Menu Close
Investasi pendidikan
Reksa dana bisa bantu sekolahkan anak di tengah mahalnya ongkos pendidikan. d.ee_angelo/shutterstock

Biaya pendidikan makin mahal, bagaimana investasi reksa dana bisa bantu sekolahkan anak?

Setiap orang tua tentunya ingin anak-anaknya memiliki masa depan yang cerah dengan memberikan pendidikan yang terbaik di setiap jenjangnya. Namun, biaya pendidikan yang terus meningkat menjadi tantangan yang harus mereka hadapi dalam memberikan yang terbaik bagi buah hatinya.

Di Indonesia, biaya pendidikan dalam 10 tahun terakhir mengalami rata-rata kenaikan sekitar 10-15% per tahunnya. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin meningkat biayanya. Ini perlu menjadi perhatian bagi orang tua.

Untuk itu, dana pendidikan anak sebaiknya dikumpulkan sedini mungkin dengan melakukan perencanaan keuangan yang matang, mulai dari estimasi biayanya hingga memilih instrumen keuangan yang tepat. Salah satu instrumen keuangan yang dapat dipertimbangkan untuk mendanai pendidikan anak adalah reksa dana.

Mengapa reksa dana?

Secara sederhana, reksa dana adalah bentuk investasi dengan cara mengumpulkan dana dari sejumlah investor yang berbeda untuk kemudian ditanamkan ke berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang.

Reksa dana dapat menjadi instrumen investasi yang tepat bagi orang tua karena kemudahannya, terutama bagi yang belum memiliki pengetahuan mendalam mengenai investasi dan bagaimana mengelola portofolio investasi. Sebab, pengelolaan reksa dana biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki keahlian dalam mengelola portofolio investasi, yang dikenal dengan sebutan manajer investasi. Selain itu, risiko kerugian investasi secara keseluruhan akan lebih kecil karena adanya diversifikasi pada reksa dana.

Diversifikasi merupakan salah satu strategi dalam mengelola risiko kerugian saat berinvestasi. dengan menempatkan dana di berbagai instrumen investasi yang berbeda-beda tingkat risikonya. Dengan cara ini, apabila salah satu instrumen mengalami penurunan nilai, instrumen investasi lainnya yang masih memiliki kinerja positif dapat mengimbangi penurunan tersebut.

Ada empat jenis produk reksa dana yang dapat dipilih oleh orang tua ketika ingin melakukan diversifikasi pada reksa dana (lihat gambar).

Olahan penulis, Author provided (no reuse)

Dengan melakukan diversifikasi pada reksa dana, orang tua akan dapat lebih mudah dalam mengelola risiko investasi yang mungkin muncul. Selain itu, strategi diversifikasi memungkinkan para orang tua untuk merencanakan investasi yang lebih stabil, tanpa terlalu bergantung pada perubahan harga satu instrumen keuangan tertentu.

Strategi investasi reksa dana untuk pendidikan

Sebelum menentukan produk reksa dana yang tepat untuk membiayai pendidikan anak, penting untuk mencari tahu terlebih dahulu mengenai besarnya biaya pendidikan di tiap jenjang pendidikan, termasuk di antaranya biaya gedung, iuran per bulan, biaya buku dan seragam, biaya tambahan, serta kenaikan biaya pendidikan yang diharapkan di masa depan. Hal ini perlu dilakukan agar orang tua dapat memperoleh pendidikan yang diinginkan sesuai dengan kemampuan keuangan yang dimiliki.

Setelah mengetahui biaya pendidikan yang perlu dikumpulkan, maka orang tua dapat menentukan lamanya waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dana pendidikan tersebut. Misalnya, saat ini orang tua memiliki anak yang berusia 6 tahun dan ingin mempersiapkan dana pendidikan di tiap jenjang, maka orang tua memiliki waktu 1 tahun untuk bisa mengumpulkan dana pendidikan jenjang SD, 7 tahun untuk mengumpulkan dana jenjang SMP, 10 tahun untuk mengumpulkan dana di jenjang SMA, dan 13 tahun untuk mengumpulkan dana di jenjang perguruan tinggi. Lamanya waktu yang diperlukan sampai dengan anak cukup usia untuk masuk ke tiap jenjang pendidikan merupakan kesempatan untuk melakukan investasi di sepanjang waktu tersebut.

Penting bagi orang tua mengenali profil risiko masing-masing agar dapat mengalokasikan dana dengan tepat. Adapun profil risiko merupakan sebuah gambaran mengenai karakteristik seseorang berdasarkan tingkat keberanian dalam menanggung risiko investasi. Terdapat tiga profil risiko dari investor, yakni konservatif, moderat, dan agresif (lihat gambar).

Olahan penulis, Author provided (no reuse)

Orang tua dapat menyesuaikan kombinasi alokasi reksa dana dengan profil risiko masing-masing. Sebagai contoh, investor konservatif dapat menempatkan 70-80% dananya pada reksa dana pasar uang dan sisanya pada reksa dana pendapatan tetap. Investor moderat dapat mengalokasikan dana investasi pada reksa dana campuran sebesar 70-80% dana dan sisanya pada pendapatan tetap. Pada investor agresif, alokasi dana yang lebih banyak dapat ditempatkan pada reksa dana saham sebesar 70-80% dan sisanya pada reksa dana campuran.

Orang tua dapat melakukan investasi sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan pada instrumen keuangan reksa dana sehingga biaya pendidikan dapat dipersiapkan dengan baik. Berikut adalah beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan dalam berinvestasi reksa dana untuk mendanai pendidikan anak.

Pada jangka waktu yang lebih pendek, misalnya kurang dari 1 tahun, investor–baik yang memiliki profil risiko konservatif, moderat, maupun agresif–dapat mempertimbangkan untuk menempatkan dana seluruhnya pada reksa dana pasar uang.

Contoh lain, apabila seorang investor konservatif memiliki jangka waktu investasi 3 tahun, maka alokasi yang cocok adalah lebih besar pada reksa dana pendapatan tetap dibandingkan dengan campuran. Sebaliknya, investor agresif yang memiliki jangka waktu investasi 3 tahun dapat mengalokasikan dana lebih besar pada reksa dana campuran dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap.

Pada jangka panjang, investor konservatif dapat mempertimbangkan untuk mengalokasikan dana lebih banyak pada reksa dana pendapatan tetap dan campuran dibandingkan dengan saham. Sebaliknya, investor agresif dapat mengalokasikan sebagian besar dananya pada reksa dana saham, diikuti dengan reksa dana campuran, dan alokasi dana yang lebih kecil pada reksa dana pendapatan tetap.

Langkah-langkah investasi reksa dana pendidikan

Author provided (no reuse)

Untuk merangkum penjelasan di atas, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam berinvestasi menggunakan instrumen reksa dana.

  1. Menentukan dengan jelas apakah tujuan investasi untuk mendanai pendidikan anak di jenjang SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, atau bahkan di semua jenjang pendidikan serta estimasi dana yang dibutuhkan untuk tiap jenjang.

  2. Tentukan jangka waktu investasi yang dapat merujuk pada berapa lama waktu yang diperlukan sampai dengan anak cukup usia untuk masuk ke jenjang pendidikan yang dituju.

  3. Kenali profil risiko masing-masing sehingga dapat mengetahui jenis reksa dana yang cocok dan alokasi investasi yang sesuai.

  4. Tentukan jenis reksa dana yang tepat serta alokasi investasi.

  5. Buka rekening investasi; untuk dapat memulai investasi reksa dana, orang tua perlu membuka rekening investasi melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), di antaranya melalui bank, sekuritas, manajer investasi, atau bahkan melalui platform teknologi finansial. Proses pembukaan rekening biasanya dilakukan dengan pengisian formulir serta verifikasi identitas diri. Pastikan bahwa APERD terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

  6. Sebelum memilih produk, orang tua dapat melakukan riset terlebih dahulu terhadap manajer investasi yang mengelola dana dan juga kinerja dari produk reksa dana tersebut. Pastikan juga bahwa manajer investasi telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Selain itu, orang tua juga perlu memahami risiko yang mungkin muncul terkait dengan investasi reksa dana.

  7. Lakukan investasi secara konsisten; apabila semua langkah telah dilakukan, orang tua dapat berinvestasi secara rutin untuk dapat mencapai tujuan dana pendidikan anak.

  8. Pantau dan lakukan penyesuaian investasi jika diperlukan; orang tua sebaiknya selalu memantau perkembangkan investasi yang dilakukan. Selain itu, apabila ada produk reksa dana yang kinerjanya di bawah ekspektasi, atau apabila terjadi kondisi yang berpengaruh terhadap nilai investasi, orang tua dapat mempertimbangkan untuk mengubah produk reksa dana atau melakukan penyesuaian terhadap alokasi investasi.

Reksa dana dapat dipertimbangkan sebagai alternatif untuk pendidikan anak karena adanya manfaat diversifikasi, manajemen risiko, pengelolaan dana oleh profesional, dan fleksibilitas investasi yang dapat membantu orang tua mencapai tujuan pendidikan anak.

Dengan melakukan investasi, harapannya orang tua dapat menyiapkan dana pendidikan dengan lebih baik. Penting bagi orang tua untuk memulai investasi sejak dini, berinvestasi secara rutin, serta memiliki rencana yang terstruktur sehingga anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik tanpa perlu khawatir dengan tingginya biaya pendidikan.

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now