Bakteri hidup dan berkembangbiak di mana-mana termasuk di air, panci, piring, sendok, gelas, dan semua peranti dapur. Pemanasan adalah salah satu sterilisasi.
Bagi Premana, penyematan nama orang Indonesia di ruang angkasa itu merupakan bentuk dukungan internasional kepada Indonesia untuk memajukan astronomi di tanah air.
Sains Sekitar Kita: Tips-tips hidup produktif dan seimbang dari 6 ilmuwan ternama
Selain membaca yang jadi menu wajib, ada yang senang naik gunung, bangun tidur pukul 3 pagi, rajin olahraga, tidur siang sesaat, hingga nonton film Korea.
Kondisi udara dan kelembapan air laut membuat angin di Indonesia kecil. Maka, beda dengan Eropa yang punya turbin angin besar, Indonesia perlu turbin angin yang kecil untuk menangkap energi angin.
Adi Utarini, pembasmi nyamuk Aedes aegypti dari Universitas Gadjah Mada.
FK UGM/YouTube
Indonesia membutuhkan Undang-Undang Perlindungan Privasi
Sudah saatnya pemerintah membuat Undang-undang Perlindungan Data Pribadi. Sepanjang belum ada undang-undang ini, mulailah berhati-hati dengan data dan aneka hal yang kita pajang di Internet.
Abu vulkanis merendam rumah setelah erupsi Gunung Merapi, Juni 2006.
Dewi Putra/Shutterstock
Bayangkanlah prajurit-prajurit Wolbachia berebut makanan dengan virus demam dalam pertempuran epic di tubuh nyamuk. Bakteri menang, virus jinak.
Anggota Aliansi Muslim Tarakan Kalimantan Utara berunjuk rasa terkait tuduhan penodaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, 4 November 2016.
Antoni Halim
Dia membangkitkan riset biologi molekuler melalui Lembaga Eijkman.
Sangkot Marzuki berupaya memperbaiki ekosistem ilmu pengetahuan yang total rusak. Sebab orang meneliti di perguruan tinggi hanya untuk naik cum dan naik pangkat. Sistem harus dirombak.
Eko wisata perkebunan kopi di Kiadan Pelaga, Bali.
Komar/Shutterstock
Former President of the Indonesian Academy of Sciences, Professor of Biochemistry and Molecular Biology, and Principal Scientist, Eijkman Institute for Molecular Biology