Menu Close

Apakah semuanya benar-benar terbuat dari molekul?

Apakah ini? Shutterstock.

Orang mengatakan bahwa segala sesuatu terbuat dari molekul. Apakah perasaan terbuat dari molekul? Apakah suara terbuat dari molekul? - Claire, usia enam tahun, Bristol, Inggris

Terima kasih atas pertanyaannya, Claire. Yang pertama: ketika orang mengatakan “segala sesuatu”, sering kali yang mereka maksud adalah hal-hal yang oleh para ilmuwan disebut “materi”. Materi adalah sesuatu yang bisa kamu sentuh. Namun, perasaan bukanlah materi, begitu juga dengan suara.

Hal-hal yang merupakan materi termasuk bintang, udara, air, meja, kursi, pohon, tubuh, otak, dan hampir semua hal yang kamu lihat di sekitarmu.

Semua benda ini terdiri dari molekul - tetapi molekul bukanlah bagian terkecil dari materi, karena setiap molekul terdiri dari bagian yang lebih kecil lagi yang disebut atom.

Dan atom sendiri terdiri dari potongan-potongan yang lebih kecil lagi. Salah satu jenis potongan terkecil yang membentuk materi disebut elektron.

Elektron dan emosi

Hal-hal yang bukan materi termasuk perasaan, pikiran, dan cahaya. Cahaya memungkinkan kita untuk melihat semua hal di sekitar kita, tetapi berbeda dengan materi. Perbedaan utamanya adalah cahaya tidak memiliki berat. Bahkan udara pun memiliki berat, tetapi cahaya tidak.

Perasaan dan pikiran juga tidak memiliki berat, dan bukan materi. Namun, mereka juga tidak ringan. Perasaan dan pikiran hidup di dalam otak kita.

Cara kerja materi dalam otak kita memengaruhi perasaan dan pikiran kita, dan perasaan serta pikiran kita dapat memengaruhi cara kerja materi dalam otak kita.

Perasaan bukanlah materi, tapi otak kamu. Shutterstock.

Para ilmuwan belum mengetahui secara pasti bagaimana pikiran terbentuk, tapi mereka tahu bahwa hal itu ada hubungannya dengan cara potongan-potongan materi terkecil - elektron - bergerak untuk menciptakan sinyal listrik, seperti sinyal yang dikirim dari sakelar lampu untuk menyalakan lampu.

Sebagai contoh, para ilmuwan telah menemukan bahwa otak kita menyimpan kenangan dengan menyimpan elektron di tempat-tempat tertentu.

Ada berbagai jenis perasaan. Ada perasaan yang diberitahukan oleh tubuh kita, seperti saat kita membakar jari kita di atas lilin atau saat kita merasa lapar. Dan ada perasaan yang kita sebut emosi, seperti saat kita sedih atau gembira.

Kedua jenis perasaan ini dibuat di otak dan kedua jenis perasaan ini berkaitan dengan elektron-elektron itu lagi, dengan bagaimana mereka bergerak dan di mana mereka berada di otak kita.

Mengindera suara

Suara adalah hal yang berbeda lagi. Suara terbuat dari gelombang, tapi tidak seperti gelombang di lautan. Gelombang suara tercipta ketika molekul-molekul di sekitar kita bergerak dengan cara tertentu.

Bayangkan kamu sedang memainkan musik keras melalui speaker. Jika kamu menyentuh bagian depan speaker saat musik diputar, kamu akan dapat merasakannya bergoyang.

Goyangan speaker menyebabkan molekul di udara di sekitarnya bergoyang dan saling bertabrakan.

Goyangan kecil itu menyebabkan molekul lain di dekatnya ikut bergoyang, dan goyangan tersebut berpindah dari satu kelompok molekul udara ke kelompok lainnya, hingga akhirnya mencapai molekul udara di sebelah gendang telinga kamu.

Gendang telinga sangat sensitif, dan dapat mengetahui bahwa molekul udara bergoyang, sehingga mengirimkan pesan khusus ke otak. Otak menerima pesan tersebut dan berkata, “itulah musik!” - dan itulah cara kita mendengar lagu tersebut.

Jadi, baik perasaan maupun suara tidak terbuat dari molekul seperti halnya materi. Namun keduanya memiliki banyak kaitan dengan cara molekul - dan bagian-bagiannya yang lebih kecil, atom dan elektron - bergerak.


Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now