Menu Close

Dapatkah saya tetap berada dalam kondisi prima dengan berlatih yoga sendirian?

Gambaran pertama yang muncul di benak saya ketika membayangkan yoga adalah seorang perempuan yang sedang duduk dan berkonsentrasi, menyilangkan kaki. Ini mencerminkan ketenangan. Lalu saya berkata pada diri sendiri: ini bukan untuk saya, karena saya ingin membakar kalori dengan aktivitas yang lebih aktif dan energik.

Namun, saya juga menemukan gambar-gambar di media sosial tentang para selebritas yang melakukan pose-pose yoga yang rumit dengan tubuh yang terlihat sangat bugar dan sehat. Jadi muncul pertanyaan: apakah latihan yoga saja dapat mencapai atau mempertahankan tingkat kebugaran yang memadai?

Untuk mengetahui lebih banyak tentang apa itu yoga dan apa manfaatnya, kita akan kembali ke asal-usulnya dan melihat berapa banyak cara untuk mempraktikkannya.

Dari latihan tradisional hingga berbagai variasi modern

Istilah “yoga” berasal dari bahasa Hindu juj, yang berarti “penyatuan”, mengacu pada hubungan antara tubuh, pikiran dan jiwa. Muncul lebih dari 3.000 tahun yang lalu, disiplin ini merupakan aktivitas penting dalam kehidupan umat Hindu.

Setelah menjadi populer di Amerika Serikat pada 1960-an, yoga dengan cepat menyebar ke Barat. Saat ini, diperkirakan satu dari tujuh orang dewasa Amerika Serikat mempraktikkan yoga, dan ratusan juta orang di seluruh dunia.

Filosofi yoga tradisional membayangkan pendekatan holistik terhadap kehidupan, yang bertujuan untuk mendapatkan kehidupan yang memuaskan sehubungan dengan sisi spiritual kita. Namun, praktik modern mungkin lebih berfokus pada sisi fisik, menyederhanakan dan mengadaptasi prinsip-prinsip konsep tradisional.

Dalam sesi modern, postur tubuh (asanas), pernapasan (pranayama), relaksasi (savasana) dan meditasi (dhyana) dilakukan.

Selain itu, ada banyak jenis yoga, dari varian yang lebih lembut dan statis, seperti yoga restoratif, melalui versi yang lebih spiritual, seperti yoga tantra, hingga yang lebih aktif dan energik, seperti Power yoga.

Bahkan, yoga juga dilakukan di atas papan selancar dayung (SUP yoga), digantung di langit-langit (Air yoga) atau di sauna (Bikram yoga).

Apa saja manfaatnya?

Alasan mengapa praktik ini telah bertahan selama ribuan tahun, mengapa praktik ini telah diwariskan dan disebarkan ke seluruh dunia dan mengapa praktik ini menjadi semakin populer adalah karena praktik ini menawarkan banyak manfaat. Ini termasuk yang berikut :

  • Meningkatkan kesehatan kardiovaskular melalui kontrol napas.

  • Dapat meningkatkan keseimbangan dan fleksibilitas.

  • Dapat secara efektif meningkatkan kekuatan.

  • Meningkatkan kesehatan mental, mengurangi gejala depresi.

  • Mengurangi tingkat stres dan kecemasan.

  • Membantu mengatasi nyeri kronis.

Setiap individu yang sehat dapat menikmati manfaat kesehatan ini. Selain itu, ada banyak penelitian yang mengaitkan efek positif pada berbagai patologi dan populasi seperti perempuan hamil atau lansia.

Jadi, apakah yoga saja sudah cukup?

Namun, latihan yoga secara teratur mungkin tidak cukup untuk mempertahankan tingkat kesehatan fisik yang memadai.

Rekomendasi dari American Academy of Sports Medicine (ACSM) menyatakan bahwa orang dewasa harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik sedang atau 60 menit olahraga berat setiap minggunya. Selain itu, latihan ini juga harus mencakup latihan kekuatan kelompok otot utama dua kali seminggu, serta latihan fleksibilitas.

Dari semua aspek ini, tampak jelas bahwa fleksibilitas memang meningkat dengan sesi yoga berkat postur yoga atau asanas. Beberapa penelitian telah menemukan peningkatan fleksibilitas pada otot paha belakang.

Dmitriy Frantsev, CC BY-NC

Mengenai latihan kekuatan, asanas tertentu dapat menghasilkan peningkatan yang sama dengan latihan yang dilakukan dengan beban sendiri (dengan beban tubuh kita sendiri).

Postur-postur dari aktivitas yang intens

Meskipun yoga dapat dianggap sebagai aktivitas dengan intensitas ringan, sebuah tinjauan ilmiah telah menemukan bahwa beberapa urutan asana tertentu - seperti Surya Salutation atau Surya Namaskar - yang dilakukan secara dinamis dapat menjadi tingkat aktivitas fisik yang moderat/berat.

Beberapa penelitian juga telah membandingkan latihan yoga dengan aktivitas aerobik lainnya seperti berjalan kaki atau bersepeda. Menurut temuan mereka, ada peningkatan yang sama dalam kesehatan kardiovaskular antara modalitas ini dan yoga dapat diterima sebagai aktivitas aerobik alternatif.

Namun, penelitian lain menemukan hasil yang berlawanan. Yoga dinamis memang dapat dianggap sebagai aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan meningkatkan sistem kardiovaskular, tapi hanya dalam kondisi tertentu.

Singkatnya, sesi yoga dapat membantu orang yang kurang gerak atau kurang sehat untuk meningkatkan kebugaran fisik mereka. Dan ini bisa sejalan dengan rekomendasi American Academy of Sports Medicine (ACSM) jika dilakukan secara dinamis dan intensif.

Bagi para atlet atau orang yang lebih aktif, ini bisa menjadi pelengkap yang ideal untuk latihan rutin mereka. Ini akan memungkinkan mereka untuk melatih pernapasan, fleksibilitas dan kontrol mental, yang mungkin kurang dikembangkan dalam disiplin ilmu lain.

Bagaimanapun, ada banyak jenis yoga sebanyak jumlah orang, dan setiap orang dapat menemukan yang paling sesuai dengan selera dan keadaan mereka.


Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Spanyol.

This article was originally published in Spanish

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,900 academics and researchers from 4,948 institutions.

Register now