Menu Close
IKN Nusantara
Proses pembangunan di wilayah ibu kota baru di Kalimantan Timur. wisnuprioyono/shutterstock

Cek Fakta: Gibran sebut ibu kota baru membuka titik pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Benarkah?

“Pembangunan IKN yang berkelanjutan ini akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, akan membuka akses, aktivitas, dan sekaligus membuka lapangan kerja.”

– Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, dalam Debat Kedua Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023.

Gibran bicara IKN
Gibran (tengah) dipakaikan jaket oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Roslan Roeslani (kanan) dan Komandan TKN Golf Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti (kiri) saat menghadiri acara Silaturahmi Nasional Relawan Prabowo-Gibran di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom

The Conversation Indonesia menghubungi M. Rizki Pratama, dosen Kebijakan Publik dari Universitas Brawijaya, untuk menganalisis klaim Gibran tersebut.

Analisis

Tentu pemindahan ibu kota negara memiliki potensi sebagai titik pertumbuhan baru, akan tetapi perlu diperhatikan juga bahwa memindahkan ibu kota negara juga memiliki potensi titik negatif.

Analisis positif ditunjukkan hasil studi dari para peneliti asal Universitas Padjadjaran, Victoria University (Australia), dan Universitas Indonesia tahun 2023. Hasilnya menunjukkan relokasi ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur dapat membantu provinsi ini melakukan diversifikasi dari perekonomian yang padat sumber daya alam ke perekonomian yang lebih berorientasi pada jasa dan rendah karbon. Ragam ini tentunya akan membuka lapangan pekerjaan baru.

Selain itu, studi dari The University of Alabama, Amerika Serikat (AS) pada 2023 menyimpulkan bahwa usulan lokasi ibu kota baru di Kalimantan menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan dengan potensi pertumbuhan ekonomi dan pelestarian ekologi.

Namun, World Resources Institute (WRI) memberikan tiga saran pertimbangan penting.

Pertama, pembangunan infrastruktur harus memperhatikan alam terutama hutan dan lahan gambut. Kedua, masalah kepadatan dan penduduk dan kemacetan di Jakarta kemungkinan akan tetap ada. Ketiga, pengelolaan air yang berkelanjutan di Jakarta tetap diperlukan untuk menghindari banjir dan menyediakan air bersih.

Hasil analisis

Meski benar bahwa pemindahan ibu kota secara berkelanjutan berpeluang membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, masih ada hal-hak yang perlu diperhatikan termasuk pelestarian hutan dan lahan gambut. Pemindahan ibu kota juga tak serta merta menjawab tantangan urban ataupun memberi solusi bagi banjir Jakarta.


Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now