Kawula muda menggemari thrift shop, namun larangan impor baju bekas mengancam kebebasan memilih sebagai konsumen. Mungkin, sudah waktunya kita fokus pada merek lokal.
Meningkatkan penawaran pakaian serat daur ulang seharusnya tidak membebaskan industri mode dari kebutuhan mendesak untuk mengurangi produksi secara keseluruhan.