Persekusi yang terus berlanjut di Myanmar, dan kondisi hidup yang sangat sulit di Bangladesh mendorong pengungsi Rohingya terus mencari tempat perlindungan.
Kampanye Revolusi Fashion mengungkap praktik perbudakan modern dari industri fashion dan mendorong konsumen untuk bertanya, “siapa yang membuat pakaianku.”
Banyak orang Rohingya di kawasan tak berkewarganegaraan dan hidup terombang-ambing. Itu sebabnya kelancaran kesepakatan repatriasi Rohingya dan apa saja isinya, penting bagi jutaan manusia.