Riset kami menemukan bahwa aktivisme mahasiswa masih menjaga jarak dari politik elektoral dan perebutan kekuasaan melalui partai politik, namun peka terhadap isu demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).
Pada suatu era yang semakin susah untuk membedakan antara kebenaran dan informasi palsu, Wikipedia hadir sebagai alat yang aksesibel untuk mendukung proses cek fakta dan melawan misinformasi.
Beberapa mahasiswa mempertanyakan kenapa harus kembali kuliah tatap muka. Yang lain kesulitan belajar online. Dosen yang baik berfokus pada teknik mengajar, entah media apa pun yang mereka gunakan.
Saat ini ada banyak sekali kampus di Indonesia, tapi mayoritas memiliki kualitas pengelolaan yang buruk. Hanya segelintir dari ribuan kampus tersebut pada akhirnya mampu bersaing secara global.
Jumlah mahasiswa Indonesia Timur yang kuliah di beberapa kota besar di Jawa dan Sumatra semakin meningkat. Namun, banyak penelitian menemukan bahwa mereka mengalami berbagai tantangan akademik.
Pandemi COVID-19 berdampak terhadap penerimaan mahasiswa dan pendapatan perguruan tinggi di Indonesia. Kami berbicara dengan rektor di tiga kampus untuk memahami respons mereka mengatasi masalah ini.
KKN universitas selama ini seringkali hanya dijadikan syarat administratif atau formalitas kelulusan mahasiswa.
(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Luthfi T. Dzulfikar, The Conversation and Ignatius Raditya Nugraha, The Conversation
KKN universitas selama ini dianggap tidak efektif karena hanya dijadikan syarat administratif atau formalitas. Suatu program kolaborasi Indonesia dan Australia mencoba menghadirkan skema alternatif.
Sejumlah mahasiswa menuntut pemotongan biaya kuliah serta transparansi anggaran universitas selama proses perkuliahan daring.
(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Dana Rp 1 triliun untuk keringanan biaya kuliah dari Kemendikbud yang diprioritaskan untuk PTS dinilai sebagai langkah baik. Tapi, akademisi mengingatkan kesenjangan antara PTN dan PTS masih tinggi.
Ketidaksiapan kampus dan kegagapan dosen dalam menggunakan teknologi daring membuat proses belajar menjadi terhambat. Akadmisi UT membagikan 3 strategi mereka supaya online learning berjalan efektif.
Mahasiswa turun ke jalan pada September 2019 lalu dalam rangka memprotes pemerintah dan DPR, di antaranya terkait RUU KPK dan Revisi KUHP.
(TCID/Luthfi Dzulfikar)
Di tengah-tengah derasnya sanksi DO terhadap mahasiswa yang terlibat aktivisme, akademisi menganggap kebijakan #KampusMerdeka belum memperhatikan hak sipil mereka dengan baik.
Kebijakan #KampusMerdeka memperluas hak belajar di luar kampus - magang, riset lapangan, hingga proyek nirlaba - sampai 3 semester untuk setiap mahasiswa.
Shutterstock
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim baru-baru ini mengumumkan paket kebijakan #KampusMerdeka. Salah satunya, perluasan hak belajar di luar kampus seperti magang dan riset lapangan, hingga tiga semester.
Hanya sekitar 5% dari 10,8 juta penyandang disabilitas dengan usia kerja yang telah lulus kuliah.
Shutterstock
Meskipun sudah ada banyak hukum yang melarang diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, sangat sedikit universitas yang punya unit layanan mahasiswa difabel.
Magang dianggap sebagai langkah baik untuk pengembangan karir, tapi belum semua perusahaan memberikan kompensiasi yang tepat.
Shutterstock
UU Ketenagakerjaan sudah mewajibkan perusahaan untuk memberikan uang saku dan pada anak magang. Tapi, fakta di lapangan menunjukkan tidak banyak perusahaan di Indonesia yang melakukannya.
Bagaimana seharusnya kode etik hubungan antara dosen dan mahasiswa?
(Shutterstock)
Sebuah tweet yang viral di twitter telah memicu perdebatan di kalangan akademisi tentang bagaimana seharusnya etika hubungan yang sehati antara dosen dan mahasiswa.
Gerakan Gejayan Memanggil, 23 September 2019, mendesak pemerintah dan DPR menunda pengesahan sejumlah rancangan undang-undang yang isinya mengancam kebebasan dan demokrasi.
Faishalabdula/Shutterstock
Musik, khususnya yang bertempo cepat, juga membuat seseorang memiliki emosi yang lebih positif dan lebih bersemangat, sehingga dapat mempengaruhi adrenalin demonstran juga.
Adjunct Research Fellow Victoria University of Wellington; Head of the Quality Assurance Institute and Senior Lecturer, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta