laut. Konsumen alamiah rumput laut seperti ikan dan kerang merupakan salah satu sumber kaya yodium bagi manusia. Dengan melakukan eksperimen pemberian pakan ikan di luar lab, kami mengukur efek mengkonsumsi rumput laut di bawah kondisi pengasaman laut di masa mendatang pada jenis kerang yang dapat dimakan dan kerang abalon (<em>Haliotis discus</em>). </p>
<p>Kami menemukan bahwa konsentrasi yodium meningkat di sel jaringan tubuh kerang. Lalu, kami juga melihat bahwa konsentrasi hormon tiroid pada jaringan tubuh kerang berkurang. Penemuan ini memberikan bukti bahwa pengasaman air laut memberikan dampak pada kualitas makanan laut dengan mengubah konsentrasi mineral penting bagi konsumen.</p>
<p>Terdapat risiko dengan terus berjalannya perubahan iklim, mereka yang memakan rumput laut sebagai salah satu makanan pokok kemungkinan besar mereka akan mengonsumsi <a href="https://doi.org/10.1038/nrendo.2013.251">yodium</a> secara berlebihan, yang dapat menyebabkan <a href="http://www.btf-thyroid.org/information/leaflets/41-hyperthyroidism-guide">banyak masalah kesehatan</a>. Karena rumput laut dan kerang menyumbang nutrisi kepada miliaran manusia di seluruh dunia, maka sangat penting untuk memahami perubahan kandungan yodium dari makanan laut akibat perubahan iklim. </p>
<p>Informasi ini dapat digunakan oleh, misalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyediakan rekomendasi tentang level yang pas untuk konsumsi rumput laut untuk mempertahankan asupan yodium harian yang cukup bagi tubuh.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/108932/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Para penulis tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi di luar afiliasi akademis yang telah disebut di atas.</span></em></p>Rumput laut menjadi salah satu sumber alamiah terbaik untuk yodium, dan mineral penting ini digunakan oleh tubuh untuk membentuk hormon tiroid.Georgina Brennan, Postdoctoral Research Officer, Bangor UniversityDong Xu, Associate Researcher, Yellow Sea Fisheries Research Institute, Chinese Academy of Fishery SciencesNaihao Ye, Professor, Yellow Sea Fisheries Research Institute, Chinese Academy of Fishery SciencesLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.