Mengapa sekelompok orang pintar dapat membuat keputusan yang salah?
Academic rigor, journalistic flair
Articles on Psikologi
Displaying 41 - 60 of 125 articles
Mungkin ini terdengar aneh, tapi kita sering mendapatkan kesenangan saat mendengar lagu-lagu sedih.
Bagaimana penyesuaian diri mantan atlet pasca pensiun dan dampaknya ke program pengembangan karir atlet dalam ilmu psikologi.
Pandemi membuat orang menghabiskan lebih banyak waktu daring untuk sekolah, bersosialisasi, dan bekerja. Agar penggunaan berdampak positif, kita perlu mengelola waktu dan aktivitas daring kita.
Anak tunggal tidaklah banyak berbeda dengan orang-orang lain yang hidup bersaudara.
Musik bisa memberikan manfaat baik bagi keadaan jiwa manusia selama pandemi.
Ahli psikolinguistik menganalisis lebih dari 1 juta unggahan dalam berbagai forum di Reddit selama setahun sebelum dan sesudah pengguna menceritakan tentang putusnya hubungan mereka.
Penelitian terbaru saya menemukan bahwa upaya individu lajang untuk mencari kebahagiaan di dunia maya ternyata sia-sia.
Apa beda gaya korupsi di Amerika dan Indonesia?
Kami berbicara dengan Galang Lutfiyanto dari Universitas Gadjah Mada yang meneliti bagaimana budaya masyarakat mempengaruhi pola korupsi secara sangat berbeda di dua negara - Indonesia dan Australia.
Merasa seperti Anda menghadapi terlalu banyak hal yang tidak diketahui terkait pandemi? Membingkai ulang apa artinya tidak tahu dapat membantu Anda memutuskan hubungan ketidakpastian-kecemasan.
Kita kerap menyalahkan ketika kelompok miskin berperilaku tidak sesuai dengan “standar” kelompok dominan.
Kami melakukan penelitian pada tahun 2015 dengan melibatkan 387 orang tua yang berasal dari Indonesia dan Australia untuk mewakili dua budaya yang berbeda.
Terlepas apakah Anda menderita COVID-19 atau hanya stres karena terkena dampak wabah, hipokampus otak Anda mungkin telah menyusut dalam beberapa bulan terakhir.
Musik tentu tidak terus memburuk dari jaman ke jaman. Jadi kenapa generasi yang lebih tua mengejek setiap lagu hit baru?
Ketika kita tidur otak tidaklah mati, tetap bekerja, namun tidak sekeras saat bangun.
Pada awal pandemi seperti ini, hendaknya anjuran “berpikir positif” berhenti digaungkan. Saran ini mudah sekali disalahpahami orang awam dan akibatnya dapat mengaburkan usaha menghambat laju virus.
Di situasi sekarang, bisa jadi rutinitas yang monoton menyebabkan kita merasa lelah. Bagaimana cara untuk memperoleh energi kembali?
Selain manfaat fungsional, barang-barang juga dapat mempengaruhi perasaan kita, baik tentang diri kita maupun terhadap situasi.
Musik dalam hal ini membantu menarik perhatian masyarakat untuk mengetahui isu COVID-19 sehingga pada akhirnya dapat membantu mencegah penularan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa orang menyentuh wajah mereka hingga 23 kali dalam satu jam. Berikut beberapa cara untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.
Top contributors
-
Lecturer of Psychology, Universitas Pelita Harapan
-
Assistant Professor, Faculty of Psychology, Universitas Indonesia
-
Lecturer at Faculty of Psychology, Universitas Indonesia
-
Lecturer and Researcher in Educational Psychology and Music Psychology, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
-
Associate Professor in Clinical Psychology and Neuropsychology, Trinity College Dublin
-
Cornelia H. Dudley Professor of Psychology, Knox College
-
MBA Director & Assistant Professor of Organisational Behaviour, Bond Business School, Bond University
-
Lecturer in Social Psychology, Universitas Airlangga
-
Associate Dean of School for Psychology and Humanities, University of Central Lancashire
-
PhD Candidate in Social Psychology, The University of Queensland
-
Peneliti di Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia, Universitas Indonesia
-
Professor of Clinical Psychology, Curtin University
-
Lecturer in Psychology, Universitas Gadjah Mada
-
Lecturer in Sport and Exercise Science, University of Essex
-
Emeritus Professor of Psychiatry, Lecturer on Bioethics & Humanities at SUNY Upstate Medical University; and Clinical Professor of Psychiatry, Tufts University School of Medicine; Editor-in-Chief Emeritus, Psychiatric Times., Tufts University
