Menu Close
shutterstock.

Cek Fakta: Apakah berwisata ke daerah dengan udara segar bisa membersihkan paru-paru?

“Saya mendorong mencari destinasi-destinasi yang ada di sekitar Jakarta yang air quality-nya masih baik. Banyak di Kabupaten Bogor, juga di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat itu air quality-nya masih bagus. Jadi, kita bisa healing sembari bersihkan juga paru-paru kita dengan menghirup udara yang segar.”

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno di Jakarta, 24 Juni 2024.

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno. (Shutterstock)

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengimbau orang tua mengajak anak-anaknya untuk berlibur ke luar kota karena kualitas udara di Jakarta sedang tidak sehat. Sandi menganggap, liburan ke daerah dengan kualitas udara baik dapat membersihkan paru-paru kita. Benarkah begitu?

The Conversation Indonesia berkolaborasi dengan Dosen Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Dinar Lubis, untuk memeriksa kebenaran ini.

Klaim Sandiaga salah

Dinar mengemukakan bahwa klaim Sandiaga salah. Menurut dia, perpindahan orang sementara tidak akan efektif membersihkan polutan yang terlanjur mengendap di tubuh.

Polutan seperti partikel debu 10 mikron (PM/Particulate matter), misalnya, dapat menempel pada di saluran pernapasan atas . Sementara, PM 2,5 mikron yang berukuran jauh lebih kecil, dapat masuk dan terbawa ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Dampaknya tak main-main. Paparan polutan seperti PM10, PM2,5, karbon monoksida, nitrogen oksida, dan lain-lain dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa di antaranya adalah persoalan pernapasan, jantung, gangguan kehamilan, kanker, masalah kesehatan mental, dan lain-lain.

Partikel polusi yang menumpuk di dalam tubuh melalui mekanisme tertentu bisa jadi sudah menimbulkan peradangan ataupun reaksi lainnya yang berbahaya bagi tubuh.

“Polusinya sudah terjadi dan berlangsung lama, kemungkinan partikel sudah terserap di pada pernapasan sehingga saluran pernapasan sudah terganggu. Sudah terbiasa menghirup udara yang polusi. Sudah ada kandungan polusi di tubuh kita,” ujar Dinar.

Oleh karena itu, kata Dinar, cara yang benar untuk mencegah penyakit akibat polusi udara adalah menghindari paparan udara kotor. Kebijakan pencegahan yang utama semestinya bukanlah imbauan untuk berplesir, melainkan mengatasi sumber-sumber pencemar seperti asap pabrik, kendaraan bermotor, ataupun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batubara.

Pemerintah dapat mencontoh langkah Cina polusi dari sumber-sumber seperti PLTU. Cina memperketat standar emisi, memperbaiki teknologi pembakaran, dan melakukan pemantauan emisi berkala dari PLTU. Ada juga beberapa upaya lainnya seperti pembatasan kendaraan dan industri.


Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 186,100 academics and researchers from 4,986 institutions.

Register now