Menu Close

Curious Kids: Kenapa kita butuh waktu yang lebih lama untuk terbang dari timur ke barat saat naik pesawat?

Pesawat Boeing 747 terbang di langit
Arus jet bisa mempengaruhi seberapa lama suatu penerbangan pesawat. Aeroprints via Wikimedia Commons, CC BY-SA

Kenapa butuh waktu yang lebih lama untuk terbang dari timur ke barat naik pesawat? - Henry, 7 tahun di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat (AS)


Saya adalah seorang pilot dan pelatih penerbangan di Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) yang sudah pensiun, dan beberapa tahun lalu, saya sedang duduk di kokpit sebuah pesawat Boeing 747. Saat itu, saya berada di ketinggian hampir sembilan kilometer di udara, terbang dari New Jersey ke Sacramento, California, dan lalu ke Hawaii.

Perjalanan ini memakan waktu enam jam untuk menerbangkan dan mendaratkan pesawat dengan aman di Sacramento. Setelah beberapa jam di California, saya lanjut terbang ke Hawaii, yang memakan tambahan waktu hampir lima jam. Jadi, totalnya adalah 11 jam penerbangan.

Setelah menikmati sinar matahari di Hawaii, tiba waktunya untuk terbang kembali ke New Jersey. Namun, perjalanan ini terjadi dengan jauh lebih cepat.

Saya tidak berhenti di California kali ini, tetapi perjalanan kembali hanya memakan waktu delapan jam setengah. Saya masih menerbangkan pesawat yang sama, dan jarak New Jersey dengan California atau Hawaii tentu tetap sama saja.

Jadi, kenapa penerbangan saya ke Hawaii, dari timur ke barat, jauh lebih lama dibandingkan terbang kembali?

A graphic showing the rough locations of jet streams around the globe.
Arus jet selalu bertiup dari barat ke timur dan dapat ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia. Lyndon State College Meteorology via Wikipedia

Menunggangi aliran udara

Penyebab kita butuh waktu yang jauh lebih lama untuk terbang kembali adalah arus jet, semacam aliran udara yang bergerak dengan cepat pada ketinggian yang sangat tinggi di langit.

Arus jet tersebut biasanya lebarnya sekitar 160 kilometer (km), dan bisa berjarak ribuan km serta ditemukan di banyak bagian bumi. Untuk bisa disebut sebagai arus jet, anginnya harus bergerak lebih dari 96 km per jam.

Arus jet biasanya bertiup dari barat ke timur mengelilingi Bumi, seringkali mengikuti jalur yang melengkung dan berliku-liku, persis seperti sungai di daratan.

Arus jet di langit AS tidak menetap di satu lokasi - arus-arus ini cenderung bergerak semakin ke selatan dengan tiupan yang lebih kuat di musim dingin, lalu bergerak semakin ke utara dengan tiupan lebih lemah pada musim panas.

Jadi apa hubungannya arus jet ini dengan pesawat?

Terbang melewati angin

Pilot pesawat mengukur kecepatan dengan dua cara yang berbeda.

Yang pertama adalah kecepatan udara - seberapa cepat angin yang dirasakan jika kamu mengeluarkan tanganmu dari jendela.

Yang kedua adalah kecepatan darat - seberapa cepat pesawat bergerak di atas tanah.

Ketika kita terbang melewati arus jet, kecepatan udara tetap sama, tapi kecepatan darat kita bisa berubah cukup banyak karena udara di sekitar pesawat tetap bergerak.

Dalam perjalanan ke Hawaii, waktu itu saya terbang dengan kecepatan sekitar 904 kilometer per jam.

Tapi karena arus jet bertiup berlawanan dengan pesawat saya - disebut dengan headwind (angin dari depan) - pada kecepatan 225 kilometer per jam, saya sebenarnya hanya bergerak di atas tanah dengan kecepatan 679 kilometer per jam.

Namun, saat terbang dari Hawaii ke New Jersey, arus jet bertiup dari belakang pesawat dan mendorong pesawatnya melaju.

Waktu itu, saya masih terbang dengan kecepatan udara 904 kilometer per jam, tapi tailwind (angin dari belakang) dengan kecepatan 225 kilometer per jam membuat pesawat saya bergerak di atas tanah dengan kecepatan 1129 kilometer per jam.

A graphic showing how routes differ when a plan flies from east to west or west to east.
Pesawat akan mencoba menghindari arus jet ketika terbang dari timur ke barat, tapi mencoba untuk menumpang arus jet tersebut untuk kembali dengan lebih cepat. ChaosNil via Wikipedia

Pilot selalu berencana untuk terbang cepat

Ketika pilot merencanakan rute penerbangan, mereka biasanya menggunakan prediksi cuaca untuk melihat di mana arus jet sedang bertiup.

Saat mereka terbang dari timur ke barat, mereka mencoba untuk merencanakan penerbangan mereka agar arus jet tidak bertiup berlawanan dengan pesawat dan memberikan headwind (angin dari depan) yang memperlambat perjalanan.

Kemudian, ketika mereka merencanakan penerbangan mereka dari barat ke timur, mereka mencari arus jet dan mencoba untuk terbang menungganginya agar bisa terdorong oleh tailwind (angin dari belakang) yang besar sehingga membantu mereka terbang lebih cepat. Perencanaan yang baik ini juga bisa membantu menghemat bahan bakar.

Jadi, jika lain kali kamu sedang terbang ke kota lain dari timur ke barat, jangan terkejut jika penerbangan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada yang kamu pikir.

Tapi, saat kamu terbang kembali kamu bisa gembira, karena pilot kemungkinan akan menumpang arus jet sehingga kamu tiba di rumah lebih cepat.


Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.

Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:


Ignatius Raditya Nugraha menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,900 academics and researchers from 4,948 institutions.

Register now