Menu Close
bayi tengkurap tidur telentang membaca dada seorang pria
Berbasis bukti dan mudah dibaca adalah dua kriteria penting. JGI/Tom Grill/Tetra images via Getty Images

5 tips untuk memilih buku parenting

Bayi tidak datang dengan instruksi manual. Anak-anak bisa senang, sedih, bingung, mudah diprediksi, murah hati, egois, lembut, dan jahat pada saat bersamaan. Apa yang harus dilakukan orang tua ketika menghadapi anak yang begitu membingungkan? Mengingat kompleksnya interaksi orang tua, anak dan sekitarnya, orang tua seringkali merasa bingung. Banyak yang mungkin mencari jawaban di buku parenting (buku pola asuh anak).

Buku pola asuh anak adalah bisnis besar dan ada banyak judul yang dijual. Pertanyaannya adalah apakah buku ini membantu?

Seberapa efektifnya masih menjadi bahan perdebatan, terutama mengingat kurangnya bukti ilmiah mengenai kegunaannya. Penelitian terbatas telah menemukan bahwa buku self-help yang berfokus pada masalah mungkin berguna bagi pembaca. Sebuah penelitian menemukan bahwa menggunakan buku secara mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan – apa yang disebut psikolog sebagai biblioterapitermasuk efektif dalam mengatasi stres,serta kecemasan dan depresi.

Jadi masuk akal jika membaca buku parenting bisa bermanfaat. Dalam hal kualitas dan kegunaan, bagaimanapun, mereka banyak jenisnya.

Kami sebagai peneliti yang fokus pada pengembangan manusia, telah mengajar ribuan siswa tentang pengasuhan anak dan menulis tentang keluarga, pengasuhan anak, dan perkembangan sepanjang hidup. Salah satu dari kami (Bethany) adalah ibu dari enam anak kecil, sementara yang lain (Denise) memiliki dua anak dewasa, salah satunya adalah Bethany. Kami percaya bahwa orang tua dapat menjadi pemikir kritis dan memilih buku yang baik yang paling sesuai untuk mereka. Berikut adalah lima pertanyaan untuk dipikirkan ketika sedang mencari buku parenting terbaik.

woman in bookstore with toddler in baby carrier
Dengan begitu banyak buku untuk dipilih, berusahalah untuk menemukan yang cocok. d3sign/Moment via Getty Images

1. Siapa yang menulisnya dan mengapa?

Orang tua yang baik tidak membutuhkan gelar Doktor, tidak juga membutuhkan gelar penulis. Namun, gelar yang lebih tinggi di bidang yang terkait dengan pengasuhan dapat membantu dalam memahami dan menafsirkan penelitian yang relevan.

Pertimbangan lainnya adalah pengalaman penulis. Memiliki satu atau selusin anak tidak serta merta membuat seseorang menjadi ahli. Melakukan lebih banyak pengasuhan tidak selalu membuat Anda lebih baik dalam hal itu. Tidak memiliki anak juga tidak mendiskualifikasi seseorang untuk menjadi ahli, tetapi harus dipertimbangkan dengan matang. Kami mengajar kelas parenting sebelum memiliki anak, dan dapat dikatakan bahwa pengalaman parenting kami sendiri telah menambah kedalaman, wawasan, dan bahkan anugerah pada apa yang kami ajarkan.

Alasan seseorang menulis buku parenting juga bisa informatif. Nasihat dari penulis yang menulis karena merasa cemas dengan pengasuhan mereka sendiri atau yang gagal dalam mengasuh anak harus dipilih dengan pertimbangan.

Selain itu, jangan biarkan buku-buku yang ditulis selebriti membodohi kita. Sebagian besar buku itu ditulis oleh ghostwriters dan dirancang untuk menjual buku atau membangun merek.

2. Apakah bukunya berdasarkan ilmu pengetahuan?

Peneliti psikologi dan pakar parenting, Laurence Steinberg menulis bahwa para ilmuwan telah mempelajari parenting selama lebih dari 75 tahun, dan temuan yang berkaitan dengan pengasuhan yang efektif termasuk yang paling konsisten dan bertahan lama dalam ilmu sosial. Jika Anda melihat ketidakkonsistenan di antara buku-buku parenting, itu karena “sedikit sekali buku populer yang berdasarkan pada sains yang terdokumentasi dengan baik.”

Bagaimana Anda bisa tahu jika sebuah buku didasarkan pada sains? Carilah kutipan, nama peneliti, sumber dan indeks. Juga, pelajari berbagai prinsip dasar pengasuhan yang efektif yang ditentukan melalui penelitian yang telah dilakukan selama beberapa dekade dan diuraikan oleh Steinberg. Hal ini termasuk: menetapkan aturan, konsisten, dengan penuh cinta kasih, memperlakukan anak dengan hormat, dan menghindari mendisiplinkan anak dengan keras.

Jika buku yang ada pertimbangkan tidak sesuai dengan panduan itu, pikirkan lagi isinya. Kemungkinan hal itu tidak didasarkan pada sains tetapi pendapat atau kepercayaan pribadi. Opini dan kepercayaan memang banyak, tetapi sains lebih baik untuk hal ini.

3. Apakah buku ini menarik untuk dibaca?

Jika bukunya tidak menarik, dan kita tidak mungkin menyelesaikannya, apalagi belajar darinya. Sebelum membawa pulang buku, baca halaman pertama dan balik ke halaman di tengah untuk melihat apakah buku itu menarik perhatian Anda. Cobalah untuk menemukan buku-buku yang dapat dibaca dalam potongan-potongan kecil, melompat-lompat, dan kembali lagi di masa depan.

Hindari buku-buku yang mengandung “psychobabble”, jargon yang sepertinya berbau ilmiah dan terkesan autentik tetapi kurang jelas. Misalnya, deskripsi penerbit buku “The Indigo Children: The New Kids have Arrived” berbunyi, “Anak Indigo adalah anak yang menampilkan seperangkat atribut psikologis baru dan tidak biasa yang mengungkapkan pola perilaku yang umumnya tidak terdokumentasi sebelumnya. Pola ini memiliki faktor umum namun unik yang menuntut orang tua dan guru mengubah perlakuan dan pengasuhan mereka untuk mencapai keseimbangan. Mengabaikan pola-pola baru ini berpotensi menciptakan frustrasi besar di benak kehidupan baru yang berharga ini.” Buku semacam ini bisa kita hindari.

two men sit on bed with baby with a tall bookshelf against the wall
Bahkan rak yang penuh dengan buku tidak dapat menutupi keadaan keluarga Anda yang pasti – dan selalu berubah. Willie B. Thomas/DigitalVision via Getty Images

4. Apakah realistik

Segera menjauh dari buku yang memberi tahu bahwa metodenya selalu berhasil atau menunjukkan kegagalan adalah karena Anda mengabaikan kegagalan.

Tidak mungkin memberikan nasihat untuk setiap orang tua , anak, dalam segala situasi! Buku parenting yang efektif menghargai konteks dan kompleksitas dan memberi tahu pembaca bahwa tidak semua jawaban ada di dalam buku. Tidak ada orang tua yang sempurna, tetapi mengakui kelemahan dan kegagalan mengarah pada pertumbuhan dan peningkatan, dan tidak ada anak yang sepenuhnya lunak. Bahkan orang tua yang melakukan segalanya dengan benar mungkin memiliki anak yang menjadi bandel.

Pastikan buku ini memberi petunjuk dan apa yang harus dilakukan mendetail, serta cara untuk melacak keberhasilan. Dengan kata lain, pastikan itu dapat ditindaklanjuti.

Akhirnya, buku parenting harus menghormati naluri orang tua.

5. Apakah buku ini memotivasi dan memberikan harapan?

Beberapa buku parenting menawarkan wawasan terkait perilaku umum, seperti “Raising Good Humans”. Yang lain menawarkan wawasan untuk masalah tertentu, seperti “Safe Baby Sleep: Expert Answers to Your Cosleeping Questions.” Kemungkinan besar, Anda akan lebih termotivasi untuk membaca buku yang mencerminkan kebutuhan dan nilai spesifik yang membuat Anda merasa penuh harapan.

Sebuah peringatan terkait satu studi yang menemukan bahwa buku parenting yang menekankan rutinitas ketat untuk tidur bayi, memberi makan, dan perawatan umum sebenarnya dapat membuat orang tua merasa lebih buruk dan dapat meningkatkan depresi, stres, dan keraguan. Penelitian pengasuhan anak tidak mendukung rutinitas yang terlalu ketat, dan mudah untuk memahami mengapa sebagian besar orang tua ini tidak menganggap buku-buku seperti itu berguna.

Ingatlah untuk percaya kepada diri sendiri

Saat Anda membaca buku parenting, tujuannya adalah untuk merasa diberdayakan, lebih percaya diri, bersemangat, dan bahkan lega. Anda tidak sendirian, Anda juga bukan satu-satunya orang tua yang memiliki pertanyaan.

Psikolog Edward Zigler mendeskripsikan pengasuhan sebagai hal yang paling menantang dan kompleks dari tugas orang dewasa lainnya

Ya, mengasuh anak bisa jadi sulit. Dalam petualangan mengasuh anak, kita mungkin membutuhkan semua sumber daya dan alat yang dapat Anda kumpulkan. Dengan eksplorasi yang bijaksana dan kritis, kita dapat menemukan buku-buku yang meningkatkan kebijaksanaan dan intuisi pribadi kita untuk membantu membesarkan manusia-manusia kecil yang rumit dan menyenangkan ini.


Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now