Kebijakan PTN-BH merupakan akar masalah naiknya biaya kuliah, karena pendanaan dari Pemerintah untuk PTN-BH hanya di kisaran 30% atau bahkan kurang.
Academic rigor, journalistic flair
Articles on Pendidikan Tinggi
Displaying 1 - 20 of 73 articles
Pemerintah menyebutkan bahwa pendidikan tinggi bukanlah wajib belajar sehingga memerlukan bantuan dari masyarakat dalam bentuk dana. Benarkah?
Maraknya perjuangan membela rakyat Palestina dapat menjadi momentum penting untuk menciptakan ekosistem digital dan pendidikan tinggi yang setara, transparan, dan berkeadilan di Indonesia.
Salah satu solusi untuk mengatasi pelanggaran akademis adalah dengan mengubah cara pandang dalam melihat kampus sebagai tempat ‘transmisi’ pengetahuan menjadi ‘produksi’ pengetahuan.
CC BY-SA58.3 MB (download)
Seorang mahasiswi dari Universitas Diponegoro (Undip) menjadi topik hangat di media sosial karena menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), meskipun ia berasal dari keluarga yang ekonominya…
CC BY106 MB (download)
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dirayakan setiap tahun pada tanggal 2 Mei, bertepatan dengan tanggal lahir Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh penting yang berjuang demi hak pendidikan untuk semua lapisan…
Pelanggaran akademis merupakan hasil dari masalah struktural yang kompleks. Solusinya membutuhkan lebih dari sekadar kejujuran individu.
Kesetaraan gender di pendidikan tinggi juga dapat dicapai melalui pengarusutamaan fasilitas fisik sadar gender. Bagaimana caranya?
Kelompok berpendidikan tinggi pernah menjadi tulang punggung perjuangan kemerdekaan karena kesadaran politik mereka. Tapi belakangan, kesadaran ini semakin berkurang. Mengapa?
Kebijakan pendidikan antara sekolah negeri dan swasta tidak setara. Benarkah demikian?
Pendidikan tinggi bukan barang murah, tak jarang orang mesti berutang untuk mendapat gelar sarjana. Namun, tepatkah mahasiswa mengandalkan pinjol untuk membayar iuran kuliahnya?
Program pengabdian masyarakat semestinya dilakukan untuk menjembatani akademisi dan masyarakat. Tapi berbagai faktor membuat program ini dilakukan secara ala kadarnya. Apa dampaknya?
Meskipun di beberapa negara, deskriminasi berdasarkan umum (‘ageism’) adalah ilegal, praktik-praktiknya masih saja terjadi di banyak organisasi. Tak terkecuali di perguruan tinggi.
Istilah ‘liberal arts’, mungkin terdengar seperti ungkapan yang bernuansa politis. Seorang ahli literatur menjelaskan mengapa hal itu salah dan melihat lebih dekat asal usul dan maknanya.
Apa sebenarnya tujuan akhir kuliah? Mendapatkan pekerjaan? Menjadi manusia yan mampu memanusiakan manusia lain? Atau keduanya?
COVID-19 mengubah cara kita bekerja dan belajar secara radikal. Hal ini memberikan peluang bagi institusi untuk memikirkan kembali masa depan pendidikan tinggi. Tapi, seperti apa masa depan tersebut?
Beragam spekulasi beredar tentang apa dampak ChatGPT terhadap perkuliahan. Namun, apa yang sebenarnya terjadi di lapangan? Survei baru kami melihat semester pertama mahasiswa memakai teknologi ini.
Tanpa regulasi yang kuat, industri kursus online di Indonesia berpotensi hanya jadi pabrik sertifikat dan bahan pamer di media sosial tanpa manfaat pendidikan yang jelas bagi lulusannya.
Penggunaan ujian lisan punya sejarah panjang bahkan sejak 2.000 tahun lalu – dan bisa kembali menjadi solusi bagi perguruan tinggi untuk menguji pengetahuan mahasiswa.
Polemik yang sering terjadi terkait administrasi karier dosen hanyalah gunung es dari dominasi instansi pemerintah dan logika birokrasi yang telah mengakar di Indonesia sejak zaman penjajahan.
Top contributors
-
Ketua Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Bina Mandiri Gorontalo
-
Assistant Professor at the Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Indonesia, Universitas Indonesia
-
Assistant Professor of Science and Technology Studies, Northwestern University
-
Lecturer, Universitas Gadjah Mada and Ph.D. Candidate, University of Debrecen
-
Professor and Dean of Education and the Arts, CQUniversity Australia
-
Strategic Planning Manager - Tanoto Foundation, Universitas Pelita Harapan
-
Strategic Development Manager, Binus University
-
Lecturer, Faculty of Psychology, Universitas Indonesia
-
Lecturer, Australian Catholic University
-
Lecturer at the Faculty of Education, Universitas Mataram
-
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu, Universitas Ma Chung, Universitas Ma Chung
-
Lecturer in Public Policy and Decision Analysis, Universitas Indonesia
-
Dosen dan Peneliti Sebijak Institute Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada
-
Assistant Professor, Paramadina University
-
Lecturer, School of Communications and Business, Telkom University
