Husni Mubarok, Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina
Analisis Mietzner dan Muhtadi yang menghubungkan data intoleransi pengikut NU dengan perilaku elite tidak sepenuhnya benar. Data yang disajikan juga belum kuat untuk kepentingan advokasi toleransi.
Banyak pemimpin lokal berinovasi untuk menyiasati birokrasi yang lamban dan berbelit, menerabas aturan agar program bisa cepat terwujud. Namun kepentingan warga kadang terabaikan.
Politikus Indonesia melakukan praktik politik pasca-kebenaran dengan membingkai informasi sehingga ia menyentuh emosi namun mengabaikan detail kebijakan dan fakta objektif.