Presiden El Salvador Nayib Bukele berpikir menjadikan Bitcoin alat pembayaran resmi akan merevolusi ekonomi negaranya. Sayangnya, dia salah.
Simbol bitcoin terlihat di layar LED selama upacara penutupan pertemuan investor cryptocurrency di Santa Maria Mizata, El Salvador, pada November 2021. Presiden Nayib Bukele mengumumkan bahwa pemerintahnya sedang membangun Kota Bitcoin di tepi laut.
(AP Photo/Salvador Melendez)
Sebagai investor muda, pendiri ekonomi makro modern John Maynard Keynes mungkin akan membeli Bitcoin. Namun, Keynes yang lebih tua akan cenderung menghindarinya. Simak alasannya.
Pada episode kali ini, kami ngobtol dengan Wisnu Uriawan, peneliti teknologi blockchain di Universite de Lyon, Prancis tentang hiruk-pikuk beragam istilah teknologi anyar, dari NFT hingga Metaverse.
Mata uang digital diciptakan untuk menjawab kesenjangan nilai tukar mata uang antarnegara saat ini yang dirasa tidak adil.
Foto oleh Jievani Weerasinghe dari Unsplash
El Salvador telah menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Ini adalah ide yang mulia, tetapi tidak dapat dijalankan dalam jangka panjang.
Transfer uang secepat mengirim pesan via WhatsApp.
Dengan teknologi blockchain, misalnya, buruh migran dari belahan bumi manapun bisa mentransfer uang gajinya kepada keluarganya di pedalaman secepat mengirim pesan WhatsApp.
Bitcoin, persis aset-aset lain seperti emas, tidak mendatangkan pendapatan. Bitcoin mengancam peran tradisional bank dan bank sentral. Berpotensi jadi gelembung yang bisa pecah kapan saja.
Teknologi blockchain dapat menjadi alat pengawasan PPN yang efektif sekaligus menyederhanakan penerbitan faktur pajak oleh Wajib Pajak.
www.shutterstock.com
Transparansi adalah ciri khas blockchain yang bisa membantu memastikan para penjual barang sungguh menyetorkan PPN yang dibayar oleh konsumen ke pemerintah.