Menu Close

Algoritma di balik aplikasi perencanaan trip wisata

Cara kerja algoritma di balik aplikasi perencanaan trip wisata

Sebelum terjadi pandemi COVID-19, pada tahun 2019 terdapat 1,5 miliar turis internasional, naik hampir dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir.

Aktivitas turisme ini dipicu salah satunya oleh berbagai hal mulai dari semakin berkembangnya tujuan wisata di dunia hingga banyaknya berbagai lokasi ikonik yang muncul di film.

Hal ini kemudian mendorong munculnya aplikasi yang dirancang untuk membantu pengalaman wisata. Di antaranya adalah aplikasi yang sebatas menyarankan tujuan jalan-jalan seperti TripAdvisor, hingga situs seperti Visit a City yang dengan detail membantu merancang jadwal dan rute perjalanan dari berangkat hingga pulang.

Bagaimana cara kerja algoritma atau rumus matematika di balik berbagai aplikasi wisata tersebut? Kriteria seperti apa yang dipakai aplikasi tersebut untuk menciptakan rute perjalanan yang terbaik?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada episode kali ini Sains Sekitar Kita berbicara dengan Budhi Sholeh Wibowo.

Budhi merupakan peneliti di Departemen Teknik Industri di Universitas Gadjah Mada. Sebagai ilmuwan data sekaligus ahli riset operasi, Budhi banyak meneliti tentang permasalahan terkait efisiensi perjalanan dan transportasi - seperti rute untuk trip wisata, rantai pasok perusahaan, hingga jaringan pelabuhan di Indonesia untuk mendukung wacana tol laut.

Dari riset tentang epidemiologi, korupsi, sains data, kosmologi, kebijakan kemiskinan, hingga energi nuklir - dengarkan jawabannya dalam Sains Sekitar Kita di KBR Prime, Spotify, dan Apple Podcasts!

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now