Dalam pencegahan dan penanggulangan ekstremisme dan terorisme, para mantan ekstremis mulai dipandang sebagai “agen perubahan sosial” atau “mitra deradikalisasi” yang dapat dilibatkan.
Lahirnya kelompok-kelompok ekstremisme pasca jatuhnya NII menjadi bukti bahwa ambisi untuk mendirikan negara Islam akan selalu muncul dalam setiap rezim dan setiap masa.
Desa Tamanjeka di Poso, Sulawesi Tengah.
Rani Dwi Putri/CSPS UGM
Membaca sastra menjadi pilihan yang patut untuk dicoba untuk menumbuhkan ruang-ruang empati dan kepedulian terhadap sesama.
Personel polisi membawa terduga teroris menuju mobil tahanan setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Maret 2021.
Fauzan/Antara Foto
Penyusupan JI ke dalam lembaga atau organisasi resmi sudah dapat dibaca melalui arah organisasi JI sejak 2010 hingga 2018 di bawah kepemimpinan Para Wijayanto.]
Silaturahmi dalam rangka ulang tahun ke-73 Nahdlatul Ulama, di Jakarta, Indonesia pada tahun 2019.
Eko Siswono Toyudho/Anadolu Agency/Getty Images
Nahdlatul Ulama adalah organisasi Islam terbesar di dunia, yang memprakarsai gerakan reformasi yang disebut ‘humanisme Islam’.
Putri Munawaroh, istri terduga teroris Hadi Susilo, saat menunggu sidang dengan agenda pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada 2010.
Puspa Perwitasari/Antara Foto
Tindakan perempuan dalam aksi terorisme masih lebih berat terkait pada posisi mereka dengan segenap situasi yang melingkupi dirinya sebagai penganut agama dan perempuan yang taat.
Siswa SD Islam Ar-Rahman mengunjungi gereja di SD Kristen Petra Jombang, Jawa Timur (5/11/2019).
(ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
Melalui tulisan ini, kami merekomendasikan tiga cara agar sistem pendidikan Indonesia dapat mendukung pencegahan tumbuhnya ideologi kekerasan dan ekstremisme.
Mahasiswa melakukan aksi mengecam tindakan terorisme di Denpasar, Bali.
Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
Pasukan TNI berpatroli di sekitar perkampungan warga setelah penyerangan yang diduga dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Rahman/Antara Foto
Perlu adanya kebijakan yang lebih kuat untuk mengawasi aliran keuangan para simpatisan ISIS untuk melemahkan kemampuan mereka menghimpun dana dalam melakukan tindakan ekstrimis di masa datang
Penistaan agama seringkali adalah masalah politis.
Bagus Indahono/EPA
Pakistan, Iran, dan Arab Saudi menghukum penista agama secara keras. Hukum semacam itu memiliki motif politik dan agama: hukum tersebut adalah alat untuk menghancurkan perbedaan pendapat
Pendekatan pemerintah dalam menangani radikalisme justru memunculkan ancaman terhadap demokrasi.
Mast Irham/EPA
Sebaiknya Indonesia menerima kembali para anggota ISIS yang merupakan WNI.
Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir (kiri) di Istana Presiden Bogor, 22 Oktober 2018.
Adi Weda/EPA
Researcher at the Council for International Development, Wellngton, and a Tutor and Guest Lecturer in Religious Studies, Victoria University of Wellington, Te Herenga Waka — Victoria University of Wellington