Menu Close

Erupsi gunung Merapi : apa yang perlu masyarakat ketahui?

Erupsi gunung Merapi : apa yang perlu masyarakat ketahui?

Gunung Merapi melepaskan awan panas pada tanggal 11 Maret 2023 kemarin. Erupsi kali ini diwarnai dengan longsoran kubah lava yang memicu kenaikan status siaga dari level II (waspada) ke level III (siaga).

Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi dimulai pukul 09.16 WIB dan berlangsung kurang lebih setengah jam. Material vulkanik mencapai ketinggian sekitar 3.000 meter di atas puncak gunung.

Erupsi juga disertai gempa vulkanik dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi sekitar 283 detik. Gempa ini dianggap cukup kuat dan dapat memicu keruntuhan kubah lava di sekitar puncak gunung.

Bagaimana penjelasan ahli gunung api mengenai erupsi Merapi kemarin?

Dalam episode SuarAkademia terbaru, kami berbincang dengan Mirzam Abdurrahman, vulkanolog dari Institut Teknologi Bandung.

Mirzam mengatakan erupsi Merapi pada 11 Maret 2023 adalah tipe letusan magmatik. Erupsi disebabkan produksi magma baru yang menerobos ke permukaan bumi. Menurut dia, ini adalah siklus yang wajar dari gunung berapi yang aktif.

Merespon kekhawatiran tentang erupsi susulan yang lebih besar, Mirzam mengatakan masyarakat tetap harus waspada meskipun intensitas kegempaan dan luncuran awan panas cenderung menurun. Erupsi susulan masih mungkin terjadi sehingga dia meminta warga tetap berhati-hati sampai PVMBG menyatakan status Merapi aman .

Simak episode selengkapnya di SuarAkademia - ngobrol seru isu terkini, bareng akademisi.

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,800 academics and researchers from 4,948 institutions.

Register now