Menu Close

Ancaman perut kosong: Tak hanya Indonesia, krisis harga pangan hantui seluruh dunia

Ancaman perut kosong: Tak hanya Indonesia, krisis harga pangan hantui seluruh dunia

Indonesia bukan satu-satunya negara yang saat ini tengah menjerit karena kenaikan harga pangan.

Di berbagai belahan dunia, harga pangan juga terus melejit, termasuk di negara-negara maju seperti Inggris. Dunia pun dipusingkan dengan potensi meningkatnya kelaparan global.

Dalam pandangan masyarakat, Perang Rusia-Ukraina jadi biang kerok utama melonjakanya harga. Pasalnya, kedua negara tersebut merupakan produsen pangan global – utamanya gandum, minyak nabati, dan bijih-bijihan – serta gas alam yang menjadi bahan penting dalam pembuatan pupuk. Konflik ini juga memengaruhi logistik dan biaya energi, mengingat Rusia merupakan raksasa minyak.

Namun, jangan salah, penyebab kenaikan harga pangan ini sebetulnya bersifat multidimensi. Perubahan iklim menjadi kontributor terbesar dari meroketnya harga pangan. Belum lagi, isu mengenai globalisasi pangan yang menimbulkan ketergantungan pasokan antar negara menambah rumit persoalan.

Di episode podcast SuarAkademia terkini, Krisna Gupta, seorang peneliti di Center for Indonesia Policy Studies (CIPS) membahas lengkap isu harga pangan global hingga bagaimana hal ini berdampak ke Indonesia.

Menurut Krisna, bisa jadi, krisis harga pangan global ini adalah bentuk koreksi harga pangan. Jangan-jangan, harga pangan seharusnya memang tidak semurah sekarang.

Simak diskusi seru yang membuka mata dengan Krisna, hanya di SuarAkademia - ngobrol seru isu terkini, bareng akademisi.

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 183,000 academics and researchers from 4,950 institutions.

Register now