Menu Close

ADHD berkaitan erat dengan kecemasan dan depresi: riset terbaru

Sebuah interpretasi depresi artistik yang menampilkan siluet orang yang memegang kepalanya. Segumpal besar cat abu-abu tua dan hitam mengepul di belakang kepalanya.
Orang-orang dengan gangguan perkembangan neurologis lebih mungkin menderita masalah kesehatan mental. Black Salmon/ Shutterstock

Orang-orang dengan autisme dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) sering mengalami kecemasan dan depresi. Namun, ketika kondisi ini terjadi bersamaan – seperti yang sering terjadi – akan sulit untuk membedakan mana yang paling berkontribusi pada kesehatan mental yang buruk. Studi terbaru kami bertujuan untuk mencari tahu hal ini.

Kami menemukan bahwa orang dengan lebih banyak ciri kepribadian ADHD lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental yang umum, seperti depresi dan kecemasan, daripada mereka yang lebih banyak memiliki ciri-ciri autisme. Sejauh yang kami ketahui, ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa orang-orang dengan ADHD lebih cenderung memiliki kesehatan mental yang buruk daripada orang-orang dengan autisme.

Untuk melakukan penelitian ini, kami meminta lebih dari 500 orang dewasa di Inggris untuk mengisi kuesioner yang mengukur sifat-sifat autisme dan ADHD. Kami juga meminta mereka untuk melengkapi kuesioner standar untuk depresi dan kecemasan.

Ini dikenal sebagai “trait approach” (“pendekatan sifat”) untuk autisme dan ADHD. Ini melibatkan analisis karakteristik individu orang daripada diagnosa mereka. Ini memungkinkan kami untuk secara tidak langsung memahami seberapa banyak kondisi yang berbeda tumpang tindih.

Kami kemudian menggunakan tes statistik untuk mengukur kekuatan hubungan antara sifat autisme dan masalah kesehatan mental, serta membandingkannya dengan hubungan antara sifat ADHD dan kesehatan mental yang buruk.

Hasil kami menunjukkan bahwa ADHD dan ciri-ciri kepribadian autisme dapat memprediksi tingkat keparahan kecemasan dan gejala depresi seseorang. Akan tetapi, yang baru ditemukan adalah bahwa orang lebih mungkin mengalami gejala ini jika mereka memiliki banyak sifat ADHD dibandingkan dengan mereka yang memiliki banyak sifat autisme. Kami menemukan bahwa hubungan antara ADHD dan kesehatan mental yang buruk sekitar tiga kali lebih kuat daripada hubungan antara kesehatan mental yang buruk dan autisme.

Seorang perempuan muda yang sedih atau stres duduk di lantai lorong sambil memegang kepalanya.
Kami percaya ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa ADHD lebih dapat memprediksi kesehatan mental yang buruk. Ground Picture/ Shutterstock

Hasil ini direplikasi dalam simulasi terkomputerisasi dengan “tingkat reproduktivitas” 100%. Dengan kata lain, ciri-ciri ADHD hampir pasti lebih terkait dengan kesehatan mental yang buruk daripada ciri-ciri autisme pada populasi Inggris.

Langkah-langkah selanjutnya

Studi kami menyoroti hubungan yang jelas antara ADHD dan masalah kesehatan mental umum pada orang dewasa. Langkah selanjutnya adalah memeriksa faktor-faktor yang mungkin mendorong hubungan ini. Para ilmuwan mengetahui bahwa gen yang terkait dengan ADHD juga terkait dengan kondisi kesehatan mental tertentu, termasuk depresi. Orang-orang dengan ADHD juga lebih mungkin mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental.

Saat ini, penting untuk melihat bagaimana faktor kognitif lingkungan dan sosial (seperti seberapa baik orang-orang saling memahami) dapat mempengaruhi kesehatan mental dalam kelompok ini. Penelitian ini sangat penting untuk mengidentifikasi orang-orang yang paling berisiko mengalami kesehatan mental yang buruk. Mengetahui tanda-tanda apa yang harus diwaspadai dapat membuat dokter melakukan intervensi lebih awal sebelum orang menjadi sangat cemas atau depresi.

Namun, untuk lebih memahami hubungan antara ADHD dan kesehatan mental, dan pendekatan dukungan mana yang paling efektif untuk kelompok ini, lebih banyak dana perlu diinvestasikan dalam penelitian. Pendanaan untuk penelitian ADHD masih kurang dibandingkan dengan kondisi lain, seperti autisme. Akan tetapi, mengingat hampir 30% orang dengan autisme juga menderita ADHD, jelas bahwa pendanaan yang lebih besar untuk bidang penelitian ini dapat memiliki manfaat besar bagi banyak orang.


Zalfa Imani Trijatna dari Universitas Indonesia menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

If you are autistic or have ADHD and are struggling with your mental health, there are many charities and non-profit organisations that may be able to help you.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,300 academics and researchers from 4,942 institutions.

Register now