tag:theconversation.com,2011:/us/topics/riset-pro-110460/articlesRISET-Pro – The Conversation2022-03-04T07:44:47Ztag:theconversation.com,2011:article/1672982022-03-04T07:44:47Z2022-03-04T07:44:47ZTanah vulkanik Indonesia mengandung zat berbahaya, melampaui baku mutu di berbagai negara<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/445634/original/file-20220210-19-1wd44ju.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.</span> <span class="attribution"><span class="source">Feri Purnama/Antara</span></span></figcaption></figure><p>Di balik keindahan alam dan kesuburannya, tanah vulkanik (dari letusan gunung berapi) ternyata menyimpan kandungan zat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.</p>
<p><a href="https://upiconf.org/2021/msceis/kfz/abstract/nEQfhaprM">Hasil penelitian kami</a> pada batuan permukaan tanah di sekitar tepian kawah gunung berapi hingga radius sekitar 1 km, menunjukkan adanya kandungan beberapa zat kimia berbahaya dalam jumlah yang cukup tinggi. Dikenal sebagai <em><a href="https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-94-017-8965-3_11">potential harmful elements</a> (PHEs)</em>, sekelompok zat ini terdiri dari logam berat dan beberapa unsur lain yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan karena sifatnya yang toksik (beracun) dan karsinogenik (dapat memicu kanker).</p>
<p>Penelitian ini berlokasi di kawasan <a href="https://travel.kompas.com/read/2013/09/22/1140162/Talaga.Bodas.Garut.yang.Memesona">Taman Wisata Alam Talaga Bodas di Garut, Jawa Barat,</a> yang tidak jauh dari lahan perkebunan.</p>
<p>Temuan kami juga memperkuat <a href="https://www.springerprofessional.de/en/environmental-and-health-impact-of-potentially-harmful-elements-/11841160">penelitian di negara lain</a> yang mengungkapkan adanya kandungan zat-zat berbahaya dalam batuan vulkanik.</p>
<p>Di Indonesia, pemanfaatan lahan di sekitar gunung api untuk <a href="https://jabar.antaranews.com/berita/69255/pemuda-kampung-kembangkan-kopi-papandak-khas-garut">pertanian, perkebunan,</a> dan pariwisata berisiko meningkatkan paparan zat berbahaya bagi manusia. Hal ini perlu menjadi perhatian karena dalam jumlah yang berlebihan, paparan zat berbahaya berisiko mengganggu kesehatan manusia. </p>
<h2>Zat kimia berbahaya dalam batuan vulkanik</h2>
<p>Tanah vulkanik terbentuk dari pelapukan batuan vulkanik yang berasal dari material hasil letusan gunung api. Batuan ini tersebar cukup luas di Indonesia yang memiliki banyak gunung api aktif. </p>
<p><a href="https://theconversation.com/letusan-gunung-agung-bisa-menghasilkan-tanah-tersubur-di-dunia-85142">Material vulkanik yang kaya akan nutrien (unsur hara)</a> membuat tanah Indonesia terkenal subur sehingga banyak dimanfaatkan untuk perkebunan dan pertanian. Namun, saat tumbuhan menyerap unsur hara dalam tanah, tidak jarang <a href="http://repository.udsm.ac.tz:8080/xmlui/bitstream/handle/20.500.11810/4767/Khamis.pdf?sequence=1&isAllowed=y">zat berbahaya juga turut terserap sehingga masuk ke dalam produk pangan</a>. </p>
<p>Selain soal kesuburannya, daerah sekitar gunung api juga terkenal dengan alam yang indah dan banyak dijadikan tempat wisata. Jika lokasi dibuka untuk kunjungan tanpa panduan yang jelas, maka pengunjung berisiko terpapar zat berbahaya di lokasi wisata.</p>
<p>Zat berbahaya tersebut meliputi arsenik, antimon, kadmium, kobalt, kromium, dan merkuri. Zat-zat tersebut dihitung dalam satuan ppm (<em>parts per million</em>) atau setara dengan miligram per kilogram. Berikut ini temuan kandungan zat berbahaya tersebut dan perbandingannya dengan standar PHE di beberapa negara.</p>
<h2>1) Arsenik (As)</h2>
<p>Batuan vulkanik di Pulau Jawa umumnya mengandung sekitar 9 ppm arsenik. Sedangkan pada batuan di sekitar kawah, jumlahnya mencapai sekitar 39 ppm. </p>
<p>Nilai ini melebihi batas kandungan arsenik untuk tanah pertanian di Italia, Uni Eropa, dan Vietnam sebesar 20 ppm. Belanda menetapkan batas yang lebih tinggi sebesar 29 ppm, sedangkan Kanada dan Finlandia menetapkan batas yang lebih rendah sebesar 11 ppm dan 5 ppm. Arsenik kerap digunakan dalam pestisida dan dikenal sebagai racun yang <a href="https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/07/193000165/mengenal-arsenik-racun-mematikan-yang-membunuh-munir-di-udara?page=all">mematikan</a>.</p>
<h2>2) Antimon (Stibium, atau Sb)</h2>
<p>Kandungan antimon dalam batuan vulkanik di Pulau Jawa diketahui sekitar 1 ppm. Kandungannya dapat mencapai sekitar 36 ppm pada batuan di sekitar kawah. Nilai ini melebihi ambang batas kandungan antimon dalam tanah di Finlandia sebesar 2 ppm.</p>
<p>Antimon sehari-hari dapat dijumpai pada bahan lapisan tahan api (<em>flame retardant</em>) dan <a href="https://www.tribunnews.com/lifestyle/2018/03/22/waspada-makeup-korea-ini-mengandung-logam-antimon-yang-menyebabkan-kanker">kosmetik</a>. Zat ini juga digunakan dalam pembuatan <a href="https://lifestyle.kompas.com/read/2017/08/28/121256320/amankah-minum-air-dari-botol-plastik-yang-sudah-hangat?page=all">botol plastik kemasan</a>. Pada batuan, antimon terkandung dalam mineral <a href="https://www.forbes.com/sites/davidblackmon/2021/05/06/antimony-the-most-important-mineral-you-never-heard-of/?sh=7662c8d72b23">stibnit</a> atau disebut juga antimonit. </p>
<h2>3) Kadmium (Cd)</h2>
<p>Unsur lain yang perlu diwaspadai adalah kadmium. Batuan sekitar kawah mengandung sekitar 18 ppm kadmium. Jumlah ini relatif lebih rendah dibandingkan kandungannya pada batuan vulkanik segar berupa abu vulkanik yang mengandung sekitar <a href="https://jurnal.ugm.ac.id/ijc/article/view/26876">18 - 24 ppm kadmium</a>. Angka kandungan Cd ini melebihi ambang batas yang digunakan di Finlandia, Kanada, Italia, Belanda, Uni Eropa, Vietnam, yang bervariasi antara 0.8 hingga 3 ppm.</p>
<p>Kadmium banyak digunakan sebagai bahan dalam pembuatan <a href="https://www.kompasiana.com/johan0501/60f32bf070de05372d64da92/kadmium-dalam-baterai-isi-ulang">baterai</a>, <a href="https://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2017/01/bp_vol-13_2015_04.pdf">pestisida</a>, dan <a href="https://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2017/01/bp_vol-13_2015_04.pdf">pupuk anorganik</a>. Zat ini dikenal beracun dan dapat <a href="https://theconversation.com/jangan-makan-cokelat-terlalu-banyak-ada-kadmium-zat-pencetus-risiko-kanker-di-dalamnya-130305">membahayakan ginjal serta memicu kanker</a>. </p>
<h2>4) Kobalt (Co)</h2>
<p>Kandungan kobalt pada batuan vulkanik umumnya sekitar 27 ppm. Sedangkan pada batuan di sekitar kawah, jumlahnya bisa mencapai 406 ppm. Nilai tersebut melampaui batas kandungan kobalt untuk tanah pertanian di Kanada dan Finlandia yang bervariasi antara 19 hingga 20 ppm.</p>
<p>Meskipun berbahaya, zat ini juga dikenal sebagai <a href="https://www.liputan6.com/health/read/2544219/16-jenis-mineral-yang-diperlukan-tubuh">unsur esensial</a>. Kobalt merupakan bagian dari <a href="https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190823123209-255-424052/mengenal-fungsi-vitamin-b-kompleks-untuk-tubuh">vitamin B12</a> yang digunakan untuk terapi anemia. Kobalt juga banyak digunakan dalam cat dan kosmetik.</p>
<h2>5) Kromium (Cr)</h2>
<p>Batuan vulkanik mengandung sekitar 44 ppm kromium. Jumlahnya dapat mencapai sekitar 86 ppm pada batuan di sekitar kawah. Jumlah tersebut melebihi batas untuk tanah pertanian di Kanada dan Finlandia yang bervariasi yaitu sebesar 67 - 100 ppm. </p>
<p>Seperti halnya kobalt, zat ini juga dikenal sebagai unsur esensial yang bermanfaat dalam <a href="https://www.idntimes.com/health/fitness/anisa-kusuma/makanan-yang-mengandung-kromium-c1c2/8">menjaga kadar gula dalam darah</a>. Mengonsumsi <a href="https://techno.okezone.com/read/2018/04/04/56/1882116/6-hal-tentang-unsur-logam-kobalt-yang-jarang-diketahui">kobalt</a> dan <a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1948533/desa-kanker-yang-jadi-desa-kematian-di-china">kromium</a> secara berlebihan berpotensi menyebabkan masalah pada organ hati dan ginjal.</p>
<h2>6) Air raksa atau merkuri (Hg)</h2>
<p>Batuan vulkanik yang kami teliti mengandung <a href="https://link.springer.com/article/10.1007/s00128-018-2430-5">6 ppm</a> merkuri dan batuan sekitar kawah dapat mengandung hingga sekitar 22 ppm merkuri. Nilai ini melebihi ambang batas kandungan merkuri dalam tanah di Finlandia, Kanada, Italia, Belanda, Uni Eropa, Vietnam yang rata-rata kurang dari 1 ppm. </p>
<p>Zat ini dapat dijumpai pada beberapa jenis <a href="https://www.republika.co.id/berita/qjgpp9328/bahaya-krim-kecantikan-bermekuri-bagi-janin">kosmetik</a> dan alat kesehatan seperti <a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4647432/bahaya-termometer-ketiak-air-raksa-terlarang-mulai-2020">termometer</a>. Zat ini juga banyak digunakan pada pengolahan emas. Sumber utama merkuri di alam berasal dari mineral sinabar (<em>cinnabar</em>) dan dikenal berbahaya karena bersifat racun dan karsinogenik.</p>
<h2>Regulasi dan kewaspadaan masih kurang</h2>
<p>Indonesia belum memiliki ketentuan khusus yang mengatur batas kandungan zat-zat tersebut dalam tanah (baku mutu tanah). Sejauh ini, penelitian zat berbahaya dalam tanah di Indonesia masih sedikit; rata-rata masih menggunakan acuan luar negeri yang belum tentu sesuai dengan kondisi di tanah air. </p>
<p>Pengaturan ambang batas (<em>threshold</em>) ini penting untuk menilai tingkat ancaman dari keberadaan zat berbahaya dalam tanah terhadap ekosistem dan kesehatan manusia. Ambang batas adalah tingkatan batas yang masih dapat diterima atau ditoleransi.</p>
<p>Beberapa negara telah mengeluarkan peraturan terkait ambang batas kandungan zat berbahaya dalam tanah termasuk di antaranya <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0160412015301203">Finlandia</a>, <a href="https://www.mdpi.com/1660-4601/16/1/2/htm">Kanada</a>, <a href="https://asean.org/wp-content/uploads/2012/05/7.-ASEAN-Soil-Nutrient-Guidelines.pdf">Belanda, Uni Eropa, Thailand, dan Vietnam</a>. </p>
<p>Masyarakat juga perlu lebih waspada saat mengonsumsi produk pangan yang berasal dari daerah dengan kandungan zat berbahaya tinggi. Pasalnya, tamanan maupun produk pangan dapat mengandung sejumlah kecil zat berbahaya tersebut lantaran menyerap nutrisi dari tanah. </p>
<p>Pelaku pariwisata juga hendaknya menaruh perhatian pada keberadaan zat-zat berbahaya tersebut. Langkah yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi dan menandai area penyebaran zat berbahaya di lokasi wisata yang dikelola. Informasi tersebut dapat disampaikan dalam panduan pengunjung. </p>
<p>Selain untuk kewaspadaan, pengetahuan tentang kandungan zat berbahaya yang secara alami terkandung dalam tanah juga penting dalam studi evaluasi (asesmen) pencemaran ataupun degradasi (penurunan mutu) tanah. </p>
<p>Lebih lanjut, wawasan ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan membuka peluang untuk kajian-kajian baru yang memperkuat alasan perlunya kebijakan terkait baku mutu tanah. Harapannya, hal ini menjadi acuan yang lebih sesuai untuk mengevaluasi kualitas tanah di Indonesia.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/167298/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Anita Yuliyanti tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Sayangnya, Indonesia belum memiliki ketentuan khusus yang mengatur batas kandungan zat-zat berbahaya dalam tanah.Anita Yuliyanti, Peneliti Ahli Pertama bidang Geologi, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1715122022-02-11T04:26:17Z2022-02-11T04:26:17ZRiset di Korea Selatan ungkap penyebab remuknya struktur kapal selam tua yang berdampak fatal<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/445590/original/file-20220210-25-nbrwiv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Penampakan KRI Nanggala 402 di Laut Jawa.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://indonesia.go.id/galeri/foto/detail/2287">U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Alonzo M. Archer/</a></span></figcaption></figure><p>Hampir sepuluh bulan lalu, pada 24 April 2021, kapal selam <a href="https://nasional.kompas.com/read/2021/12/28/10201451/kaleidoskop-2021-patroli-keabadian-kri-nanggala-402-menjaga-laut-indonesia?page=all">KRI Nanggala 402</a> tenggelam di perairan Bali. Kejadian itu merenggut nyawa 53 prajurit Angkatan Laut.</p>
<p>Para ahli telah menyampaikan <a href="https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210427165019-199-635531/ahli-ungkap-3-sebab-kri-nanggala-402-tenggelam-850-meter">beberapa teori dan spekulasi</a> terkait penyebab kegagalan sistem pada kapal tersebut. Kapal selam dengan usia pakai lebih dari 40 tahun tersebut tenggelam di kedalaman 840 meter, lebih dari lima kali dari batas kewajaran penyelaman <em>pressure hull</em> (lambung tekan) yang sesuai dengan umur pakainya. </p>
<p>Namun, hingga kini penyebab pasti tenggelamnya KRI Nanggala juga belum terungkap jelas.</p>
<p>Secara teori, kapal selam umumnya memiliki umur efektif 30-35 tahun masa pakai. Dengan tuntutan misi operasi yang berbahaya, sistem kapal dan struktur harus selalu dalam kondisi prima. Dalam kondisi normal, kapal selam mesti memenuhi kewajiban perawatan dalam setiap siklus perbaikan di galangan kapal setiap 5 tahun. Khusus kapal selam tua, perlu ada perbaikan menyeluruh setiap 10 tahun yang memakan waktu pengerjaan hingga 2 tahun. </p>
<p>Meski begitu, proses peremajaan kapal selam tua tetap menyisakan beberapa “cacat” atau ketidaksempurnaan pada struktur lambung tekan yang menurunkan kemampuan atau batas selam. Kecacatan ini harus diperhatikan guna mencegah bahaya <em>implosion</em> (remuk atau ledakan ke dalam) saat kapal selam tua beroperasi di bawah permukaan laut.</p>
<p>Riset pemodelan kapal selam yang saya lakukan bersama tim terkait <em>implosion</em> di Korea Selatan menunjukkan <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0951833921000411">ketidaksempurnaan geometrik dalam bentuk oval pada lambung tekan.</a> Faktor ini paling berpengaruh dalam pengurangan ketahanan tekanan pada kapal selam. </p>
<h2>Implosion berujung fatal</h2>
<p><em>Implosion</em> adalah fenomena terjadinya ledakan atau remuknya struktur cangkang dalam durasi milidetik karena perbedaan tekanan yang ekstrem. Ledakan ini melibatkan perubahan energi yang tiba-tiba sehingga terjadi pelepasan gelombang tekanan yang berakibat pada runtuhnya kekuatan struktur lambung kapal selam secara keseluruhan.</p>
<p>Mahalnya harga unit kapal selam “memaksa” negara operator terus memperbaiki kapal selam tua, termasuk pemotongan lambung tekan kapal selam untuk memungkinkan akses penggantian sistem di dalam kapal selam. Setelah proses perawatan selesai kapal selam diwajibkan untuk melakukan tes penyelaman pada batas kedalaman standar.</p>
<p>Sejarah mencatat salah satu kasus <em>implosion</em> pada 1963 pada <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/USS_Thresher_(SSN-593)">USS Thresher (SSN-538)</a> di perairan Massachusetts Amerika. Kecelakaan terjadi pada kapal selam nuklir milik Angkatan Laut Amerika Serikat tersebut saat menjalani tes menyelam pasca perbaikan. </p>
<p>Laporan kapal penyelamat kapal selam Skylark saat kejadian menyatakan kapal selam yang diawaki oleh 129 kru tersebut hilang setelah deteksi terakhir di kedalaman pengujian lebih dari 670 m. Kasus serupa berulang 5 tahun kemudian, <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/USS_Scorpion_(SSN-589)">USS Scorpion (SSN-589)</a>, kapal selam nuklir Angkatan Laut AS lainnya tenggelam di Samudra Atlantik Utara pada kedalaman sekitar 1.530 kaki (470 m). </p>
<p>Kapal selam tersebut tenggelam dan meledak setelah melewati batas kemampuan dari lambung tekan. Seluruh 99 awak meninggal dalam insiden tersebut. </p>
<p>Pada November 2017, <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/ARA_San_Juan_(S-42)">ARA San Juan (S-42)</a> milik Angkatan Laut Argentina, kapal selam tua buatan Jerman tersebut hilang dengan 44 awaknya di Atlantik Selatan saat kembali ke pangkalannya di pelabuhan pangkalan angkatan laut Mar del Plata, Argentina. Kapal ini tenggelam setelah mengambil bagian dalam latihan pasca perbaikan. </p>
<p>Stasiun hidroakustik CTBTO, <a href="https://link.springer.com/article/10.1007/s00024-020-02445-9">sebuah Lembaga Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir mendeteksi</a> adanya ledakan bawah air pada tanggal kejadian tepat di sekitar lokasi ditemukannya serpihan ARA San Juan.</p>
<p><a href="https://www.batimes.com.ar/news/argentina/2-years-on-the-working-theory-on-the-sinking-of-ara-submarine-san-juan.phtml">Menurut hasil penyelidikan kasus ARA San Juan</a>, salah satu hipotesis yang paling mungkin adalah kegagalan katup ventilasi hingga bocornya air masuk sampai menghasilkan hubungan arus pendek di tangki baterai. </p>
<p>Ketika sebuah kapal selam yang tidak berfungsi terus tenggelam ke kedalaman yang lebih besar, maka peningkatan tekanan air sebagai fungsi dari kedalaman air memberikan tekanan hidrostatik yang lebih tinggi pada lambung tekan kapal selam. Segera setelah ambang batas keselamatan struktural telah dilewati, <em>implosion</em> dapat terjadi tiba-tiba dalam hitungan milidetik sehingga lambung tekan kapal selam tersebut hancur.</p>
<h2>Riset di Korea Selatan</h2>
<p>Penelitian <em>implosion</em> dilakukan sejak 1963 dipelopori oleh <a href="https://asa.scitation.org/doi/10.1121/1.1918898">Laboratorium Persenjataan Angkatan Laut Amerika Serikat</a>. </p>
<p>Namun riset tentang <em>implosion</em> ini mulai banyak dipelajari setelah insiden meledaknya tabung <em>photomultiplier</em> (PMT) <a href="https://www.nature.com/articles/35106691">di stasiun neutrino observatorium di Prefektur Gifu, Jepang 12 November 2001</a>. <em>Implosion</em> yang melanda salah satu tabung akhirnya memicu gelombang kejut berantai hingga membuat ribuan tabung PMT meledak di dalam air. </p>
<p>Setelah ledakan di Jepang tersebut, selama 2017–2020 penulis bersama tim periset dari Universitas Ulsan Korea Selatan meneliti <em>implosion</em> menggunakan model sederhana yaitu <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0951833921000411">tabung aluminium dengan struktur penegar cincin (<em>ring-stiffened cylinder</em>) mirip dengan bentuk struktur lambung tekan kapal selam</a>. </p>
<p>Pengujian <em>implosion</em> dilakukan di dalam tangki bejana tekan yang berisi air. Untuk mereplikasi lingkungan tekanan laut yang konstan di bawah permukaan laut, maka tangki diberi tekanan dari gas nitrogen yang dialirkan dari atas bejana tekan. Tekanan tersebut diberikan secara bertahap sebagai simulasi proses penyelaman kapal selam di kedalaman air sampai <em>implosion</em> terjadi pada batas kekuatan struktur.</p>
<p>Untuk mengamati <em>implosion</em>, kami menggunakan sensor tekanan penangkap gelombang ledakan dan kamera berkecepatan tinggi dengan kecepatan tangkap 8000 <em>frame</em> per detik. Sebagai pembanding eksperimen, <em>implosion</em> terlebih dulu diprediksi secara akurat pada batas maksimal kekuatan struktur.</p>
<p>Hasil penelitian terbukti mampu menangkap dan memprediksi secara akurat batas kekuatan struktur dan menjelaskan tentang kejadian <em>implosion</em> yang terjadi dalam durasi 3-5 milidetik. Dari hasil pengamatan kejadian, model uji replika lambung tekan kapal selam mula-mula mengalami perubahan bentuk pada durasi awal sekitar 1,5 milidetik sebelum inti ledakan. Model uji kemudian remuk disertai dengan peningkatan nilai tekanan secara tajam di daerah lokal sekitar model. </p>
<p>Penelitian tersebut mengamati bahwa dari karakteristik gelombang ledakan yang dihasilkan <em>implosion</em> mula-mula gelombang kejut tersebut memiliki tekanan negatif yang curam, diikuti oleh lonjakan tekanan positif yang tajam. Gelombang kejut dari tipe ini niscaya sangat merusak dan tidak diinginkan oleh para desainer struktur kapal selam. </p>
<h2>Kapal harus dicek secara menyeluruh</h2>
<p>Penulis berharap bahwa dengan metode penelitian eksperimen dan analisis pemodelan struktur, batas penyelaman armada kapal selam dapat dikaji secara akurat. </p>
<p>Salah satu program untuk meningkatkan jaminan keselamatan kapal selam adalah melalui pengecekan menyeluruh terhadap lambung tekan kapal selam secara akurat dan memastikan bahan yang digunakan dalam pemeliharaan sesuai dengan kualitas yang baik.</p>
<p>Program ini diperlukan untuk memberikan gambaran utuh dan proyeksi faktor keselamatan terutama pada kapal selam tua sehingga dapat secara akurat menentukan faktor-faktor yang menjadi standar keselamatan bagi operasional kapal selam.</p>
<p>Harapannya, tenggelamnya kapal selam seperti kasus Indonesia KRI Nanggala 402 tidak berulang lagi.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/171512/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Penulis adalah alumni penerima beasiswa RISETPRO 2015/2019. Penelitian implosion dilakukan penulis bersama dengan tim dari University of Ulsan melalui program Underwater Near-Field Explosion yang didanai oleh Defense Acquisition Program Administration Korea (Grant UD180001DD).</span></em></p>Salah satu program untuk meningkatkan jaminan keselamatan kapal selam adalah melalui pengecekan menyeluruh terhadap lambung tekan kapal selam secara akurat.Teguh Muttaqie, Perekayasa di Organisasi Riset Energi dan Manufaktur, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1680742022-02-10T08:40:53Z2022-02-10T08:40:53ZPerkenalkan ‘grafena oksida’, bahan dan teknologi hidung roket yang sangat ringan dan antiretak<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/445622/original/file-20220210-21-1pzpkfy.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meluncurkan roket eksperimen RX450-5 di Garut, Jawa Barat, 2 Desember 2020.</span> <span class="attribution"><span class="source">LAPAN</span></span></figcaption></figure><p>Kendaraan luar angkasa atau roket membutuhkan bobot material yang ringan sekaligus sangat kuat agar mampu mencapai titik tertinggi untuk riset di luar bumi.</p>
<p>Nah, jika bobot kendaraan roket lebih berat ketimbang bahan bakar, maka roket berisiko tidak bekerja secara optimal. Idealnya, agar berhasil masuk ke orbit, bobot muatan mesin roket dan perlengkapan lainnya hanya 9% dari total bobot. Sisanya diperuntukkan bagi bobot bahan bakar (91%). </p>
<p>Namun, dalam roket saat ini (berbobot sekitar 1,7 ton), pembagian beban bahan bakar dan lagi berat badan kendaraan mencapai 50:50. Kinerja roket tersebut sebenarnya bisa maksimal apabila bahan bakar lebih berat (70%) dibanding berat badan kendaraan (30%). Sebab, konstruksi roket bertingkat harus diarahkan untuk <a href="https://www.sciencelearn.org.nz/resources/391-rockets-and-mass#:%7E:text=For%20an%20ideal%20rocket%20getting,the%20amount%20of%20propellant%20needed.">menjaga massa serendah mungkin</a>.</p>
<p>Telah lama para ilmuwan mencari jenis material yang memiliki bobot yang sangat ringan tapi amat kuat. Salah satu pilihannya adalah komposit, yakni sekumpulan material berbeda dan terpisah yang dibentuk menjadi komponen tunggal, sehingga mampu mengurangi beban roket.</p>
<p>Riset terbaru kami menemukan <a href="https://ieeexplore.ieee.org/document/9072898">penggunaan grafena oksida (GO)</a> pada material komposit dapat mengurangi berat sekaligus menambah kekuatan komposit agar roket tidak retak saat meluncur ke luar angkasa. GO dapat diterapkan menjadi pengisi material komposit untuk melapisi bahan roket.</p>
<p>GO merupakan material yang berbentuk bubuk maupun cair, tergantung penggunaanya. Selain untuk roket, GO kerap digunakan dalam bioteknologi dan obat-obatan untuk pengobatan kanker, dan <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34222470/">pengiriman obat</a>. </p>
<p>GO yang berbasis grafena juga menjanjikan apabila diterapkan dalam perangkat elektronik, optik, kimia, penyimpanan energi, dan <a href="https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fphy.2018.00149/full">biologi</a>. </p>
<h2>Grafena oksida dalam komposit roket</h2>
<p>Komposit terdiri dari komponen penyusun (berfungsi sebagai perekat atau pengikat) dan komponen pelindung serta pengisi (berfungsi sebagai penguat komponen penyusun).</p>
<p>Salah satu komponen yang menggunakan material jenis ini adalah hidung roket.</p>
<p>Saya menganalogikan komposit sebagai tembok dengan bahan penyusun yang terdiri dari pasir, batu kapur, besi, semen, dan air. Nah, GO diibaratkan seperti batu kapur yang menguatkan struktur tembok. Bedanya, dalam struktur roket, GO berfungsi untuk meningkatkan kekuatan struktur komposit.</p>
<p>Beberapa penelitian menunjukkan aplikasi material komposit dapat meningkatkan muatan sebesar <a href="https://www.researchgate.net/publication/264181499_Review_of_the_Composite_Materials_Application_to_the_Solid_Rocket_Motor_Cases">20 persen</a>.</p>
<p>Sejak penemuan <a href="https://www.graphene.manchester.ac.uk/learn/discovery-of-graphene/">GO</a> pada 2004, material ini telah menunjukkan sebagai material terkuat yang pernah dikenal atau diuji hingga saat ini. </p>
<p>Selama ini, hidung roket berbahan logam (baja). Komposit dengan GO berpotensi dipakai untuk menggantikan logam di hidung roket. Sebab, meski baja dan komposit dengan GO mempunyai ketebalan yang sama, komposit GO memiliki bobot 70 persen lebih ringan <a href="https://discovercomposites.com/industrial/composites-vs-other-materials-in-industrial-applications/#:%7E:text=Lightweight%20%3A%20Composites%20can%20deliver%20more,of%20weight%20than%20most%20metals.&text=Composites%20can%20be%20up%20to,flexural%2C%20impact%20and%20compressive%20strengths.">daripada baja</a>.</p>
<p>Para peneliti dari berbagai disiplin ilmu telah menaruh perhatian dan minat besar pada grafena dan turunannya karena memiliki potensi aplikasi yang sangat luas. Grafena merupakan bahan yang paling serbaguna karena mengacu pada <a href="https://www.eurekaselect.com/article/81340">sifat fisik yang unik</a>: tahan panas. Sifat ini muncul dari adanya <a href="https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/23312009.2020.1833476">muatan listrik</a>.</p>
<p>Selain melapisi material roket, GO juga berpotensi diterapkan sebagai pelapis bahan bakar roket (bisa padat, bisa cair), sel surya, kabel untuk pesawat luar angkasa, sistem pendingin, antena dan aplikasi lain di <a href="https://nanografi.com/blog/graphenes-use-in-the-aerospace-industry/">industri penerbangan</a>. </p>
<h2>GO untuk mengoptimalkan kinerja roket</h2>
<p>Struktur roket terdiri dari hidung (<em>nosecone</em>) berbentuk kerucut yang aerodinamis sehingga bisa mencegah perlambatan laju roket akibat udara. Lalu ada bagian utama yakni badan roket (berbentuk tabung) – berfungsi sebagai tempat bahan bakar dan penampung banyak perangkat elektronik untuk mengendalikan roket besar. Bagian terakhir adalah sayap guna menjaga keseimbangan dan ekor sebagai pusat gaya dorong. </p>
<p>Distribusi berat seluruh komponen roket sangat penting sebagai pusat gravitasi atau pusat masa pada roket. Ini merupakan titik suatu benda dapat seimbang sempurna yang akan berpengaruh terhadap stabilitas dan kontrol roket.</p>
<p>Roket yang stabil terbang dengan arah yang mulus dan seragam. Karena itu, semakin ringan dan kuat struktur yang digunakan, maka jangkauan terbangnya lebih jauh dan lebih hemat bahan bakar. Muatan pun bisa dibawa lebih banyak. </p>
<p>Saat terbang, roket memiliki kecepatan melebihi kecepatan suara. Kecepatan ini menyebabkan adanya gesekan antara udara dan gelombang kejut pada saat peluncuran. Akibatnya, roket mengalami pemanasan dengan suhu sesuai besarnya gaya dorong roket.</p>
<p>Berdasarkan simulasi, suhu yang terjadi di titik hidung roket mencapai lebih dari 250 derajat Celsius. Karena kecepatan roket yang tinggi dan tekanan yang kuat, bagian ini bisa retak sehingga misi roket bisa terganggu. Inilah mengapa komponen GO potensial dibutuhkan untuk mencegah keretakan tersebut.</p>
<p>Beberapa komponen struktur roket-roket Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggunakan material baja atau alumunium yang terlalu berat dan terlalu tebal. Pencarian material yang ringan dan kuat ini sangat penting karena tidak ada negara mana pun yang menjual sistem teknologi roket secara utuh. Selain itu, perkembangan teknologi roket memakan waktu lama karena itu kita harus mengembangkan secara <a href="https://mediaindonesia.com/humaniora/365798/ternyata-indonesia-negara-kedua-di-asia-yang-luncurkan-roket">mandiri</a>. </p>
<p>Karena memiliki karakteristik yang lebih kuat dan lebih tipis dibanding logam, material komposit telah banyak digunakan pada <a href="https://www.nasampe.org/page/CompositesApplicationsforSpace">teknologi roket</a> di banyak negara. <a href="https://www.compositesworld.com/articles/composites-in-space(2)">Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA)</a> menyatakan material komposit memainkan peran yang semakin besar dalam misi eksplorasi ruang angkasanya.</p>
<p>Roket yang mempunyai ukuran efisiensi (rasio) yang semakin tinggi, maka akan <a href="https://www.compositesworld.com/articles/composites-in-space(2)">semakin efisien</a>. Ukuran tersebut menunjukkan bahwa roket itu ringan dan karenanya berkinerja lebih baik. </p>
<p>Karena itu, teknologi nano material yang berkembang pesat saat ini – salah satunya terkait GO – bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk menyempurnakan struktur roket. LAPAN dapat mengambil peluang itu dalam pengembangan teknologi roket yang termasuk <a href="https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/140206/permen-ristekdikti-no-38-tahun-2019">Program Prioritas Riset Nasional 2020-2024</a> dengan produknya adalah roket dua tingkat.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/168074/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Penulis sangat menghargai dana khusus yang didukung oleh Proyek Riset dan Inovasi Sains dan Teknologi (RISET-PRO), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia. Didukung oleh Lembaga Antariksa Pemerintah Indonesia (LAPAN), Bogor, Indonesia Setiap pendapat, temuan, dan kesimpulan yang diungkapkan dalam materi ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan lembaga pemberi dana. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah sangat membantu sehingga penelitian ini menjadi lebih baik.</span></em></p>Sejak penemuan grafena oksida pada 2004, material ini telah menunjukkan sebagai material terkuat yang pernah dikenal atau diuji hingga saat ini.Purwoko, Perekayasa, National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1733362022-01-13T03:39:32Z2022-01-13T03:39:32ZDari laut Indonesia kita mungkin mendapatkan benteng penangkal virus corona<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/440405/original/file-20220112-27-37crbi.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga yang akan disuntikkan kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 Booster di Denpasar, Bali, 12 Januari 2022.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://download.antarafoto.com/searchresult/dom-1641957310">ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU</a></span></figcaption></figure><p>Pandemi COVID-19 yang belum usai setelah dua tahun memicu para peneliti di seluruh dunia berlomba-lomba menemukan obat yang ampuh menjadi penawar atas penyakit ini —- baik dari sumber baru maupun dari obat yang sudah ada.</p>
<p>Saat ini, ada dua obat yang menjadi calon utama: <a href="https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa2116044">molnupiravir</a> (produksi Merck dan mitra Ridgeback Therapeutics), dan <a href="https://www.pfizer.com/news/press-release/press-release-detail/pfizers-novel-covid-19-oral-antiviral-treatment-candidate">Paxlovid</a> dari Pfizer. </p>
<p>Kedua calon obat itu masih perlu mendapat pengesahan dari Food and Drug Administration Amerika Serikat sebelum dapat digunakan secara meluas. Hingga saat itu tiba, kita perlu senantiasa menangkal virus dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan serta memperluas cakupan vaksinasi .</p>
<p>Tapi bagaimana jika ada pertahanan ekstra menangkal virus corona, namun tidak menghasilkan tumpukan sampah seperti masker? Bagaimana jika benteng pertahanan virus corona itu melimpah keberadaannya di laut Indonesia?</p>
<h2>Rumput laut dan karagenan</h2>
<p>Indonesia adalah negara penghasil rumput laut merah (<em>Rhodophyceae</em>) terbesar di dunia, berkat faktor iklim, ketersediaan unsur hara, dan kondisi geografis yang kita punya. </p>
<p>Pada lapisan terluar rumput laut merah inilah terdapat bahan aktif bernama karagenan. Bahan ini dikenal di dunia pangan terutama sebagai bahan pembuat agar-agar, bahan pengemulsi, penstabil, pengental, dan agen pembentuk gel. </p>
<p>Tapi tak hanya enak dimakan, karagenan juga terbukti ampuh mencegah infeksi pernafasan manusia oleh virus termasuk influenza. Ini telah dibuktikan <a href="https://respiratory-research.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12931-015-0281-8">oleh uji klinis pada 2013-2015</a> yang dilakukan perusahaan farmasi Boehringer Ingelheim, asal Jerman.</p>
<p>Selain itu, tiga penelitian lain juga menunjukkan bahwa karagenan jenis iota (tipe karagenan dengan dua molekul sulfat) dari rumput laut efektif menghambat dan menetralkan infeksi yang disebabkan oleh virus corona. </p>
<p>Ketiga penelitian itu masing-masing dilakukan oleh <a href="https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0237480">Marinomed Biotech AG</a> di Austria, <a href="https://www.biorxiv.org/content/10.1101/2020.08.19.225854v1">Amcyte Pharma</a> di AS, dan <a href="https://journals.physiology.org/doi/full/10.1152/ajplung.00552.2020">Ulm University Medical Center</a> di Jerman.</p>
<h2>Efektivitas karagenan menghambat SARS-CoV-2</h2>
<p>Saya mengkaji kemampuan dan efektivitas karagenan dalam menghambat virus corona, dari berbagai penelitian terbaru. Hasil kajian ini sudah terbit dalam jurnal <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34222718/">Clinical Epidemiology and Global Health</a> edisi Oktober 2021.</p>
<p>Pada level uji <em>in vitro</em> (sel uji di laboratorium), Prieschl-Grassauer dan timnya menemukan bahwa pada <a href="https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0237480">konsentrasi 1,54 mikrogram per mililiter</a>, karagenan jenis iota mampu menghambat 50 persen perkembangan virus korona pada sel kera hijau Afrika. Riset belum diujicobakan pada manusia. </p>
<p>Bagaimana ini bisa terjadi? </p>
<p>Secara ilmiah, singkatnya, muatan positif pada mantel glikoprotein tipe S yang menyelubungi virus corona akan dinetralkan oleh muatan negatif dari karagenan jenis iota. </p>
<p>Dengan demikian, virus korona tidak dapat berikatan dengan reseptor ACE-2 di hidung alias “gerbang” masuknya virus ke dalam sel-sel tubuh. Sehingga proses infeksi virus corona melalui saluran pernafasan dapat digagalkan.</p>
<p>Pada tingkat pengujian yang lebih tinggi, sejak tahun lalu karagenan jenis iota telah memasuki tahapan uji klinis sebagai antivirus corona.</p>
<p>Tahun ini, <a href="https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04701710?term=iota+carrageenan&recrs=e&draw=2&rank=2">Argentina telah melakukan uji klinis</a> terhadap cairan semprot (<em>spray</em>) berisi karagenan jenis iota untuk rongga pernafasan yang dikombinasikan dengan obat oral ivermectin. Hasilnya, kombinasi keduanya dapat menurunkan jumlah infeksi virus corona pada <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8415509/">tenaga kesehatan di Argentina</a>, bahkan tanpa efek samping.</p>
<p><a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34222718/">Uji klinis lain</a> terkait keampuhan cairan <em>spray</em> karagenan jenis iota tanpa kombinasi dengan obat oral lain saat ini sedang dilakukan di berbagai negara. Beberapa di antaranya adalah di Inggris yang disponsori oleh Universitas Swansea, Austria oleh Marinomed Biotech AG, dan Argentina oleh Centro de Educación Medica e Investigaciones Clínicas Norberto Quirno.</p>
<p>Bahkan produk serupa telah dipasarkan di Eropa, Kanada, Australia dan beberapa negara di Asia dalam bentuk cairan <em>spray</em> bermerek Carragelose® dengan klaim sebagai pencegah infeksi virus pernafasan. </p>
<p>Tak hanya itu, produk mengandung karagenan tersebut juga dapat membentuk lapisan pelembab pada rongga hidung sehingga dapat membantu menyembuhkan permukaan mukosa yang rusak dan mengurangi gejala infeksi pada hidung.</p>
<h2>Perlu riset dan pengembangan</h2>
<p>Sudah saatnya pemerintah mendorong riset dan pengembangan untuk mendorong produksi karagenan jenis iota dari rumput laut merah dari perairan sendiri.</p>
<p>Karagenan dapat ditemukan pada hampir semua anggota rumput laut merah termasuk spesies <em>Gigartina</em> sp., <em>Hypnea</em> sp., <em>Euchema</em> sp., <em>Kappaphycus</em> sp., dan <em>Chondrus</em> sp. </p>
<p>Indonesia punya perairan yang melimpah dengan rumput laut merah, yang mudah didapatkan sepanjang tahun pada kedalaman 2-15 meter. Beberapa spesies rumput laut merah telah dibudidayakan di perairan Sulawesi dan Bali.</p>
<p>Cairan semprot karagenan jenis iota memang tidak bisa membunuh virus vorona yang telanjur menginfeksi tubuh. Tapi ia dapat menjadi benteng pertahanan kedua setelah masker. Penggunaannya pun dapat dilakukan bersamaan dengan obat oral yang direkomendasikan dokter.</p>
<p>Upaya memproduksi benteng penangkal virus corona dari laut sendiri tidak hanya bermanfaat bagi kemandirian bangsa, tapi juga dapat mengurangi timbunan sampah masker.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/173336/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Penulis adalah alumnus pelatihan Riset-Pro BRIN bersama The Conversation Indonesia</span></em></p>Muatan positif pada mantel glikoprotein tipe S yang menyelubungi virus corona akan dinetralkan oleh muatan negatif dari karagenan jenis iota.Andri Frediansyah, Peneliti, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1682712021-11-03T06:24:20Z2021-11-03T06:24:20ZBagaimana obat nuklir dapat mengobati kanker prostat<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/428472/original/file-20211026-19-14nctyd.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.pexels.com/photo/sign-display-business-money-8016907/">Photo by Anna Tarazevich from Pexels</a></span></figcaption></figure><p>Kanker prostat telah menjadi <a href="https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/09/162342620/waspada-5-jenis-kanker-yang-paling-mematikan-bagi-pria?page=all">salah satu penyakit tidak menular paling mematikan</a> di kalangan laki-laki. </p>
<p>Ada <a href="https://gco.iarc.fr/today/online-analysis-pie?v=2020&mode=cancer&mode_population=continents&population=900&populations=900&key=total&sex=0&cancer=39&type=0&statistic=5&prevalence=0&population_group=0&ages_group%5B%5D=0&ages_group%5B%5D=17&nb_items=7&group_cancer=1&include_nmsc=1&include_nmsc_other=1&half_pie=0&donut=0">sekitar 1,4 juta kasus baru kanker prostat</a> di seluruh dunia pada 2020. Di Indonesia, ada sekitar <a href="https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf">13.000 kasus baru kanker protastat</a> dan kematian karena kanker tersebut mencapai sekitar 4.800 kasus. Di negeri ini, usia rata-rata penderita kanker prostat adalah<a href="http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKProstat.pdf"> 67,18 tahun.</a></p>
<p>Masalahnya, sekitar <a href="https://www.merdeka.com/sehat/kenali-kanker-prostat-penyakit-kanker-dengan-jumlah-penderita-keempat-terbanyak.html">60% orang datang</a> untuk berobat ketika sudah pada stadium tinggi (stadium 4) atau stadium lanjut. Sehingga harapan hidup pasien penderita penyakit kanker prostat ini semakin kecil. </p>
<p><a href="https://kilasbadannegara.kompas.com/badan-tenaga-nuklir-nasional/read/2020/10/21/14070271/pimpin-prn-batan-gandeng-beberapa-stakeholder-kembangkan-radioisotop-dan">Penelitian kami</a>, yang termasuk dalam Prioritas Riset Nasional (PRN), mengembangkan suatu obat nuklir yang spesifik untuk mendeteksi dan mengobati kanker prostat yaitu obat nuklir injeksi Lutesium-177-Prostate Specific Membrane Antigen-617 (Lu-177-PSMA-617). Pada permukaan sel kanker prostat ditemukan suatu protein yang jumlahnya banyak bernama <a href="https://www.mskcc.org/news/psma-new-target-prostate-cancer-treatment">PSMA</a>. Protein PSMA ini digunakan sebagai target dalam pengobatan kanker prostat. </p>
<p>Salah satu kelebihan obat nuklir ini adalah cairan injeksi hanya akan mengobati sel-sel kanker prostat, tanpa mengakibatkan efek berbahaya pada sel-sel sehat atau normal. </p>
<h2>Kelemahan pengobatan kanker konvensional</h2>
<p>Risiko seseorang bisa terkena kanker prostat akan meningkat saat laki-laki berusia 45 tahun ke atas dengan <a href="https://kumparan.com/kumparansains/mengenal-kanker-prostat-kanker-dengan-kasus-terbanyak-ke-4-di-dunia-1rbjpCz2CyW">riwayat kanker prostat</a> di keluarganya dan <a href="https://www.tribunnews.com/kesehatan/2021/02/18/meski-tinggi-angka-penderita-kanker-prostat-di-indonesia-masih-di-bawah-eropa-dan-amerika">faktor genetik</a>.</p>
<p>Dari data statistik penyakit kanker terbitan <a href="https://gco.iarc.fr/today/online-analysis-pie?v=2020&mode=cancer&mode_population=continents&population=900&populations=900&key=total&sex=0&cancer=39&type=0&statistic=5&prevalence=0&population_group=0&ages_group%5B%5D=0&ages_group%5B%5D=17&nb_items=7&group_cancer=1&include_nmsc=1&include_nmsc_other=1&half_pie=0&donut=0">Global Cancer Statistics</a>, kanker prostat tercatat sebagai kanker dengan jumlah kasus terbanyak keempat di seluruh dunia. Kanker jenis ini banyak diderita oleh kaum laki-laki dengan urutan kedua setelah kanker paru. </p>
<p>Angka ini menunjukkan bahwa banyak jiwa yang akan diselamatkan dengan adanya suatu metoda deteksi dini dan pengobatan penyakit yang spesifik dan efektif. </p>
<p>Selain dapat mengobati, <a href="https://jnm.snmjournals.org/content/57/8/1170">obat nuklir</a> ini merupakan metode spesifik dan sensitif untuk mendeteksi kanker prostat karena kanker prostat yang menyebar di dalam tubuh berukuran sangat kecil dan sulit untuk dideteksi. Obat nuklir ini mampu mendeteksi kanker prostat ini dan memberikan hasil yang lebih akurat.</p>
<p>Deteksi penyakit kanker prostat biasanya terdiri dari pemeriksaan kadar protein PSA, rektal digital (<em>digital rectal examination</em>) dan USG (<em>ultrasonography</em>). </p>
<p>Pemeriksaan atau tes darah dilakukan dengan memeriksa kadar protein PSA (prostate specific antigen) di laboratorium. Pemeriksaan rektal digital biasanya dengan colok dubur. USG transrektal atau USG melalui anus biasanya dilakukan dokter jika hasil dari dua tes lainnya, PSA dan rektal digital, menunjukkan hasil yang menjurus kepada kanker prostat.</p>
<p>Pengobatan kanker prostat ini biasanya adalah kemoterapi, operasi, dan radiasi. Metode-metode pengobatan ini diketahui merupakan cara pengobatan yang konvensional dan pilihan utama untuk membunuh sel kanker. </p>
<p>Namun, ketiga jenis pengobatan ini memiliki efek samping dan bahaya terhadap bagian (jaringan) tubuh yang sehat. </p>
<p>Kemoterapi adalah jenis terapi untuk mengobati kanker, dengan menggunakan obat-obatan, yang bisa mematikan sel kanker pasien penderita kanker. </p>
<p>Kemoterapi biasanya terdapat dalam beberapa bentuk, seperti pil atau cairan yang bisa langsung ditelan, cairan infus, hingga suntikan. Namun, pengobatan dengan metode ini <a href="https://www.sehatq.com/artikel/digunakan-untuk-obati-kanker-ini-8-efek-samping-kemoterapi">tidak dapat membedakan</a> antara sel kanker dan sel sehat.</p>
<h2>Obat nuklir sebagai solusi</h2>
<p>Obat nuklir Lu-177-PSMA-617 ini terdiri dari molekul kecil peptida PSMA-617 dan radioisotop Lu-177. Peptida PSMA-617 ini dapat menarget dan berikatan dengan protein PSMA di permukaan sel kanker prostat. Sedangkan radioisotop Lu-177 memiliki sifat nuklir yaitu memancarkan partikel beta minus(β-) yang sifat radiasinya menghasilkan efek terapi yang dapat merusak atau membunuh sel kanker. </p>
<p>Selain itu, Lu-177 memancarkan foton atau sinar gamma (γ) yang dapat dimanfaatkan untuk diagnosa melalui pencitraan (menghasilkan suatu gambar) di bidang kedokteran nuklir yaitu <a href="https://linksehat.com/artikel/spect-scan"><em>Single-Photon Emission Computed Tomography</em> (SPECT)</a>.</p>
<p>Bagaimana mekanisme Lu-177-PSMA-617 di dalam tubuh setelah diberikan ke pasien kanker prostat secara penyuntikan melalui pembuluh darah vena? </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/426648/original/file-20211015-18-vkb3ab.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/426648/original/file-20211015-18-vkb3ab.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=319&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/426648/original/file-20211015-18-vkb3ab.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=319&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/426648/original/file-20211015-18-vkb3ab.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=319&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/426648/original/file-20211015-18-vkb3ab.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=401&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/426648/original/file-20211015-18-vkb3ab.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=401&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/426648/original/file-20211015-18-vkb3ab.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=401&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Mekanisme Lu PSMA.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ibarat kunci dan gembok, peptida PSMA-617 sebagai kunci hanya dapat berikatan kuat dengan gemboknya yaitu protein <a href="https://www.webmd.com/prostate-cancer/prostate-cancer-psma-detect">PSMA</a> yang jumlahnya banyak ditemukan pada kanker prostat. </p>
<p>Struktur molekul PSMA-617 memungkinkan untuk mengikat atau menggandeng radioisotop Lu-177. Sehingga, radioisotop Lu-177 yang terikat PSMA-617 hanya akan menghancurkan dan mematikan sel kanker prostat saja melalui pancaran radiasinya. </p>
<p>Posisi Lu-177-PSMA-617 di dalam tubuh juga dapat dimonitor dengan teknik <em>scan</em> atau pencitraan nuklir SPECT.</p>
<h2>Tantangan dan rekomendasi</h2>
<p>Salah satu kendala terbesarnya adalah <a href="https://www.businesswire.com/news/home/20200302005435/en/ITM-expands-PSMA-617-supply-agreement-for-no-carrier-added-Lutetium-177">obat nuklir Lutesium-177-PSMA-617</a> ini di Indonesia hanya dapat didapatkan melalui <a href="https://www.novartis.com/news/media-releases/novartis-reports-positive-health-related-quality-life-data-177lu-psma-617-radioligand-therapy-patients-advanced-prostate-cancer-esmo-2021">impor</a>. </p>
<p>Hanya sedikit rumah sakit seperti <a href="https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/pemeriksaan-psma-targeted-imaging-untuk-pasien-kanker-prostat">Rumah Sakit Siloam</a> yang memberikan pelayanan pemeriksaan <em>PSMA-targeted imaging</em> untuk pasien kanker prostat.</p>
<p>Oleh karena itu, kami dari Pusat Riset Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka-Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTRR-BRIN) meneliti dan mengembangkan obat nuklir PSMA ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan produk impor.</p>
<p>Hasil dari penelitian ini dapat memproduksi obat nuklir Lu-177-PSMA-617 untuk pasien penderita kanker prostat di Indonesia sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan dan angka harapan hidup masyarakat Indonesia.</p>
<p>Kementerian Kesehatan dan fakultas kedokteran perlu meningkatkan pengetahuan para dokter dan masyarakat mengenai manfaat dari obat nuklir ini untuk mendeteksi dan terapi kanker prostat. Rumah sakit perlu mengadopsi metode obat nuklir ini untuk meningkatkan tingkat kesembuhan dalam pengobatan kanker prostat.</p>
<hr>
<p><em>Penulis adalah alumni pelatihan The Conversation bekerja sama dengan Research and Innovation in Science and Technology Project (RISET-Pro) Badan Riset dan Inovasi Nasional.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/168271/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Tim riset ini mendapat dana dari Program DIPA BATAN dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan.</span></em></p>Salah satu kelebihan obat nuklir adalah cairan injeksi hanya akan mengobati sel-sel kanker prostat, tanpa mengakibatkan efek berbahaya pada sel-sel sehat atau normal.Rien Ritawidya, Peneliti di Bidang Teknologi Radiofarmasi, Alumni RISET-Pro, National Nuclear Energy Agency (BATAN)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1677902021-10-19T03:03:58Z2021-10-19T03:03:58ZBagaimana garam lokal bisa menjadi solusi dalam pengembangan roket nasional<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/426877/original/file-20211018-16-1g4cui6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meluncurkan roket eksperimen RX450-5 di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer di Garut, Jawa Barat, 2 Desember 2020.</span> <span class="attribution"><span class="source">Author provided/LAPAN</span></span></figcaption></figure><p>Indonesia adalah negara kedua di Asia yang berhasil membuat roket sendiri setelah Jepang. Penguasaan teknologi roket sudah dimulai lebih dari 50 tahun lalu. </p>
<p>Upaya penguasaan teknologi roket terus dilakukan hingga saat ini. Salah satu masalah yang krusial dalam pengembangan roket nasional adalah sulitnya memperoleh bahan baku untuk bahan bakar roket (propelan).</p>
<p>Hasil <a href="http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/712">penelitian kami menunjukkan</a> bahwa garam lokal bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Garam lokal dapat diproses menjadi salah satu bahan baku propelan, amonium perklorat (AP), yang kandungannya mencapai 70-80% dari berat total propelan. Kita dapat memproduksi AP dengan kualitas yang <a href="http://jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_tekgan/article/view/1680">tidak kalah dengan produk impor</a>.</p>
<p>Potensi Indonesia sangat besar untuk dapat membuat bahan baku propelan sendiri dari garam. Indonesia memiliki luas wilayah hampir 5,5 juta km2 dan lebih dari 3,5 juta km2 atau 2/3 wilayahnya adalah lautan, sehingga sangat berpotensi sebagai penghasil garam. </p>
<p>Selain itu penggunaan garam teknis sebagai bahan baku dalam bahan bakar roket, juga diharapkan dapat memberdayakan para petani garam di Indonesia. </p>
<h2>Desain propelan yang berubah</h2>
<p>Pada 1963, Indonesia pertama kali berhasil meluncurkan roket pertamanya yaitu GAMA-1 yang diusung <a href="https://pengabdian.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/854/2020/03/09-GAMA-Roket-Pertama-Milik-Bangsa.pdf">oleh mahasiswa Universitas Gajah Mada</a>. Pada tahun berikutnya mahasiswa Institut Teknologi Bandung pun berhasil meluncurkan roket yang diberi nama Ganesha X-1A dan Ganesha X-1B. </p>
<p>Setelah itu, roket GAMA-2 dan GAMA-3 pun diluncurkan pada tahun yang sama. Roket-roket tersebut diluncurkan sebagai roket-roket eksperimen.</p>
<p>Salah satu kendala besar yang dihadapi saat ini dalam pengembangan roket adalah ketergantungan pada bahan baku impor. Sedangkan bahan baku impor yang diperoleh memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan diperlukannya beberapa kali perubahan desain propelan pada satu tipe roket yang sama.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/426788/original/file-20211016-27-1kdxtwr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/426788/original/file-20211016-27-1kdxtwr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/426788/original/file-20211016-27-1kdxtwr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/426788/original/file-20211016-27-1kdxtwr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/426788/original/file-20211016-27-1kdxtwr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/426788/original/file-20211016-27-1kdxtwr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/426788/original/file-20211016-27-1kdxtwr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meluncurkan roket eksperimen RX450-5 di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer di Garut, Jawa Barat, 2 Desember 2020.</span>
</figcaption>
</figure>
<p>Misalnya, pada roket RX-450, salah satu tipe roket sipil (roket sonda) yang akan dikembangkan sebagai Roket Pengorbit Satelit (RPS). Roket RX-450 Dua Tingkat merupakan salah satu <a href="https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/140206/permen-ristekdikti-no-38-tahun-2019">Prioritas Riset Nasional (PRN) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Riset No. 38 Tahun 2019</a>. Roket RX-450 ini telah mengalami beberapa kali perubahan desain komposisi propelan karena inkonsistensi spesifikasi bahan baku yang diimpor dari Cina. </p>
<p>Ketika stok bahan baku habis, bahan baku yang diimpor memiliki kualitas dan karakteristik yang berbeda. Hal ini menyebabkan sulitnya membuat komposisi propelan yang standar untuk setiap tipe roket yang dibuat, yang berakibat pada perubahan desain roket.</p>
<p>Pada saat menggunakan bahan baku dengan spesifikasi yang berbeda, maka karakteristik dan kinerja propelan yang dihasilkan pun akan berbeda. Misalnya, perbedaan distribusi ukuran partikel pada amonium perklorat akan sangat berdampak pada laju pembakaran roket.</p>
<p>Hal ini berdampak pada lambatnya penguasaan teknologi roket. Karena itu Indonesia harus meneliti desain propelan yang berulang pada setiap bahan baku yang diperoleh. Masalah ini juga berdampak pada anggaran riset yang semakin banyak digunakan untuk satu jenis penelitian dan pengembangan tipe roket yang sama. </p>
<p>Selain itu, berlakunya <a href="https://puskkpa.lapan.go.id/files_arsip/Husni_Missile_Technology_2017.pdf"><em>Missile Technology Control Regime</em> (MTCR)</a> dalam lingkup internasional yang membatasi ekspor produk-produk yang berkaitan dengan teknologi misil membuat semakin sulitnya mendapatkan bahan baku propelan impor. </p>
<p>MTCR adalah rezim multilateral yang memuat kebijakan tentang pembatasan atau pengendalian teknologi misil. Peraturan rezim ini bertujuan mengurangi risiko penyebaran nuklir dan mengawasi alih teknologi pengembangan sistem pengangkut (roket). Permasalahan ini dapat diatasi dengan membuat bahan baku propelan sendiri.</p>
<p>Salah satu komponen terbesar dalam propelan adalah oksidator, penyedia oksigen untuk reaksi pembakaran, yang sangat berpengaruh terhadap kinerja roket. Suatu roket dapat menempuh jarak tertentu, salah satunya ditentukan oleh oksidator. Oksidator yang banyak digunakan dalam propelan roket berbentuk padat adalah AP. </p>
<h2>Solusinya pada garam</h2>
<p>Proses produksi garam (NaCl) secara komersial pada umumnya melalui tiga tahap.
Pertama, pengubahan klorida menjadi perklorat, menggunakan metode elektrolisa menjadi sodium perklorat. Kedua, pengubahan senyawa sodium perklorat menjadi senyawa perklorat lain sesuai dengan kebutuhan, salah satunya amonium perklorat. Ketiga, pemurnian garam perklorat menggunakan metode pengkristalan kembali dan pengeringan. </p>
<p>Kualitas AP yang baik dapat dilihat dari kemurnian, ukuran partikel, dan sifat penggumpalan yang dipengaruhi oleh sifat garam yang sangat mudah menyerap air. </p>
<p>Berdasarkan hasil riset kami, AP dapat dibuat sendiri dengan bahan baku yang mudah diperoleh yaitu garam (NaCl). Garam yang digunakan merupakan garam teknis yang diperoleh dari petani di salah satu daerah di Jawa Timur. </p>
<p>Meski efisiensinya masih tergolong rendah, hanya sekitar 40-50 %, dalam setiap satu kg propelan yang mengandung 700-800 gram amonium perklorat dibutuhkan sekitar 3-4 kilogram garam. Tapi secara kualitas tidak kalah dari produk impor. </p>
<p>Kemurnian AP yang dihasilkan cukup tinggi, mencapai 99,9%. Distribusi ukuran partikel AP yang dihasilkan memiliki rentang yang lebih sempit dibandingkan produk impor. </p>
<p>Rentang ukuran partikel sangat berpengaruh terhadap kualitas propelan. Semakin lebar rentang ukuran partikel artinya bahwa semakin beragam ukuran partikelnya. Dengan demikian akan sulit menentukan distribusi ukuran partikel standar yang digunakan untuk memiliki propelan dengan karakteristik yang diinginkan. Ukuran kristal AP yang berhasil kami buat memiliki tiga variasi rentang ukuran yaitu 38-70 mikron, 70-150 mikron, dan 150-250 mikron. </p>
<p>Selain itu, riset kami juga menghasilkan AP yang telah dilapisi oleh zat pelapis di bagian permukaan, yang membuat partikel AP tidak mudah menyerap air. Sehingga kualitasnya tetap terjaga dan tidak mudah menggumpal saat disimpan dalam kurun waktu tertentu. Hal ini telah dibuktikan dengan membandingkannya dengan produk impor. </p>
<p>Dalam kurun waktu waktu lima tahun, AP berbahan baku garam lokal menggumpal tapi tidak mengeras, sehingga masih mudah untuk menguraikan partikel satu dengan yang lain. Sementara AP impor menggumpal dan mengeras menjadi bongkahan-bongkahan yang partikelnya sulit diuraikan. </p>
<p>Hasil riset awal telah dilakukan uji coba pada roket di Pameungpeuk Garut, Jawa Barat pada 2007 dan telah berhasil diterbangkan dalam roket eksperimen. Saat ini sedang disiapkan uji coba penggunaan AP lokal dalam propelan roket pendorong untuk wahana kendali, yang ditargetkan mengudara pada tahun ini. </p>
<h2>Target teknologi roket Indonesia</h2>
<p>Teknologi roket mulai dikenal <a href="https://www.grc.nasa.gov/www/k-12/TRC/Rockets/history_of_rockets.html">pada abad ke-13</a>. Saat itu roket dikembangkan untuk tujuan militer. Seiring berjalannya waktu pemanfaatan roket semakin meluas. Salah satunya, untuk kepentingan ilmiah dan penelitian atmosfer yang mulai dikembangkan pada abad ke-20. </p>
<p>Penguasaan teknologi roket sangat penting bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Beberapa manfaatnya antara lain mendukung sistem komunikasi, pertahanan, dan dapat dimanfaatkan sebagai alat mitigasi bencana melalui ketersediaan roket modifikasi cuaca pada daerah rawan kebakaran, serta untuk penelitian atmosfer di wilayah Indonesia. </p>
<p>Pada 2040, Indonesia menargetkan meluncurkan satelit menggunakan roket buatan sendiri. Target ini untuk mendukung ketersediaan sarana komunikasi melalui roket peluncur satelit yang dapat membawa satelit komunikasi. </p>
<p>Penelitian yang sedang berjalan saat ini yang merupakan salah satu program Prioritas Riset Nasonal adalah roket RX-450 dua tingkat. Roket yang berdiameter 450 mm ini didesain dapat menjangkau jarak 100 km. Harapannya pada 2025 roket dua tingkat ini dapat diterbangkan untuk penelitian atmosfer.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/167790/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Anita Pinalia menerima dana dari Program RISET-Pro untuk riset ini.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Bayu Prianto dan Henny Setyaningsih tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Pada 2040, Indonesia menarget mampu meluncurkan satelit menggunakan roket buatan sendiri.Anita Pinalia, Peneliti Pusat Teknologi Roket, National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)Bayu Prianto, Peneliti propulsi roket, National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)Henny Setyaningsih, Perekayasa Ahli Utama, National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1676362021-10-11T06:48:27Z2021-10-11T06:48:27ZCara mendeteksi dan antisipasi bencana alam ekstrem dengan sensor gelombang infrasonik<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/425235/original/file-20211007-15-1ivcx8q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar terlihat dari Turi, Sleman, Yogyakarta, 9 September 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) hari itu mendeteksi 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. .</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://download.antarafoto.com/searchresult/dom-1631154601">ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj</a></span></figcaption></figure><p>Gempa bumi, tsunami, gunung meletus, angin topan, dan tanah longsor merupakan peristiwa alam ekstrem yang menimbulkan beberapa dampak negatif bagi kehidupan di Bumi. Peristiwa non-alam seperti ledakan kilang minyak dan bom nuklir dapat merusak kondisi lingkungan sekitarnya.</p>
<p>Mengetahui awal kejadian beberapa peristiwa tersebut sangat sulit karena seringkali lokasinya puluhan hingga ratusan kilometer, jauh dari jangkauan indra manusia. Namun, sebenarnya awal kejadian dari peristiwa alam ekstrem tersebut membangkitkan atau didahului gelombang suara dalam rentang frekuensi mulai dari yang terendah hingga tertinggi. </p>
<p>Riset saya di laboratorium Sistem Eksplorasi Luar Angkasa dan Bumi, Kochi University of Technology (KUT) Jepang, yang telah terbit di <a href="https://www.mdpi.com/2072-4292/12/4/728">MDPI: Remote Sensing</a>, berhasil mengembangkan sebuah alat dan metode pengamatan untuk mendeteksi lokasi dan awal peristiwa ekstrem di alam dengan mendeteksinya lewat gelombang suara. Alat ini bisa untuk menentukan lokasi sumber gelombang infrasonik atau gelombang suara yang tidak terdeteksi oleh pendengaran manusia. </p>
<p>Alat ini relevan di Indonesia karena jaringan pengamatan deteksi awal bencana alam menggunakan gelombang infrasonik masih sedikit. Pada 2010 peneliti Jepang sudah memasang beberapa sensor infrasonik di sekitar <a href="https://tekno.tempo.co/read/291381/geolog-jepang-pasang-tiga-infrasonik-untuk-pantau-merapi/full&view=ok">gunung Merapi di Yogyakarta</a> untuk mendeteksi letusan awal gunung tersebut.</p>
<p>Peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika <a href="https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj-hdbWzLLzAhWx8XMBHUkbBmYQFnoECAMQAQ&url=http%3A%2F%2Fwww.ctbto.org%2Ffileadmin%2Fsnt2013%2Fposters%2FT3-P56.pdf&usg=AOvVaw3yIA0Ff_YM3keiXZcLblVl">menyatakan</a> ada tiga tempat lokasi yang terpasang sensor infrasonik. Namun, saat ini status kondisi sensor tersebut sudah tidak aktif lagi, berdasarkan data organisasi internasional infrasonik <a href="https://www.ctbto.org/map/">Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treatly Organization (CTBTO)</a>. </p>
<h2>Keunggulan gelombang infrasonik</h2>
<p>Gelombang suara yang memiliki frekuensi rendah, di bawah <a href="https://kumparan.com/berita-hari-ini/berapa-frekuensi-bunyi-yang-dapat-didengarkan-manusia-1tvjutMbuiE/2">batas pendengaran manusia</a> (<em>audible</em>) disebut gelombang infrasonik.</p>
<p>Gelombang ini pertama kali diamati oleh ilmuwan geologi Symons GJ pada <a href="https://www.amazon.com/Eruption-Krakatoa-Subsequent-Phenomena-original/dp/B003IXZ5CY">1888</a>.</p>
<p>Sensor dengan akurasi yang tinggi yang kami buat berhasil mendeteksi lokasi sumber gelombang infrasonik dari beberapa fenomena alam yang ekstrem di Jepang. Dengan demikian, sensor kami bisa dimanfaatkan sebagai salah satu peralatan untuk deteksi awal bencana alam yang ekstrem di Indonesia.</p>
<p>Alat ini relevan di Indonesia karena <a href="https://gis.bnpb.go.id/">data bencana Indonesia</a> mencatat sepanjang 2021 ada 1.803 kejadian bencana yang terjadi di tanah air. Bencana ini mengakibatkan 508 korban meninggal, sekitar 12.000 korban luka-luka dan lima juta penduduk terpaksa mengungsi. Ribuan rumah tinggal dan fasilitas umum juga rusak, dari skala ringan hingga berat.</p>
<p>Selain itu, Indonesia yang memiliki banyak <a href="https://magma.vsi.esdm.go.id/">gunung berapi</a> dan <a href="https://magma.vsi.esdm.go.id/">aktivitas geologi ekstrem</a> perlu melengkapi jaringan pengamatan gelombang infrasonik di tepi pantai. Ini penting untuk <a href="https://gis.bnpb.go.id/">mencegah bahaya</a> bencana akibat gelombang tsunami.</p>
<p>Dalam sejarah, letusan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Krakatau">gunung Krakatau</a> pada Agustus 1883 yang fenomenal membangkitkan gelombang <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Infrasonik">infrasonik</a> dan saat itu pertama kalinya terdeteksi di beberapa wilayah Bumi.</p>
<p>Pendengaran manusia tidak mampu mendeteksi gelombang infrasonik, namun hewan-hewan yang berada di sekitarnya dapat merasakan getaran gelombang tersebut. Oleh karena itu, kita mungkin pernah melihat kepanikan hewan-hewan di habitatnya terjadi sebelum bencana datang ke lokasinya.</p>
<p>Gelombang infrasonik adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombang">gelombang yang panjang</a> sehingga dapat menjangkau area yang jauh dari sumbernya dalam skala puluhan hingga ribuan kilometer. Gelombang ini bersifat <em>omni-directional</em>: menyebar ke segala arah dengan intensitas atau kekuatan yang sama.</p>
<p>Jauhnya jangkauan juga terjadi karena gelombang infrasonik berdaya serap rendah. Akibatnya, sangat sedikit energi yang hilang selama perambatannya. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/422839/original/file-20210923-17-174zwcv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/422839/original/file-20210923-17-174zwcv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=372&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/422839/original/file-20210923-17-174zwcv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=372&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/422839/original/file-20210923-17-174zwcv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=372&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/422839/original/file-20210923-17-174zwcv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=467&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/422839/original/file-20210923-17-174zwcv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=467&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/422839/original/file-20210923-17-174zwcv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=467&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Peristiwa-peristiwa yang dapat membangkitkan gelombang infrasonik.</span>
<span class="attribution"><span class="source">aquarid.physics.uwo.ca</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Para ilmuwan melihat keunikan pada gelombang infrasonik untuk membuat sebuah alat dan metode yang dapat merespons sekaligus mendeteksi awal kejadian peristiwa-peristiwa ekstrem di alam. </p>
<p>Peralatan deteksi gelombang infrasonik yang kami buat merupakan alat yang <em>portabel</em> sensor, sehingga ringan dan mudah dipindah-tempatkan. Alat ini juga mudah dalam pengoperasiannya di samping sangat sensitif terhadap perubahan tekanan udara dalam skala satu per seribu satuan tekanan udara. </p>
<p>Peralatan ini juga dapat mengukur percepatan pergeseran permukaan tanah dalam 3 dimensi arah secara bersamaan yang dapat digunakan untuk keperluan riset seismologi.</p>
<p>Kami merancang sebuah metode pendeteksian sumber sinyal yang adaptif terhadap lokasi beberapa sensor. Artinya metode ini dapat digunakan dalam susunan letak atau posisi sembarang dari sekumpulan sensor yang digunakan. </p>
<h2>Mendeteksi gelombang infrasonik</h2>
<p>Pada prinsipnya gelombang suara dapat diketahui dengan sebuah alat yang dikenal dengan mikrofon. Namun, untuk gelombang infrasonik, sebuah mikrofon harus dapat mendeteksi naik-turun tekanan udara yang lemah dan frekuensi rendah. </p>
<p>Peralatan infrasonik bekerja berdasarkan sebuah media penginderaan. Misalnya, selaput tipis dan permukaan fluida yang dimanfaatkan respons getarannya terhadap perubahan tekanan udara di sekitar.</p>
<p>Peralatan untuk mendeteksi gelombang infrasonik pertama kali disebut sebagai <a href="https://glossary.ametsoc.org/wiki/Microbarograph">mikrobarograf</a> yang ditemukan <a href="https://rmets.onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1002/qj.49703113305">Shaw dan Dines pada 1904</a>. Hingga saat ini, konsep kerja dasar peralatan infrasonik masih terus dikembangkan untuk mendapatkan hasil pengamatan yang lebih baik.</p>
<p>Permasalahannya adalah, bagaimana menggunakan peralatan tersebut untuk mendeteksi lokasi sumber gelombangnya?</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/425423/original/file-20211008-15-1uex972.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/425423/original/file-20211008-15-1uex972.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=460&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/425423/original/file-20211008-15-1uex972.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=460&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/425423/original/file-20211008-15-1uex972.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=460&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/425423/original/file-20211008-15-1uex972.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=578&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/425423/original/file-20211008-15-1uex972.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=578&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/425423/original/file-20211008-15-1uex972.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=578&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Diagram konsep perambatan gelombang infrasonik dari sumber ke sensor.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1674987114000280">Sciencedirect.com</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Proses ini dimulai dengan pemasangan serangkaian sensor infrasonik, lalu mendistribusikannya di atas permukaan horizontal. Serangkaian sensor digunakan untuk menangkap sebanyak mungkin semua gelombang yang datang. Kerja utama alat kami terletak di media penginderaan yang sangat sensitif terhadap perubahan tekanan udara di sekitar. </p>
<h2>Rekomendasi</h2>
<p>Organisasi internasional bidang infrasonik, Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treatly Organization (<a href="https://www.ctbto.org/">CTBTO</a>), telah menjadikan deteksi gelombang infrasonik sebagai tugas utama mereka.</p>
<p>Beberapa negara sudah mulai menerapkan jaringan pengamatan gelombang infrasonik, <a href="https://www.kochi-tech.ac.jp/english/power/research/developing_the_worlds_first_tsunami_sensor_that_connects_infrasound_and_disaster_prevention.html">termasuk</a> Jepang untuk mendeteksi tsunami. </p>
<p>Sayangnya Indonesia belum optimal membangun bangun jaringan pengamatan serupa sejak <a href="https://www.ctbto.org/press-centre/highlights/2012/ctbt-brought-closer-to-entry-into-force-by-indonesias-ratification/">2012</a>. Karena itu, saatnya Indonesia memasang lebih banyak alat pendeteksi gelombang suara di daerah yang dinilai rawan bencana untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.</p>
<p>Selain untuk mengurangi risiko bencana, gelombang infrasonik juga bisa dimanfaatkan untuk riset studi atmosfer Bumi, riset studi kesehatan manusia, dan edukasi kepada masyarakat umum.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/167636/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Mario Batubara menerima beasiswa S3 dan dana untuk riset ini dari Kochi University of Technology (KUT), Jepang dan alumni program Research and Innovation in Science and Technology Project (RISET-Pro) BRIN.
</span></em></p>Sensor dengan akurasi yang tinggi yang kami buat berhasil mendeteksi lokasi sumber gelombang infrasonik dari beberapa fenomena alam yang ekstrem di Jepang.Mario Batubara, Peneliti Ahli Madya, National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1680782021-09-23T02:52:22Z2021-09-23T02:52:22ZBagaimana teknologi pengalengan untuk makanan lokal bisa berdayakan UMKM selama pandemi<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/422793/original/file-20210923-20-1rdhteg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C18%2C4025%2C2999&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BPTBA-BRIN) sudah melakukan penelitian yang membuktikan manfaat teknologi pengalengan untuk mendukung bisnis UMKM lokal.</span> <span class="attribution"><span class="source">Tim dokumentasi BPTBA - BRIN</span>, <span class="license">Author provided</span></span></figcaption></figure><p>Selama pandemi, omzet penjualan banyak pengusaha makanan lokal anjlok <a href="https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5651220/pandemi-hantam-pengusaha-kuliner-omzet-turun-80">hingga 80%</a> karena mereka harus menutup operasinya untuk mencegah penularan virus. Inovasi teknologi makanan kemasan kaleng bisa menjadi solusi jitu bagi pengusaha makanan lokal untuk terus bertahan selama pandemi. </p>
<p>Teknologi pengalengan merupakan salah satu metode pengawetan makanan yang meliputi proses sterilisasi pada suhu sekitar 121 derajat celcius selama minimal 3 menit untuk mematikan bakteri pembusuk makanan. </p>
<p>Teknologi pengalengan sendiri bukan suatu hal yang baru dalam pengawetan makanan karena sudah banyak produk-produk makanan kaleng seperti sarden dan kornet yang beredar di toko-toko. Namun tak banyak unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal yang menggunakannya. Salah satu contoh produk makanan terkenal dan berhasil menggunakan teknologi pengalengan ini adalah <a href="http://gudegbutjitro1925.co.id/">Gudeg Bu Tjitro 1925</a>. </p>
<p>Burhanul Akbar Pasha, Direktur CV Buana Citra Sentosa sebagai produsen Gudeg Bu Tjitro 1925 <a href="https://www.youtube.com/watch?v=DEB1YVXD0GI">menjelaskan</a> bahwa usahanya bisa bertahan karena meningkatnya permintaan produk gudeg kaleng ketika pendapatan dari rumah makan turun selama pandemi. Penjualan rutin dapat mencapai kisaran 10.000 kaleng tiap bulannya. </p>
<p>Laboratorium Pengemasan Makanan Tradisional, Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BPTBA-BRIN) sudah melakukan penelitian yang membuktikan manfaat teknologi pengalengan untuk mendukung bisnis UMKM lokal. </p>
<h2>Hasil riset</h2>
<p>Penelitian yang dilakukan BPTBA-BRIN tahun 2015 membuktikan bahwa teknologi pengalengan bisa mengawetkan makanan tradisional seperti <a href="https://journal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9348">gudeg sampai lebih dari satu tahun tanpa bahan pengawet</a>.</p>
<p>Gudeg Bu Tjitro 1925 merupakan salah satu produk pengalengan makanan tradisional binaan dari BPTBA-BRIN yang telah sukses di pasaran.</p>
<p>Data menunjukkan penjualan Gudeg kaleng Bu Tjitro 1925 mengalami kenaikan sejak pertama dipasarkan pada tahun 2011. Omzet penjualan selama lima tahun meningkat hingga 700% mencapai Rp3 miliar.</p>
<figure class="align-left ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/421780/original/file-20210917-19-977ucx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/421780/original/file-20210917-19-977ucx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=355&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/421780/original/file-20210917-19-977ucx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=355&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/421780/original/file-20210917-19-977ucx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=355&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/421780/original/file-20210917-19-977ucx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=447&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/421780/original/file-20210917-19-977ucx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=447&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/421780/original/file-20210917-19-977ucx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=447&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Data omzet makanan tradisional Gudeg kaleng Bu Tjitro 1925.</span>
</figcaption>
</figure>
<p>Proses pengalengan Gudeg Bu Tjitro 1925 melibatkan proses sterilisasi komersial untuk mematikan bakteri pembusuk seperti <em>Clostridiun Botulinum</em>. Prosedur ini merujuk pada <a href="http://www.bbia.go.id/berita-peraturan-kepala-badan-pom-no-24-tahun-2016-tentang-pangan-steril-.html">Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Sterilisasi Komersial</a> untuk memastikan makanan yang dihasilkan terbebas dari bakteri pembusuk, tanpa mengurangi penurunan kualitas produk akibat panas yang diberikan selama proses sterilisasi berlangsung.</p>
<p>Penelitian BPTBA-BRIN tahun 2021 juga <a href="https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/759/1/012003/meta">menunjukkan </a> bahwa cita rasa berbagai jenis makanan tradisional setelah dikalengkan semakin bertambah tanpa penyedap maupun pewarna buatan. </p>
<p>Hal ini membuktikan bahwa produsen dan konsumen tidak perlu khawatir bahwa proses ini akan mengurangi cita rasa makanan. Justru teknologi ini membuat makanan lebih aman karena tidak adanya tambahan bahan-bahan buatan.</p>
<figure class="align-left ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/421515/original/file-20210916-21-hyl87j.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/421515/original/file-20210916-21-hyl87j.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=186&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/421515/original/file-20210916-21-hyl87j.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=186&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/421515/original/file-20210916-21-hyl87j.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=186&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/421515/original/file-20210916-21-hyl87j.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=233&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/421515/original/file-20210916-21-hyl87j.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=233&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/421515/original/file-20210916-21-hyl87j.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=233&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Alat pengalengan di Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BPTBA-BRIN)</span>
<span class="attribution"><span class="source"> Tim Dokumentasi BPTBA-BRIN </span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Pentingnya pengalengan bagi UMKM</h2>
<p>Pengalengan makanan tradisional merupakan konsep baru yang bisa menjadi peluang pengembangan usaha bagi pelaku UMKM karena memperpanjang masa kadaluarsa produk makanan sehingga dapat meningkatkan penjualan. </p>
<p>Teknologi ini bisa juga digunakan untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Kini semakin banyak penggemar makanan tradisional. Misalkan, para perantauan seperti pelajar dan pekerja di luar daerah atau luar negeri yang rindu akan cita rasa kampung halaman, serta para wisatawan yang ingin membawa oleh-oleh makanan khas daerah. </p>
<p>Penjualan makanan tradisional ke berbagai daerah di Indonesia juga semakin dipermudah dengan maraknya situs belanja online seperti <a href="https://www.tokopedia.com/jamur-jejamuran/gudeg-bu-tjitro-gudeg-bu-citro-gudeg-blondo">Tokopedia</a> dan <a href="https://www.bukalapak.com/p/food/makanan/kdbz-jual-gudeg-kaleng-bu-tjitro?from=list-product&pos=0"> Bukalapak</a>. </p>
<p>Terlebih jika UMKM dapat mengalengkan produk mereka saat harga bahan baku turun dan dapat menjual dengan harga yang stabil maka keuntungan akan semakin meningkat. Sebagai contoh proses pengalengan dilakukan pada saat harga cabai rendah sehingga pada saat harga cabai tinggi tidak mengubah harga jual produk.</p>
<p>Sayangnya keterbatasan modal masih menjadi salah satu permasalahan klasik bagi sebagian besar produsen makanan lokal. </p>
<p>Tidak heran jika produk pengalengan didominasi oleh industri-industri besar. </p>
<p>Selain membutuhkan biaya untuk pengalengan, alokasi dana untuk mendapatkan izin edar dari BPOM juga menjadi pertimbangan bagi UMKM. </p>
<p>Proses mendapatkan izin edar yang dinilai lama disinyalir menciutkan UMKM untuk mengalengkan produknya.</p>
<p>Salah satu UMKM binaan kami <a href="https://food.detik.com/info-kuliner/d-4546738/sluurp-empal-gentong-h-apud-kini-bisa-dinikmati-kapan-saja">Empal Gentong H. Apud dari Cirebon</a>, Jawa Barat, yang membuat empal gentong kaleng harus menunggu satu tahun untuk mendapatkan izin edar dari BPOM. </p>
<p>Tidak jarang banyak pelaku UMKM mempertanyakan mengapa harus melewati proses rumit dan mahal jika omzet penjualan makanan di warung dirasa cukup bagi UMKM. Pola pikir dan komitmen UMKM seperti ini yang juga menjadi tantangan dalam pengalengan makanan tradisional. </p>
<h2>Solusi BPTBA-BRIN</h2>
<p>BPTBA-BRIN telah menyediakan beberapa fasilitas yang bisa membantu produsen makanan lokal UMKM mengadopsi inovasi makanan kemasan kaleng. </p>
<p>BPTBA-BRIN sebenarnya mengembangkan program pengalengan sejak 1995 namun baru diketahui publik pada 2011 menyusul keberhasilan pengalengan Gudeg Bu Tjitro 1925.</p>
<p>Melalui program ini, kami menyediakan alat sterilisasi skala medium dan sistem pengalengan berkelompok agar tidak membebani pengalengan dalam jumlah besar. </p>
<p>Program ini juga memfasilitasi UMKM untuk mendapatkan sertifikat laboratorium terkait misalnya informasi kadar gizi dan cemaran logam sebagai syarat pendaftaran izin edar ke BPOM. </p>
<p>BPTBA-BRIN berkolaborasi dengan BPOM meluncurkan program percepatan izin edar. Pada 2020, tercatat 26 UKM berhasil mendapatkan izin edar dalam kurun waktu 3 bulan saja.</p>
<p>Melalui program ini, kami berharap beban UMKM akan lebih ringan. </p>
<p>BPTBA-BRIN juga berhasil menjalin kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah seperti di Gunungkidul di Yogyakarta untuk mempopulerkan makanan khas Gunungkidul seperti sayur lombok ijo dan ingkung ayam melalui pengalengan. </p>
<p>Ke depannya, kami berharap program ini semakin memikat UMKM dan bahkan lebih banyak lagi instansi pemerintah yang turut bekerja sama dengan BPTBA-BRIN dalam memberdayakan ekonomi UMKM melalui pengalengan makanan tradisional ini.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/168078/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Rima Zuriah Amdani tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Badan Riset dan Inovasi Nasional (BPTBA-BRIN) sudah melakukan penelitian yang membuktikan manfaat teknologi pengalengan makanan tradisional untuk mendukung bisnis UMKM lokal.Rima Zuriah Amdani, Peneliti, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1679982021-09-18T04:58:09Z2021-09-18T04:58:09ZMenggembala sapi di kebun sawit bisa atasi tingginya harga daging<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/421810/original/file-20210917-32193-1lzj27q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Sapi di lahan sawit.</span> <span class="attribution"><span class="license">Author provided</span></span></figcaption></figure><p>Setengah dari permintaan daging sapi di Indonesia <a href="https://nasional.kontan.co.id/news/kebutuhan-daging-sapi-tahun-ini-700000-ton-produksi-dalam-negri-hanya-separuhnya">dipenuhi oleh impor</a>, menyebabkan <a href="https://www.antaranews.com/berita/2270934/harga-daging-sapi-turun-rp4000-per-kg-jelang-idul-adha">mahalnya harga jual</a> sumber protein hewani ini. </p>
<p>Salah satu masalah swasembada daging adalah rendahnya ketersediaan lahan untuk pengembangan ternak sapi bakalan atau sapi yang digemukkan. </p>
<p><a href="http://iaccbp.org/files/VzDfV-prosiding-icop-conference-20191.pdf">Penelitian kami</a> di Pusat Teknologi Produksi Pertanian menunjukkan bahwa perkebunan sawit dapat dimanfaatkan untuk produksi ternak sapi. </p>
<p>Indonesia pada tahun lalu memiliki <a href="https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/30/luas-areal-perkebunan-sawit-di-indonesia-capai-1460-juta-hektare">hampir 15 juta hektar perkebunan sawit</a>. Dengan sistem integrasi sawit sapi (SISKA) yang terkontrol, lahan perkebunan sawit berpotensi jadi lahan penggembalaan sapi bakalan. </p>
<h2>Lahan perkebunan sawit sebagai lahan penggembalaan</h2>
<p>Menurut data Badan Pusat Statistik, luas lahan penggembalaan ternak sapi di Indonesia sekitar <a href="https://www.litbang.pertanian.go.id/buku/membalik-kecenderungan-degrad/BAB-III-5.pdf">8.8 juta hektar pada tahun 1973</a>. Alih fungsi lahan menyusutkan luasan padang penggembalaan menjadi <a href="https://www.litbang.pertanian.go.id/buku/membalik-kecenderungan-degrad/BAB-III-5.pdf">hanya 2.4 juta hektar pada 2003, dengan tren penyusutan sekitar 0.3% per tahun</a>. </p>
<p>Padahal, Indonesia membutuhkan sekitar 7,2 juta hektar lahan penggembalaan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi setahun, yaitu 3.6 juta ekor sapi. Ini dengan asumsi untuk memenuhi kebutuhan penggembalaan satu ekor sapi membutuhkan dua hektar lahan.</p>
<p>Secara umum, setiap empat hektar kebun sawit dapat diintegrasikan sebagai lahan penggembalaan untuk satu ekor sapi dewasa. </p>
<p>Integrasi lahan sawit dan gembala sapi di 30% lahan perkebunan sawit dapat menampung 1.1 juta ekor sapi bakalan. Ini dua kali lipat dari kuota impor sapi bakalan dari Australia pada tahun 2021, yaitu sebesar <a href="http://agroindonesia.co.id/2021/02/tahun-2021-indonesia-impor-daging-sapi-dan-kerbau-223-142-ton/">500 ribu ekor</a>.</p>
<p>Integrasi lahan sawit dan gembala sapi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan dari usaha kelapa sawit dan ternak sapi melalui efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia. </p>
<p>Sapi akan memakan rumput di antara pohon sawit dan menghasilkan kotoran sebagai pupuk organik untuk kebun sawit. Ini merupakan hubungan yang saling menguntungkan antara perkebunan kelapa sawit dan peternakan.</p>
<p>Pengalaman <a href="http://iaccbp.org/files/VzDfV-prosiding-icop-conference-20191.pdf">implementasi integrasi gembala sapi di lahan sawit di PT. Buana Karya Bakti</a> di Kalimantan Selatan dapat mengurangi biaya kontrol gulma (rumput yang tumbuh diantara pohon sawit) sebesar 24–43% dibandingkan sebelum dilakukannya penggembalaan sapi. </p>
<p>Lebih lanjut, kajian implementasi integrasi sawit sapi terkontrol di Kabupaten Siak, Riau menunjukkan <a href="http://iaccbp.org/files/VzDfV-prosiding-icop-conference-20191.pdf">peningkatan produksi buah sawit segar sebesar 15-25% dan biaya pemupukan berkurang sebesar 30-40%</a>.</p>
<h2>Tidak berdampak negatif dan mendukung perkembangan sawit</h2>
<p>Untuk mempercepat swasembada daging sapi pengusaha perkebunan sawit perlu mulai menerima penggembalaan sapi di lawan sawit. </p>
<p>Sebagian pemilik perkebunan sawit masih menganggap sapi adalah hama bagi tanaman sawit karena dapat merusak daun sawit, mengakibatkan pemadatan tanah, dan membawa penyakit <a href="http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=1137&Itemid=59">Jamur Ganoderma</a>. </p>
<p>Persepsi yang keliru dan isu-isu negatif terkait menggembalakan ternak sapi di dalam perkebunan kelapa sawit ini perlu diluruskan karena tidak relevan dengan fakta ilmiah.</p>
<p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa SISKA yang terkontrol atau menggunakan sistem penggembalaan rotasi yang membagi wilayah penggembalaan terbukti tidak menimbulkan dampak negatif terhadap perkebunan sawit.</p>
<p>Sistem penggembalaan rotasi dapat mencegah pemadatan tanah yang melebihi ambang batas merugikan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penyebaran <a href="https://ptpn1.co.id/artikel/mengenal-kanker-sawit-ganoderma">penyakit Ganoderma atau membusuknya pangkal batang sawit</a> tidak terkait dengan sapi. Justru mikroba atau bakteri di dalam kotoran sapi dapat meningkatkan aktivitas mikroba tanah yang bermaanfaat dalam menekan pertumbuhan Jamur Ganoderma. </p>
<p>Untuk menghindari kerusakan daun sawit oleh ternak sapi maka penempatan penggembalaan sapi perlu dilakukan di area tanaman sawit yang berumur di atas empat tahun atau pada tanaman sawit yang sudah cukup tinggi untuk menghindari jangkauan sapi.</p>
<h2>Pemerintah perlu berikan lebih banyak insentif</h2>
<p>Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung percepatan integrasi sawit sapi (SISKA) yang terkontrol. </p>
<p>Saat ini <a href="http://www.iopri.org/wp-content/uploads/2016/10/PERMENTAN-105-2014-INTEGRASI-SAWIT-SAPI-POTONG.pdf">Peraturan Menteri Pertanian Nomor 105 Tahun 2014 </a> yang diterbitkan pemerintah sebagai regulasi SISKA baru berfungsi sebatas landasan pelaksanaan SISKA tetapi tidak dilengkapi dengan aturan untuk mendorong penggunaannya. </p>
<p>Selain itu, dari sisi perizinan usaha perkebunan dan peternakan masih terpisah sehingga menyulitkan perusahaan perkebunan untuk melakukan SISKA menggunakan izin perkebunan yang dimilikinya. Pemerintah perlu mempermudah pengurusan perizinan pemilik perkebunan yang akan melakukan SISKA. </p>
<p>Pemerintah juga perlu menambahkan aturan untuk meningkatkan implementasi SISKA dalam bentuk insentif pajak. </p>
<p>Para peneliti dan pemerintah perlu mengkomunikasan hasil penelitian terbaru, dan pengalaman empiris terkait SISKA kepada publik khususnya kepada pemilik perkebunan kelapa sawit untuk menjawab isu-isu negatif yang menghambat implementasi SISKA. </p>
<p>Informasi-informasi mengenai integrasi sawit dan sawit perlu dikumpulkan dan disusun menjadi pedoman teknis pelaksanaan SISKA yang mudah diakses oleh publik. </p>
<p>Terakhir, perlu dipersiapkan kurikulum SISKA dalam institusi pendidikan untuk menghasilkan SDM profesional yang akan dibutuhkan untuk menunjang pengembangan SISKA di Indonesia.</p>
<p>Keberhasilan implementasi SISKA diharapkan dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat. Tercukupinya pasokan daging sapi lokal akan mendukung pemenuhan asupan protein bagi masyarakat Indonesia dengan harga yang lebih terjangkau dan stabil.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/167998/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Kegiatan riset sistem integrasi sawit dan sapi didanai dari anggaran Pusat Teknologi Produksi Pertanian bekerjasama dengan Indonesia Australia Red Meat Cattle Partnership.
Windu Negara adalah penerima Beasiswa Research and Innovation in Science and Technology (RISET-Pro) World Bank.</span></em></p>Penggabungan lahan sawit dan peternakan sapi bisa menjadi solusi untuk swasembada daging sapi.Windu Negara, Perekayasa bidang Nutrisi dan Teknologi Pakan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1674682021-09-15T04:38:23Z2021-09-15T04:38:23ZRiset: animasi tiga dimensi dapat tingkatkan literasi tsunami di pesisir<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/420184/original/file-20210909-19-1hffppx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Petugas mengamati informasi gempa bumi terbaru melalui alat Warning Receiver System (WRS) di kawasan pariwisata The Nusa Dua, Badung, Bali, 6 September 2021. </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://download.antarafoto.com/searchresult/dom-1630929612">ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc</a></span></figcaption></figure><p>Indonesia merupakan negara yang sering mengalami <a href="http://inatews2.bmkg.go.id/new/tentang_eq.php">gempa bumi</a>. Sebagian di antaranya berpotensi memicu tsunami.</p>
<p>Sepanjang tahun lalu, <a href="https://gis.bnpb.go.id/">terjadi 18 kali gempa bumi</a> dan gelombang pasang dan abrasi 42 kali di negeri ini. Karena tidak bisa diprediksi jauh hari, tsunami kerap menelan banyak korban jiwa dan merusak harta benda di wilayah pesisir. </p>
<p>Untuk mengurangi risiko korban jiwa, masyarakat pesisir membutuhkan informasi lokasi geospasial untuk meningkatkan literasi bencana tsunami. Misalnya, informasi mengenai seberapa jauh tsunami bisa mencapai daratan (rentang genangan), seberapa tinggi gelombang tsunami di daratan (ketinggian genangan), dan seberapa banyak waktu yang dibutuhkan orang untuk mengungsi sebelum gelombang tsunami gelombang mencapai daratan. </p>
<p><a href="https://doi.org/10.1109/ICECCE52056.2021.9514266">Riset terbaru kami</a> menunjukkan pemodelan bahaya tsunami yang akurat dan andal merupakan landasan dasar informasi penting untuk meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir menghadapi tsunami. Animasi tiga dimensi pemodelan tsunami dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan literasi kebencanaan.</p>
<p>Sebagai contoh, dengan melihat animasi tiga dimensi, masyarakat dapat membayangkan dengan lebih akurat gelombang tsunami setinggi 3 meter pada saat visualisasi gelombang menerjang bangunan rumah atau gedung. Dengan demikian, mereka menjadi lebih waspada dan bisa mengikuti petunjuk evakuasi.</p>
<h2>Pemodelan bahaya tsunami</h2>
<p>Salah satu gelombang besar yang paling terkenal adalah tsunami di Samudera Hindia. Bencana ini memakan <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/2004_Indian_Ocean_earthquake_and_tsunami">korban jiwa lebih dari 200 ribu jiwa di Aceh dan 14 negara lainnya</a> pada 2004. Setelah itu di Indonesia terjadi beberapa tsunami yang lebih kecil.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/420160/original/file-20210909-12-18j7zm1.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/420160/original/file-20210909-12-18j7zm1.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/420160/original/file-20210909-12-18j7zm1.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=145&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/420160/original/file-20210909-12-18j7zm1.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=145&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/420160/original/file-20210909-12-18j7zm1.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=145&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/420160/original/file-20210909-12-18j7zm1.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=182&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/420160/original/file-20210909-12-18j7zm1.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=182&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/420160/original/file-20210909-12-18j7zm1.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=182&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ilustrasi Animasi Model Tiga Dimensi Bencana Tsunami.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Rezaldi dkk (2021)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Gelombang tsunami terjadi akibat perpindahan arus gelombang laut secara mendadak di dasar laut. Fenomena itu disebabkan oleh gempa lepas pantai, letusan gunung berapi, tanah longsor laut, batu pantai jatuh, atau meteor jatuh ke laut. </p>
<p>Gelombang tsunami menjalar ke segala arah dari sumbernya. Kecepatan gelombang tsunami bergantung kepada kedalaman air laut. Ketika memasuki perairan dangkal di darat, gelombang tsunami kian curam dan tinggi, sehingga mengindikasikan bahaya bagi wilayah sekitar pesisir. </p>
<p>Kecepatan gelombang tsunami di laut dapat mencapai 500 hingga 1000 km per jam yang setara dengan kecepatan kapal udara. Di tengah laut, ketinggian gelombang tsunami mungkin hanya sekitar 1 meter saja dan hampir tidak terasa bagi sebuah kapal besar. </p>
<p>Namun pada saat gelombang tersebut mencapai bibir pantai, ketinggiannya bisa meningkat hingga 30 meter dengan kekuatan dahsyat yang membilas apa saja yang ada di kawasan pesisir. </p>
<p>Secara teknologi kita bisa memantau <a href="https://www.bmkg.go.id/gempabumi/gempabumi-terkini.bmkg">gempa bumi Terkini di situs BMKG</a>. Informasi mengenai bencana gempa dan tsunami ini merupakan sumber literasi bagi masyarakat. </p>
<p>Namun, gambaran seperti itu tidak mudah dipahami oleh masyarakat pesisir jika hanya disampaikan dalam bentuk ceramah maupun tulisan. Animasi, yang bertumpu pada kekuatan visual, dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat pesisir ihwal kekuatan tsunami.</p>
<p>Pemodelan bahaya tsunami dalam bentuk animasi tiga dimensi diharapkan dapat mencegah dampak buruk yang lebih luas ketika terjadinya bencana tsunami. Visualisasi model yang menarik dan realistik dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap program edukasi kesiapsiagaan bencana tsunami.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/420163/original/file-20210909-15-lj0505.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/420163/original/file-20210909-15-lj0505.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/420163/original/file-20210909-15-lj0505.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/420163/original/file-20210909-15-lj0505.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/420163/original/file-20210909-15-lj0505.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/420163/original/file-20210909-15-lj0505.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/420163/original/file-20210909-15-lj0505.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Ilustrasi Tsunami.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Pixabay</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Dalam riset kami, pemodelan tiga dimensi dapat menunjukkan kekuatan gelombang tsunami yang lebih akurat dengan cara memasukkan model tiga dimensi bangunan di sekitar area terdampak. Pemodelan tiga dimensi dengan resolusi tinggi lebih mampu menggambarkan bencana tsunami yang kompleks.</p>
<p>Namun, pemodelan ini membutuhkan perangkat komputasi canggih, seperti yang disediakan <a href="https://hpc.lipi.go.id/">MAHAMERU - LIPI HPC Supercomputing Service By LIPI</a>. Dengan peranti seperti ini, data bentuk bangunan dan struktur tiga dimensi diolah dan menghasilkan model genangan tsunami yang lebih baik terutama untuk daerah perkotaan. Kami menggunakan data bangunan tiga dimensi pada pemodelan genangan tsunami agar dapat membantu upaya mitigasi bahaya tsunami. </p>
<p>Pemodelan tersebut tak hanya bermanfaat bagi masyarakat. Peta bahaya tsunami yang disediakan oleh pemodelan tiga dimensi juga penting dan efektif bagi pemerintah dan Badan Penanggulangan Bencana dalam memilih bangunan evakuasi. Sebab, mereka akan mempertimbangkan pengaruh besarnya kekuatan tsunami terhadap bangunan itu sendiri.</p>
<p>Selain dari sisi teknologi edukasi, sejumlah riset telah menunjukkan penyadaran bencana tsunami lebih efektif bila dicanangkan sejak sekolah dasar. Contohnya edukasi tsunami <a href="https://www.researchgate.net/profile/Irina-Rafliana/publication/293474274_Disaster_Education_in_Indonesia_Learning_How_It_Works_from_Six_Years_of_Experience_After_Indian_Ocean_Tsunami_in_2004/links/5da6bd3a299bf1c1e4c38543/Disaster-Education-in-Indonesia-Learning-How-It-Works-from-Six-Years-of-Experience-After-Indian-Ocean-Tsunami-in-2004.pdf">di Aceh</a> setelah tsunami 2004 dan <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S2212420919304649">di Jepang</a> setelah tsunami Jepang timur 2011.</p>
<h2>Bisa membantu memahami potensi bahaya tsunami</h2>
<p>Melalui video ilustrasi tiga dimensi <a href="https://www.youtube.com/watch?v=DI9Y24SKPEg&ab_channel=REDSIDE">TSUNAMI Height Comparison | 3D</a>, kita dapat mengenali potensi bahasa gelombang tsunami secara lebih nyata. </p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/DI9Y24SKPEg?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Animasi tsunami yang terjadi di berbagai negara.</span></figcaption>
</figure>
<p>Animasi seperti ini mudah dipahami jika digunakan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat dalam materi pelatihan evakuasi bencana. </p>
<p>Animasi yang dibangun dari pemodelan tsunami tiga dimensi dilakukan dengan teknik fotogrametri yang memanfaatkan Kendaraan Udara Tak Berawak (Unmaned Aerial Vehicle/UAV) atau yang biasa kita kenal sebagai <em>drone</em>. <em>Drone</em> membantu menentukan rute evakuasi dan titik kumpul. </p>
<p>Pemodelan ini pun dapat digunakan untuk analisis pengurangan risiko bencana tsunami. Lebih jauh, permodelan tiga dimensi dapat mengidentifikasi elemen risiko, menilai dampak ekonomi dari kerusakan bencana, membantu perencanaan tata ruang dan penanggulangan bencana. </p>
<p>Manfaat lainnya pembangunan kewaspadaan terhadap potensi bahaya tsunami yang akan datang.</p>
<p>Pemodelan tsunami berbasis fotogrametri (teknik pemetaan melalui foto udara) dapat dimanfaatkan untuk pemodelan tsunami pada masa depan, baik untuk kepentingan pendidikan maupun pengambilan kebijakan. </p>
<p>Selain itu, pemodelan tiga dimensi dapat diterapkan pada berbagai wilayah berpotensi tsunami–sepanjang data yang dibutuhkan tersedia. Meski sangat pas untuk edukasi kesiapsiagaan bencana, salah satu kelemahan metode ini adalah pengerjaannya memakan waktu dan membutuhkan lingkungan komputasi canggih dan mahal. </p>
<p>Karena itu, riset pengembangan animasi tiga dimensi pemodelan tsunami perlu terus ditingkatkan. Kita memerlukan kerja sama berbagai pihak, terutama yang memiliki sumber daya memadai untuk melakukan komputasi berkinerja tinggi dan peneliti yang mengembangkan algoritme pemodelan yang lebih efisien.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/167468/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Budi Nugroho adalah penerima Beasiswa Research and Innovation in Science and Technology (RISET-Pro) World Bank.</span></em></p>Animasi seperti ini mudah dipahami jika digunakan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat dalam materi pelatihan evakuasi bencana.Budi Nugroho, Peneliti Bidang Sistem Informasi, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.