Menu Close
Anak perempuan menaruh sampah di tempat daur ulang

Ke mana sampah kita pergi?

Ke mana sampah kita pergi? - Tsubamé, 9 tahun, London, Inggris

Kehidupan modern menghasilkan banyak sekali jenis sampah. Sampah-sampah tersebut berasal dari rumah tangga, rumah sakit, sekolah, pertanian, pertokoan, perkantoran, industri, dan proyek-proyek pembangunan. Sampah dari rumah kita saja bisa mencakup makanan, kemasan, plastik, logam, kaca, kertas, perabot, pakaian, sepatu, barang elektronik, mainan yang sudah tidak terpakai, dan sampah kebun.

Kita menghasilkan miliaran ton sampah setiap tahun Kita perlu mengelolanya dengan hati-hati untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan kita. Sampah dikelola dengan berbagai cara di seluruh planet kita.

Ada cara berpikir tentang bagaimana kita membuang sampah yang disebut hierarki sampah. Hierarki ini menempatkan berbagai cara yang berbeda untuk menangani sampah dalam urutan preferensi, mulai dari cara terburuk–seperti membakar sampah–di bagian bawah hirarki, hingga cara terbaik di bagian atas.

Di bagian bawah

Bagian bawah hierarki adalah pembuangan sampah. Ini berarti membuang sampah tanpa mencoba menggunakannya atau mengubahnya menjadi sesuatu yang lain.

Grafik segitiga terbalik dengan warna dari hijau di bagian atas ke merah di bagian bawah
Hirarki sampah, dengan pilihan terbaik di bagian atas dan terburuk di bagian bawah. Whale Design/Shutterstock

One way of doing this is to put rubbish in an open dumpsite. This is land where people tip solid or liquid waste with no treatment or pollution control. Dumpsites like this take 40% of the world’s rubbish. But open dumpsites have bad impacts on the environment. They produce gases that lead to climate change, and they can make people ill. There is a plan to close all open dumpsites.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membuang sampah di tempat pembuangan sampah terbuka. Ini adalah lahan di mana orang membuang sampah padat atau cair tanpa pengolahan atau pengendalian polusi. Tempat pembuangan sampah seperti ini mengambil 40% sampah dunia. Namun, tempat pembuangan sampah terbuka memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Tempat pembuangan sampah menghasilkan gas yang menyebabkan perubahan iklim, dan dapat membuat orang sakit. Ada rencana untuk menutup semua tempat pembuangan sampah terbuka.

Cara lain adalah dengan menggunakan tempat pembuangan: menempatkan sampah di dalam lubang atau timbunan yang telah dirancang untuk menampung sampah dengan aman. Tempat pembuangan akhir dibangun dengan hati-hati untuk menghentikan polutan cair dan gas yang keluar. Gas dari tempat pembuangan bisa sangat berbahaya. Ketika sudah penuh, tempat pembuangan akan ditutup dengan tanah dan dapat digunakan untuk membuat taman atau lapangan olahraga.

Mungkin kamu akan terkejut mengetahui bahwa dulu kita membuang sampah di lautan. Hal ini sekarang sudah dilarang, tetapi banyak sampah plastik yang masih masuk ke lautan kita, membunuh burung-burung dan hewan laut.

Cara lain untuk membuang sampah adalah dengan membakarnya, yang dapat menghasilkan energi. Orang khawatir tentang pembakaran sampah karena insinerator dapat melepaskan polutan berbahaya ke udara. Di beberapa tempat, gas-gas tersebut dibersihkan sebelum dilepaskan.

Pengomposan adalah cara lain untuk mendapatkan sesuatu yang berguna dari sampah. Cara ini mengubah sampah makanan menjadi kompos, yang dapat kita gunakan di kebun dan pertanian untuk memperbaiki kualitas tanah.

Di tengah

Di tengah-tengah hirarki tersebut adalah daur ulang. Ini berarti mengumpulkan bahan-bahan yang ada di dalam sampah, seperti plastik, kertas, logam, atau kaca, dan menggunakannya untuk membuat produk baru.

Anak perempuan menyortir kaleng ke dalam tempat sampah daur ulang
Daur ulang. Rawpixel.com

Sampah yang dapat didaur ulang dikumpulkan dari rumah kita dalam kotak khusus atau tempat sampah beroda. Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut ke pusat daur ulang yang memilah-milah sampah ke dalam berbagai jenis bahan. Langkah selanjutnya tergantung pada apa yang didaur ulang.

Misalnya, kaca didaur ulang dengan cara melelehkan stoples dan botol yang didaur ulang. Kaca yang sudah dilelehkan kemudian dapat digunakan untuk membuat benda-benda kaca yang baru. Kertas tidak dapat dilelehkan sehingga harus dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Kemudian dicampur dengan air, dan campuran ini digunakan untuk membuat lembaran kertas baru.

Pendekatan terbaik

Cara terbaik untuk menangani sampah adalah dengan penggunaan kembali dan pencegahan adanya.

Reuse adalah penggunaan suatu barang kembali daripada membuangnya. Misalnya, ketimbang membuang jumper yang tidak disukai ke tempat sampah, kamu bisa memberikannya kepada teman atau membawanya ke toko amal.

Reuse sangat populer ketika orang tidak memiliki banyak uang, dan menjadi populer lagi untuk menghemat uang dan memperbaiki lingkungan kita.

Ada peningkatan minat dalam kegiatan seperti “toko tukar tambah” di mana orang menukar barang yang tidak mereka inginkan dengan barang yang mereka inginkan. Banyak orang menggunakan internet untuk menyumbangkan barang untuk amal atau membeli dan menjual barang bekas.

Pencegahan sampah berarti melakukan sesuatu untuk menghentikan sampah yang dihasilkan sejak awal. Misalnya seperti penggunaan alat makan yang bisa dicuci dan digunakan lagi, bukan garpu atau sendok plastik sekali pakai.

Jadi, ada banyak cara untuk mengelola sampah - dan kita perlu fokus pada pencegahan sampah, penggunaan kembali dan daur ulang untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan.


Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now