Mengukur ukuran sebuah kota – atau di mana satu berakhir dan yang berikutnya dimulai –semakin sulit untuk ditentukan. Abad ke-21 menjadi milik kota tanpa batas.
Kota-kota seperti jaringan seperti Buenos Aries dapat memiliki efek yang merugikan pada kemampuan navigasi.
Di Indonesia, semakin padat kota tersebut, maka semakin kecil kemungkinan masyarakat saling mengenal, bahkan tetangganya sekalipun.
Gambar oleh MetsikGarden dari Pixabay
Terlepas dari niat baik pemerintah, ada tiga alasan mengapa Kartu Prakerja sangat memihak pada kelompok masyarakat ekonomi menengah yang tinggal di perkotaan.
Negara-negara maju perlu berhenti memberi tahu kota-kota berasap untuk membenahi perilaku mereka dan mulai mengkritik kebiasaan konsumsi mereka sendiri.
Kota Ferrara di Italia memiliki kemiripan rancangan dengan desain Leonardo da Vinci.
hectorlo/Flickr
Kota ideal Leonardo da Vinci berisi desain dan teknik pengerjaan yang baru terealisasi ratusan tahun setelah dia meninggal.
‘Kota Matahari Jingga Emas’ (Golden Orange Solar City) sebuah depiksi kota Antalya, Turki di masa depan diinspirasi oleh karya sasta Solar Punk seperti antologi ‘Glass and Gardens’ (Kaca dan Taman) diedit oleh Sarena Ulabarri.
Alan Marshall
Pemerintah harus menelisik sumber masalah pencemaran sungai sebelum bersikap reaktif dengan solusi yang tidak berkelanjutan karena tidak menjawab akar permasalahan.
Ketika mobil angkutan umum terbatas, omprengan menjadi salah satu alternatif bagi para komuter.
www.shutterstock.com
Omprengan adalah moda transportasi alternatif yang mendukung mobilitas para komuter untuk saling berbagi kendaraan dalam perjalanan pulang pergi dari kantor di pusat Jakarta.
Sistem transportasi Jakarta adalah salah satu bagian kota yang bisa ditingkatkan menggunakan teknologi Smart City, tapi apa harga yang harus dibayar?
Vasenka Photography/Flickr
Banyak pemerintah menggunakan Big Data dalam merancang perbaikan kota. Namun pertimbangan etis harus ada agar tidak membahayakan privasi warga atau memperparah ketimpangan sosial.
Banyak kota di dunia bergelut dengan masalah urbanisasi, di sisi lain ada beberapa kota yang penduduknya justru menyusut.
Shutterstock
Masalah urbanisasi masih jadi perhatian banyak negara, tapi yang sebaliknya sudah dialami kota lainya: deurbanisasi. Bagaimana kota-kota yang ditinggalkan penduduknya mengelola dirinya yang menyusut?
Kepadatan lalu lintas dari arah gerbang tol Jakarta menuju BSD, Tangerang Selatan, di jam sibuk sore. Foto diambil 2014.
Rendy Diningrat
Penduduk kota baru—seperti BSD City, Bumi Parahyangan, Bukit Semarang Baru—setiap hari tetap menglaju ke kota induknya. Padahal kota baru dirancang agar mengurangi beban kota induknya.
Professor in Practice on Environmental Innovation, School of Social and Environmental Sustainability, University of Glasgow, UK, National University of Singapore