Menu Close
Alasdair Rae, Author provided

Merasa negaramu terlalu padat? Peta-peta ini mengungkap fakta kepadatan penduduk di seluruh Eropa

Banyak yang bilang bahwa Inggris adalah negara yang paling padat penduduknya di Eropa - anggapan ini biasanya dibicarakan dalam diskusi tentang meningkatnya populasi negara ini, dan meningkatnya tekanan pada layanan publik. Namun hal itu tidak benar.

Dengan jumlah 426 orang per km² pada tahun 2016, Inggris termasuk negara dengan populasi terpadat jika dibandingkan dengan sebagian besar negara Eropa lainnya. Namun sebenarnya tidak sepadat Belanda yang memiliki 505 orang per km², atau negara yang jauh lebih miskin seperti Bangladesh yang memiliki 1.252 orang per km².

Statistik kepadatan penduduk
Fakta tentang seberapa padatnya negara kamu. World Bank

Metode membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah suatu negara tidak selalu merupakan cara terbaik untuk mengukur kepadatan penduduk. Ada negara seperti Rusia, yang memiliki kepadatan penduduknya yang tinggi tetapi masih banyak juga lahan kosong. Penghitungan seperti itu akan menunjukkan bahwa kepadatan penduduk di Rusia sangat rendah (8 orang per km²); tetapi ini bukanlah yang dialami oleh sebagian besar orang di Rusia dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang sama juga terjadi di Australia, Kanada, dan negara-negara besar lainnya yang memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi.

Itulah mengapa saya memutuskan untuk memahami topik ini secara lebih mendalam dengan menggunakan pengukuran alternatif dari kepadatan penduduk. Saya mengamati 39 negara di seluruh Eropa dan menciptakan serangkaian statistik untuk dapat membantu kita memahami pola pemukiman dengan cara yang lebih mendalam. Jika kamu tertarik untuk melihat isu ini secara global, saya merekomendasikan peta interaktif kepadatan penduduk dunia dari Duncan Smith atau alat komparasi data dari Bank Dunia.

Penampakan dari atas

Pertama-tama, saya mengambil data grid kepadatan penduduk dari Eurostat tahun 2011 dan memetakannya. Data ini membagi Eropa ke dalam area seluas 1 km² dan kemudian memberikan jumlah populasi untuk setiap area sehingga kita bisa membandingkan seluruh Eropa. Seperti yang dapat kamu lihat dari peta tersebut, peta ini memberikan gambaran yang baik tentang di mana orang-orang tinggal, dan di mana mereka tidak tinggal: perhatikan adanya pola pemukiman yang jarang, seperti di Pegunungan Alpen atau Skandinavia utara, atau bahkan sebagian besar wilayah Spanyol.

Kepadatan penduduk Eropa.

Pandangan menyeluruh dari atas ini membantu kita untuk memahami konteks yang lebih luas. Sebagai contoh, kita dapat melihat area dengan kepadatan penduduk yang tinggi memanjang dalam bentuk garis lengkung dari barat laut Inggris hingga Milan, dengan sedikit celah di Pegunungan Alpen. Inilah yang disebut blue banana, atau dorsale européenne (tulang punggung Eropa) yang diidentifikasi oleh ahli geografi Prancis Roger Brunet pada tahun 1989 dan merupakan rumah bagi lebih dari 110 juta orang.

Namun, kita bisa mendapatkan kejelasan lebih lanjut dengan mengasah kepadatan “terbangun” yang hanya memperhitungkan area seluas 1 km² yang dihuni oleh orang-orang yang tinggal di dalamnya. Saya menyebut angka ini lived density, karena angka ini memberikan cara untuk melihat jenis kepadatan penduduk yang dialami orang dalam kehidupan sehari-hari, di dalam area yang sudah terbangun.

Penyebaran populasi di Spanyol

Cara yang baik untuk memahami ukuran ini adalah dengan melihat Spanyol. Negara ini memiliki kepadatan penduduk 93 orang per km², memberikan kesan sebagai negara yang kepadatan penduduknya sedikit. Hal ini terlihat pada peta, di mana sebagian besar wilayah Spanyol tampak kosong; jauh lebih banyak area kosongnya dibandingkan di negara besar Eropa lainnya.

Alasannya sudah ada sejak Abad Pertengahan, seperti yang dijelaskan oleh Daniel Oto-Peralías dari Universitas St Andrews. Namun, penggambaran Spanyol sebagai negara yang berpenduduk sedikit tidak mencerminkan pengalaman di lokasi - seperti yang bisa diceritakan oleh siapa pun yang mengenal Barcelona atau Madrid.

Spanyol memiliki lebih dari 505.000 wilayah seluas 1 km², tetapi hanya 13% yang dihuni. Ini berarti bahwa lived density di Spanyol sebenarnya adalah 737 orang per km², bukan 93. Jadi, meskipun pola pemukimannya terlihat menyebar, sebenarnya orang-orang di sana cukup padat.

Bahkan, Spanyol dapat mengklaim sebagai negara Eropa yang paling padat penduduknya berdasarkan ukuran ini, terlepas dari penampilannya di peta. Hal ini juga membantu menjelaskan mengapa Spanyol memiliki wilayah dengan penduduk terpadat di Eropa; lebih dari 53.000 orang mendiami area seluas 1 km² di Barcelona. Prancis juga memiliki area dengan lebih dari 50.000 orang dalam satu km², yaitu di Paris.

Barcelona dari atas: mungkin merupakan kota dengan penduduk terpadat di Eropa. Penulis

Terdapat 33 wilayah seluas 1 km² di seluruh Eropa dengan populasi 40.000 orang atau lebih: 23 di Spanyol, dan sepuluh di Prancis. Wilayah dengan populasi terpadat di Inggris, yaitu di London Barat, memiliki lebih dari 20.000 penduduk. Secara global, angka tertinggi mendekati 200.000 jiwa di Dhaka, Bangladesh.

Coba lihat sendiri

Ketika kita melihat lived density di seluruh Eropa, cukup adil untuk mengatakan bahwa Inggris adalah negara yang padat penduduknya - tetapi masih berada di bawah Spanyol dan Belanda dalam daftar negara-negara besar Eropa, dan di bawah negara mikro seperti Monako, Andorra, dan Malta. Angka kepadatan penduduk Belanda adalah 546 orang per km², dibandingkan dengan 531 orang di Inggris, 204 orang di Wales, 200 orang di Skotlandia, dan 160 orang di Irlandia Utara

Meskipun angka-angka populasi ini sudah agak ketinggalan zaman (didasarkan pada data tahun 2011), mereka masih dapat menunjukkan bagaimana angka kepadatan penduduk mungkin berbeda dari apa yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Ukuran kepadatan penduduk secara aritmatika dapat berguna, tetapi tidak selalu membantu menginformasikan diskusi publik atau sesuai dengan persepsi kita tentang kepadatan penduduk di perkotaan.

Saya telah menyediakan data untuk seluruh 39 negara sehingga kamu bisa membandingkan angka-angkanya sendiri. Dengan menggunakan pengukuran yang lebih canggih, kita dapat memperoleh perspektif yang lebih mendalam mengenai pola pemukiman dan kepadatan relatif, dan mudah-mudahan dapat menangkap realitas di lapangan di kota-kota besar dan kecil dengan lebih baik.

Mengukur kepadatan penduduk
Metrik kepadatan penduduk.

Catatan:** Kolom terakhir menunjukkan beberapa wilayah 1 km dalam hal jumlah penduduk di dalamnya, namun tingkat kepadatannya juga bervariasi, jadi ini bukan merupakan ukuran persentase urbanisasi.


Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,900 academics and researchers from 4,948 institutions.

Register now