Para penceramah berperan strategis menyebarkan pesan-pesan perubahan iklim. Sebab, mayoritas muslim Indonesia menempatkan ulama sebagai salah satu tokoh yang dapat dipercaya.
Kata adalah senjata. Karena itulah istilah penting seperti “krisis” dan “malapetaka” semestinya tidak menjadi perangkat retoris yang menyingkirkan makna sebenarnya tentang aksi iklim.