Menu Close
Pendaki dengan mantel kuning berjalan di hutan lebat.
Sains menunjukkan bahwa manusia lebih bahagia dan lebih sehat jika berada di sekitar spesies hewan dan tumbuhan lain. Artur Debat/Moment via Getty Images

Curious Kids: apakah manusia benar-benar membutuhkan spesies lain?

Apakah manusia bisa hidup tanpa spesies tumbuhan atau hewan lain? – Arunima S., umur 14, Chhindwara, Madhya Pradesh, India


Manusia pastinya tidak dapat bertahan hidup tanpa spesies lain.

Sebagai ahli ekologi - ilmuwan yang mempelajari interaksi tumbuhan, mikroorganisme, jamur, dan hewan, termasuk manusia - saya mengetahui setidaknya tiga alasan kita membutuhkan organisme lain.

Manusia membutuhkan spesies lainnya untuk menghasilkan makanan

Pertama, tanpa adanya spesies lain, manusia tidak akan memiliki apapun untuk dimakan.

Manusia dan semua organisme membutuhkan makanan sebagai energi dan bahan untuk membangun tubuh mereka dan bereproduksi atau berkembang biak. Hanya beberapa mikroorganisme dan tumbuhan yang memiliki cara untuk menggunakan energi dari sinar matahari, air, dan karbon dioksida untuk membuat molekul dasar yang memberi persediaan makanan. Proses inilah yang disebut fotosintesis.

Tanpa organisme-organisme ini, manusia tidak akan memiliki makanan untuk dikonsumsi. Hampir semua makanan kita adalah tumbuhan atau organisme fotosintesis lainnya, hewan yang memakannya, atau hewan yang memakan hewan pemakan rumput.

Makanan olahan mungkin tidak terlihat seperti terbuat dari mikroba, tumbuhan, jamur, atau hewan, tetapi hampir semuanya begitu. Beberapa vitamin dan bahan makanan lainnya adalah hasil buatan manusia, tetapi mereka hanyalah sebagian kecil dari yang kita makan.

Para ahli kimia telah menemukan cara untuk menggunakan berbagai sumber energi untuk membuat molekul yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan. Molekul yang dihasilkan melalui cara ini disebut “sintesis.” Namun, proses ini sangat sulit dan mahal, sehingga saat ini masih tidak mungkin untuk memberi makanan sintesis ini kepada manusia.

Produksi makanan sintetis menggunakan bakteri yang dimodifikasi secara genetik atau kultur sel menjadi semakin penting. Di masa depan, ketergantungan pola makan manusia pada tubuhan dan hewan mungkin akan berkurang. Namun, makhluk hidup akan tetap menjadi komponen inti dari makanan ini.

Berbagai organisme yang tak terhitung jumlahnya - besar, kecil, dan mikroskopis - sangat dibutuhkan untuk menciptakan tanah dan udara yang sehat, menjernihkan air dan mencegah erosi, menghancurkan bahan kimia beracun untuk dijadikan bentuk yang tidak berbahaya, dan mengubah bahan kimia lain menjadi sumber makanan yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya untuk tumbuh dan berkembang.

Banyak tanaman pangan kita - lebih dari 1.200 spesies - bergantung pada penyerbuk untuk menghasilkan buah atau biji yang dimakan manusia dan hewan lain. Penyerbukan, yaitu proses yang memungkinkan tumbuhan untuk bereproduksi, terjadi saat hewan membawa serbuk sari dari satu tumbuhan ke tumbuhan lainnya. Lebah adalah penyerbuk utama, tetapi banyak hewan lain juga melakukan hal tersebut, termasuk serangga, burung, dan kelalawar.

Burung kuning, coklat, dan hijau hinggap di bunga merah.
Burung dan hewan lain menyuburkan tanaman dengan mengangkut serbuk sari di antara tanaman-tanaman tersebut – memungkinkan tanaman untuk menghasilkan buah dan biji yang menjadi makanan manusia. krisanapong detraphiphat/Moment via Getty Images

Hewan dengan berbagai ukuran, dari semut kecil hingga gajah yang sangat besar, juga memindahkan benih untuk menyebarkan tumbuhan yang menghasilkan ekosistem yang sehat dan produktif. Beragam spesies, dari mikroba kecil hingga burung besar dan hiu, mengurai organisme yang telah mati yang kemudian menjadi bahan kimia yang dapat digunakan untuk menghasilkan lebih banyak makanan.

Jumlah spesies yang berkontribusi dalam menghasilkan setiap gigitan dari makanan kita sangatlah luar biasa.

Tubuh manusia membutuhkan spesies lain untuk tetap sehat

Banyak fungsi tubuh manusia bergantung pada ekosistem spesies mikroba yang kompleks dan sangat beragam. Spesies mikroba ini hidup di kulit dan di sistem pernapasan, pencernaan, dan reproduksi. Bakteri, jamur, dan mikroba lainnya ini dikenal dengan “mikrobioma.”

Setiap orang memiliki mikrobiomanya sendiri untuk mencegah infeksi,mencerna dan menyerap nutrisi dalam makanan, dan mensintesis vitamin.

Misalnya, mikrobioma pada usus memiliki peran penting untuk memecah makanan menjadi energi dan nutrisi yang berguna, dan mengubah zat lain yang tidak dapat dicerna atau beracun menjadi bentuk yang dapat dikeluarkan.

Mikrobioma ini terus berubah sepanjang kehidupan kita berdasarkan makanan yang kita konsumsi, lingkungan, tempat tinggal, dan kondisi kesehatan kita. Faktanya, tubuh manusia terdiri dari lebih banyak sel bakteri daripada sel manusia.

Pola makan dan obat-obatan sangat berpengaruh pada 300 hingga 500 spesies bakteri yang merupakan komponen utama dari ekosistem usus yang sehat.

Mikrobioma juga sangat penting dalam pencegahan infeksi. Banyak penyakit terkait dengan kumpulan mikroba yang didominasi hanya oleh beberapa spesies. Beberapa dokter melakukan transplantasi dari kotoran orang yang sehat ke orang yang sakit untuk membentuk komunitas mikroba dan menyembuhkan penyakit.

Manusia lebih bahagia saat berada di sekitar spesies lain

Terakhir, penelitian menunjukkan bahwa manusia lebih sehat dan lebih bahagia ketika mereka berada di sekitar spesies tumbuhan dan hewan lain. Manusia perlu melihat, mendengar, mencium, merasa, dan mengecap makhluk hidup lain untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka.

Sebagai contoh, melihat dan mendengar suara burung menimbulkan perasaan yang positif. Dua penelitian terkini di Kanada dan Jerman menemukan bahwa semakin banyak spesies burung yang berada di suatu lingkungan, orang-orang di lingkungan tersebut juga semakin bahagia. Hal ini mungkin karena orang-orang dapat merasakan kehadiran burung itu sendiri, atau karena lingkungannya yang sehat, seperti yang ditunjukkan oleh keberadaan burung.

Dalam sebuah eksperimen lain di Kanada, para peneliti memutar kicauan burun dari sebuah pengeras suara di sepanjang jalur pendakian. Orang-orang mengatakan bahwa mereka merasa lebih cepat pulih dan puas ketika mendaki begitu mereka mendengar suara spesies burung yang beragam daripada hanya mendengar sedikit atau tidak sama sekali.

Saat ini, lebih dari separuh populasi dunia tinggal di perkotaan, bukan pedesaan. Karena ini, perencana kota dan arsitek lanskap sedang mencari cara untuk membangun lebih banyak ruang hijau dan infrastruktur hijau di perkotaan.

Penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman satwa liar, ruang terbuka hijau yang luas, dan tumbuh-tumbuhan di sepanjang jalan dan gedung di perkotaan dapat mendorong orang-orang menjadi lebih aktif, mengurangi stres, dan membuat mereka lebih sehat dan bahagia. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi manusia untuk merasakan kehadiran dan berinteraksi dengan makhluk hidup lain, serta mendapatkan manfaat dari hal-hal lain yang dilakukan tumbuhan, hewan, dan mikroba agar lingkungan menjadi sehat dan nyaman.

Para ilmuwan sekarang mengetahui bahwa kehidupan manusia membutuhkan ribuan spesies lainnya. Namun, kami baru mulai memahami peran penting yang dimiliki oleh berbagai spesies dalam ekosistem, termasuk yang perkotaan. Kami masih perlu belajar lebih tentang mengapa dan bagaimana spesies lain diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Jika manusia ingin berumur panjang atau membangun kehidupan di ruang angkasa, kita harus memahami jenis spesies yang perlu kita bawa untuk bertahan hidup dan sejahtera.


Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin dikembangkan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami. Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:


Zalfa Imani Trijatna dari Universitas Indonesia menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now