Menu Close
Ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur, berdemonstrasi dan mengkritik mahalnya biaya kuliah. Daviq Umar Al Faruq/shutterstock.

Cek Fakta: benarkah subsidi pendidikan dari APBN pada masa Orde Baru sebesar 90%?

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berjanji jika terpilih akan menaikkan subsidi di perguruan tinggi negeri sehingga biaya kuliah bisa ditekan paling tidak jadi sepertiga dari sekarang. Janji ini bisa direalisasikan karena pernah dipraktikkan di zaman Orde Baru. Saat itu, pemerintah bahkan mengeluarkan subsidi biaya pendidikan tinggi hingga 90%._

– Sulfikar Amir - dewan pakar sekaligus juru bicara pasangan Anies-Muhaimin, di Semarang, Jawa Tengah, Senin 4 Desember 2023.

Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menyapa jajaran komisioner KPU sebelum debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/nz.

The Conversation Indonesia menghubungi Andi Hasdiansyah, dosen Ilmu Pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Parepare, untuk memeriksa kebenaran pernyataan Sulfikar Amir terkait subsidi biaya pendidikan tinggi 90% di masa Orde Baru.

Analisis

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, rujukan aturan hukum terkait pendidikan nasional pada masa Orde Baru, yaitu Undang-Undang (UU) No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional , tidak mengatur mengenai subsidi 90%. Tidak pula ditemukan adanya dokumen atau artikel yang menyebut secara rinci subsidi 90% selama masa Orde Baru.

Pada era tersebut, beberapa program subsidi pendidikan memang diberikan, tetapi jumlah rata-ratanya tidak mencapai 10%. Sementara pada akhir masa Orde Baru (1997/1998), subsidi pendidikan hanya sebesar 4,5%.

Hasil analisis: pernyataan Sulfikar Amir tidak memiliki bukti

Pernyataan Sulfikar tentang subsidi biaya pendidikan tinggi 90% pada masa Orde Baru tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Memang, sempat terjadi lonjakan pada tahun anggaran 1982/1983, ketika alokasi sektor pendidikan di APBN sebesar 25% atau Rp1,3 triliun. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari persentase yang disebutkan Sulfikar yaitu 90%.

Faktanya, sejak 2009, anggaran 20% untuk pendidikan yang ada saat ini masih merupakan subsidi tertinggi, bahkan termasuk yang terbesar di Asia.


Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now