Banyak platform pendidikan daring terbukti terlibat praktik penyalahgunaan data anak. Seperti apa risikonya, dan apakah UU PDP yang baru disahkan sudah cukup untuk mengatasinya?
Diyan Nur Rakhmah, Indonesian Education Standard, Curriculum, and Assessment Agency (BSKAP Kemdikbudristek) and Lukman Solihin, Indonesian Education Standard, Curriculum, and Assessment Agency (BSKAP Kemdikbudristek)
Di tengah kekhawatiran turunnya minat baca siswa akibat pandemi, sekolah dan perpustakaan justru gencar berinovasi.
Banyak sekolah kembali mengentikan pembelajaran tatap muka (PTM) akibat kembali meningkatnya kasus COVID-19. Perlukah masyarakat mencemaskan potensi hilangnya capaian belajar, atau “learning loss”?
(ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)
Kecemasan terkait hilangnya capaian belajar siswa selama pandemi, atau “learning loss”, seringkali merupakan narasi yang bias. Kami menawarkan lensa alternatif untuk memahaminya.
Orang tua murid mendampingi anaknya mengerjakan tugas sekolah saat belajar dari rumah di Banda Aceh.
(ANTARA FOTO/Ampelsa)
Studi lembaga penelitian SMERU di Bukittinggi, Sumatera Barat menunjukkan bahwa orang tua di sana berhasil melampaui berbagai tantangan dalam mendampingi pembelajaran anak.
Beberapa anak di Keerom, Papua menelfon guru mereka untuk belajar saat sekolah sedang tutup.
(ANTARA FOTO/Indrayadi TH)
Papua kesulitan menjalani online learning selama COVID-19. Menariknya, krisis in bisa jadi momen yang tepat untuk berinvestasi pada teknologi penndidikan di Papua.
Ada tugas darurat yang perlu pertama-tama dilakukan oleh sekolah dan guru saat kembali menjalankan PTM, yakni memulihkan kemampuan siswa setelah setahun lebih belajar di rumah.
Selama COVID-19 belum terkendali, pembelajaran jarak jauh tampaknya akan tetap menjadi metode pembelajaran utama bagi banyak murid. Bagaimana membuat kualitasnya setara dengan sekolah tatap muka?
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar di Sumedang, Jawa Barat pada bulan November 2020 dengan kapasitas 20% dan waktu empat jam belajar.
(ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Apakah kebijakan pemerintah pusat untuk menyerahkan pembukaan belajar tatap muka ke pemerintah daerah mulai semester genap tahun ajaran 2020/2021 ini adalah langkah yang tepat?
Keberadaan berbagai platform kelas online (MOOC) seperti Coursera dan EdX meberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi di luar bidang pendidikannya.
(Unsplash/Patrick Amoy)
Satu cara bagi kampus untuk mewujudkan belajar di luar kampus dalam visi #KampusMerdeka adalah menggandeng platform kelas online. Berikut adalah pelajaran dari kerjasama kampus kami dengan Coursera.
Lukman Solihin, Indonesian Education Standard, Curriculum, and Assessment Agency (BSKAP Kemdikbudristek) and Amaliah Fitriah, Indonesian Education Standard, Curriculum, and Assessment Agency (BSKAP Kemdikbudristek)
Kami sebagai peneliti di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencoba memberi penjelasan mengapa pemerintah memutuskan membolehkan membuka sekolah kembali di tengah pandemi.
Survei kami di SMERU Research Institute menemukan peran kepala sekolah di Indonesia belum efektif dalam membantu guru yang kesulitan menjalankan pembelajaran jarak jauh selama pandemi.
Studi dari Eropa menunjukkan anak usia TK dan awal SD khususnya memerlukan metode pendidikan khusus untuk membantu mereka menyerap ilmu serta membangun kemampuan kognitif dan motorik dasar.
Diyan Nur Rakhmah, Indonesian Education Standard, Curriculum, and Assessment Agency (BSKAP Kemdikbudristek)
Studi yang dilakukan Kemendikbud pada orang tua di 34 provinsi menunjukkan sebanyak dua pertiga - atau sekitar 66,7% - pendampingan anak di Indonesia masih dominan dilakukan oleh perempuan.
Seorang petuga kesehatan memeriksa seorang murid di Salatiga Jawa Tengah sebelum memasuki kelasnya.
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww
Ika Krismantari, The Conversation and Ayesha Nadya Muna, The Conversation
Ketika pemerintah Indonesia berencana untuk membuka kembali sekolah, sebuah metode pembelajaran yang memadukan sistem belajar jarak jauh dan tatap muka ditawarkan.