Laki-laki di pedesaan Cina lebih banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan santai atau sosial, atau sekadar berkumpul dan istirahat.
Academic rigor, journalistic flair
Articles on Pertanian
Displaying 1 - 20 of 21 articles
Perbedaan data tersebut disebabkan oleh cara perhitungan stok beras antara Bulog dan Kementerian Pertanian.
Rendahnya keinginan mahasiswa lulusan pertanian bergelut di usaha tani bisa jadi ganjalan untuk mencapai swasembada pangan. Apa yang melandasi rendahnya motivasi generasi muda untuk menjadi petani?
Seruan untuk memangkas subsidi bagi praktik pertanian yang tak berkelanjutan juga turut bergema di tingkat global.
Kami meminta enam ahli untuk menominasikan buku-buku yang dapat membantu kami menghindari bencana lingkungan. Inilah yang mereka katakan.
Selain rentan terhadap perubahan iklim, pestisida tersebut justru menambah kerentanan ekonomi petani skala kecil lantaran sebagian besar modal bertani dihabiskan untuk membeli pestisida sintetis.
Kelompok tani dapat menjadi penggerak komunitasnya untuk menyusun strategi adaptasi terhadap iklim yang berubah.
Kekeringan ekstrem dan kebakaran hutan bisa lebih sering melanda Indonesia seiring memanasnya suhu bumi.
Penelitian awal menunjukkan petani di Jawa Barat bisa bertahan menghadapi risiko perubahan iklim, seperti gagal panen akibat kekeringan dan serangan hama.
Keluarga pekerja migran sulit mengakses layanan kesehatan dan kehilangan penghasilan selama pandemi
Pengaturan pertahanan di RUU Cipta Kerja, bermacam UU sektoral, dan ketidakseriusan pemerintah mengatasi konflik menjadi ancaman di depan.
Mengingat kemunculan wabah melibatkan interaksi berbagai elemen alam, kebijakan yang memungkinkan integrasi berbagai sektor diperlukan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan alam.
Penelitian kami di Jawa Timur menemukan masih ada diskriminasi dan marginalisasi gender di sektor pertanian dan peternakan.
Perkembangan data analisis bisa membantu mencegah limbah makanan dan mengurangi tingkat kerugian petani dalam rantai produksi barang segar.
Pertanian dan peradaban mungkin diciptakan bukan sebagai bentuk peningkatan gaya hidup leluhur kita, melainkan karena kita tidak memiliki pilihan lain.
Tanpa data dan informasi sumberdaya lahan dan tanah yang akurat, detail dan akuntabel peningkatan produksi pertanian tidak optimal. Akibatnya ketahanan pangan penduduk Indonesia menjadi taruhannya.
Tak hanya di Indonesia, motode sederhana dan kuat ini dapat dipakai di seluruh Asia Tenggara, dan dapat digunakan sebagai alternatif selain survei lapangan yang memakan waktu dan ongkos mahal.
Pada lahan sawah bukaan baru belum terbentuk lapisan tapak bajak yang kedap air. Diperlukan air yang banyak melalui sistem irigasi teknis agar kebutuhan air terpenuhi.
Jika tanah selalu ditanami terus menerus maka tidak ada waktu untuk istirahat untuk memulihkan energi. Kebutuhan nutrisi tanaman berkurang dan perlu ditambah.
Karst adalah gudang penyimpan air
Dari kapur tulis yang mengantar anak menjadi sarjana hingga bahan baku semen dan marmer yang menjadi rumah kita, tidak lepas dari bebatuan karst.
Top contributors
-
Professor of Soil Science, Universitas Andalas
-
Professor in Soil-Landscape Modelling, University of Sydney
-
Lecturer of International Relations, Paramadina University
-
Professor in Wildlife Ecology and Conservation, School of Life & Environmental Sciences, Deakin University
-
Senior Research Associate, School of Ecosystem and Forest Sciences, The University of Melbourne
-
Senior Research Fellow and Associate Professor, Melbourne Climate Futures initiative, The University of Melbourne
-
Professor, Environment and Development Sociology, The University of Queensland
-
Professor of Anthropology, UCL
-
Senior Lecturer in Paleontology and Evolutionary Biology, Life Sciences at the University of Bath, University of Bath
-
Senior Lecturer, Melbourne Law School, The University of Melbourne
-
Distinguished Professor and DST-NRF South African Chair in Postharvest Technology, Stellenbosch University
-
Research Associate, Institute on the Environment, University of Minnesota
-
Assistant Professor, Lecturer, Head of Food Processing Laboratory, Food Technology Study Program, Faculty of Biotechnology, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
-
Lecturer at Program of Crop Science, Faculty of Fisheries and Food Science, Universiti Malaysia Terengganu
-
PhD Student, Queen Mary University of London
