Menu Close
Seseorang mengatur termostat lemari es
Phanie / Alamy Stock Photo

Bagaimana kenaikan biaya hidup dapat meningkatkan risiko keracunan makanan

Menurut jajak pendapat YouGov, lebih dari separuh penduduk Inggris mengatakan bahwa kesehatan mereka telah menurun akibat peningkatan biaya hidup. Naiknya harga energi dan pangan tentu dapat membahayakan kesehatan masyarakat dalam banyak hal – tetapi ada suatu hal yang masih jarang dibicarakan. Sebagai ahli keamanan pangan, saya memiliki kekhawatiran khusus bahwa meningkatnya biaya hidup dapat meningkatkan tingkat keracunan makanan sangat mematikan yang disebut listeriosis.

Listeriosis adalah keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes. Gejala mungkin timbul mulai beberapa hari setelah seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, tetapi dapat juga membutuhkan 30 hari atau lebih sebelum muncul pertama kali. Gejala listeriosis dapat berupa suhu tinggi, rasa nyeri pada tubuh, kelelahan, mual, muntah, dan diare. Namun, bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah, listeriosis dapat menyebabkan masalah kesehatan serius yang mengancam, seperti meningitis dan sepsis.

Meskipun jumlah pasien yang terkena listeriosis setiap tahunnya rendah, penyakit ini sangatlah mematikan. Bahkan dengan pengobatan antibiotik, antara 20% dan 40% kasus listeriosis berujung dengan kematian. Artinya, bahkan peningkatan kecil dalam kasus penyakit ini masih merupakan berita buruk.

Listeria umumnya diasosiasikan dengan makanan siap saji dingin yang tidak perlu dimasak atau dipanaskan ulang, seperti ikan asap, daging siap saji, keju yang tidak dipasteurisasi, serta salad dan roti lapis. Langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi risiko listeriosis adalah dengan memastikan lemari es kita beroperasi pada suhu di bawah 5°C, memperhatikan tanggal penggunaan pada makanan, dan mengikuti instruksi durasi penyimpanan untuk makanan yang telah dibuka kemasannya.

Badan Standar Pangan menjelaskan tentang listeria

Badan Standar Pangan Inggris merekomendasikan agar lemari es rumah diatur pada suhu 5°C atau lebih rendah. Namun, Elizabeth Redmond, seorang profesor keamanan pangan di Cardiff Metropolitan University, dan saya telah menemukan bahwa sebagian besar lemari es beroperasi pada suhu 8°C.

Meskipun ini memperlambat pertumbuhan beberapa bakteri, tidak demikian halnya dengan bakteri listeria. Dalam percobaan laboratorium, kami juga menemukan listeria berkembang jauh lebih cepat dan ke tingkat yang jauh tinggi dalam makanan saat disimpan di lemari es pada suhu 8°C daripada 4°C.

Oleh karena itu, untuk menghindari listeriosis, gunakanlah termometer lemari es untuk memastikan bahwa lemari esmu beroperasi pada suhu di bawah 5°C. Penting juga untuk tidak mengonsumsi makanan yang sudah melewati tanggal penggunaannya. Ikuti instruksi durasi penyimpanan untuk makanan yang telah dibuka dari kemasannya, misalnya: “Setelah dibuka, habiskan dalam dua hari”.

Sebaliknya, keracunan makanan lainnya biasanya disebabkan oleh penanganan makanan yang buruk yang menyebabkan kontaminasi silang, seperti tidak memisahkan makanan mentah dan matang atau tidak mencuci tangan. Selain itu, hal tersebut juga termasuk kegagalan memasak makanan pada suhu yang cukup tinggi untuk mengurangi jumlah bakteri.

Meningkatnya biaya makanan dan energi memiliki efek signifikan pada keuangan masyarakat. Namun, orang-orang dapat secara tidak sengaja menempatkan diri mereka pada risiko terkena listeriosis ketika mencoba mengurangi penggunaan energi atau pengeluaran mereka untuk makanan.

Misalnya, orang mungkin lebih tergoda untuk mengonsumsi makanan di luar tanggal penggunaan atau menyimpan makanan lebih lama dari durasi yang disarankan setelah dibuka untuk menghindari pemborosan makanan dan uang. Tidak hanya itu, beberapa orang juga mungkin lebih cenderung menyesuaikan suhu lemari es mereka untuk mengurangi penggunaan listrik.

Beberapa orang bahkan mengatakan bahwa mereka mungkin mematikan lemari es mereka untuk menghemat uang. Karena itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah mendorong masyarakat untuk menyimpan lemari es dalam keadaan menyala dan memperingatkan adanya risiko keracunan makanan jika itu tidak dilakukan.

Perhatikan tanggal kadaluarsa

Banyak supermarket telah menghilangkan tanggal kapan makanan itu sebaiknya dimakan dari buah dan sayuran segar, tetapi ini tidak berarti bahwa kita tidak perlu mengikuti tanggal yang disarankan.

Informasi tentang kapan sebaiknya makanan dikonsumsi merupakan indikator kualitas makanan, bukan keamanan. Sebaliknya, ada informasi tentang kapan makanan siap saji dan mudah rusak aman untuk dimakan. Jenis informasi kedua dan instruksi durasi penyimpanan makanan yang telah terbuka ditentukan melalui pengujian umur simpan mikrobiologis yang ketat di laboratorium makanan yang menetapkan titik di mana tingkat bakteri melebihi batas aman.

Meskipun banyak orang mungkin mencari cara yang berbeda untuk menghemat uang selama masa sulit ini, kita harus ingat bahwa menyimpan makanan terlalu lama pada suhu yang salah dapat membuat listeria tumbuh banyak dalam jumlah yang cukup untuk membuat kita sakit.

Unfortunately, we can’t see, smell or taste listeria. So ensuring our fridges are running at temperatures below 5°C, and that we follow the use-by dates and the opened storage duration instructions, are essential to protect ourselves and our families from listeria, particularly during the cost of living crisis.

Sayangnya, kita tidak bisa melihat, mencium, atau merasakan listeria. Oleh sebab itu, memastikan lemari es kita beroperasi pada suhu di bawah 5°C dan mengikuti tanggal penggunaan dan instruksi durasi penyimpanan makanan yang telah dibuka sangatlah penting untuk melindungi diri dan keluarga kita dari listeria, terutama selama masa peningkatan biaya hidup.


Zalfa Imani Trijatna dari Universitas Indonesia menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,900 academics and researchers from 4,948 institutions.

Register now