Menu Close

Otonomi Khusus Papua: bagaimana cara meningkatkan penghidupan orang asli Papua?

CC BY76.7 MB (download)

Tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Otonomi Khusus (Otsus) Papua. Tujuan dari peringatan ini sebagai pengingat atas pemberian otonomi khusus kepada masyarakat Papua untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat lokal.

Namun, peringatan Hari Otsus Papua ini dibayangi dengan fakta yang menyedihkan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik provinsi Papua, jumlah penduduk miskin di pulau yang berada di wilayah paling timur Indonesia ini mencapai 915,15 ribu orang. Permasalahan lainnya adalah sebagian besar kabupatan/kota di provinsi papua tergolong daerah tertinggal, 75% di Papua dan 61 % di Papua Barat.

Permasalahan mengenai Orang Asli Papua (OAP) juga tidak bisa dihindari. Sebuah penelitian menyatakan OAP memiliki tingkat kemiskinan tiga hingga tujuh kali lebih tinggi daripada non-OAP di wilayah Papua. OAP juga memiliki capaian penghidupan yang lebih rendah dibandingkan dengan non-OAP.

Bagaimana penjabaran lengkapnya tentang permasalahan ini? Apakah ada cara untuk meningkatkan taraf hidup OAP?

Dalam episode SuarAkademia terbaru, kami berbincang dengan Nila Warda, peneliti senior dari SMERU Research Institute.

Menurut Nila, Pembangunan di Papua yang kurang memperhatikan kearifan lokal warga asli menjadi salah satu penyebab permasalahan kesejahteraan OAP ini sulit diatasi. Perbedaan cara pandang tentang ekonomi antara masyarakat asli dengan program pembangunan yang dicanangkan pemerintah pusat membuat kemajuan ekonomi tidak berpengaruh efektif terhadap OAP.

Untuk mengatasi masalah ini, Nila menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, aktor nonpemerintah seperti perwakilan masyarakat dan perwakilan suku dalam pengambilan keputusan untuk membangun daerah yang ada di Papua. Menurutnya, memperhatikan pola hidup OAP yang selaras dengan alam bisa menjadi kunci dalam mencari solusi untuk menaikkan taraf hidup masyarakat asli Papua.

Nila menambahkan, pemahaman yang selaras dan mengacu pada data yang sama untuk membuat program pembangunan ekonomi juga menjadi hal yang sangat krusial dalam membuat kebijakan yang pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.

Simak episode selengkapnya di SuarAkademia - ngobrol seru isu terkini, bareng akademisi.

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now