Menu Close
Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan keterangan penutup saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Cek Fakta: benarkah proporsi mahasiswa perempuan dalam bidang STEM di Universitas Pertahanan sangat besar?

“Saya merintis di Universitas Pertahanan (Unhan), Program-program S1 yang kita buka di 10 program studi di bidang science, technology, engineering, mathematics (STEM) proporsi perempuan sangat besar. Di politeknik vokasi di Atambua yang kita buka justru perempuan lebih besar dari laki-laki.”

– Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, dalam Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024.

The Conversation Indonesia menghubungi Nur Azizah, dosen Universitas Negeri Yogyakarta, untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut.

Analisis: tidak ada bukti yang cukup kuat

Klaim Prabowo tidak bisa diverifikasi.

Jumlah keseluruhan mahasiswa perempuan di Unhan dibandingkan dengan laki-laki tidak bisa dipastikan karena ketersediaan data tidak bisa diakses melalui situs maupun pangkalan data Pendidikan Tinggi (PDDikti).

Namun, dalam sebuah berita kegiatan Diksarmil Chandradimuka yang merupakan rangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk kader mahasiswa S1, Unhan menyatakan bahwa jumlah mahasiswa cohort (unit militer) 4 Unhan RI tahun ajaran 2023 terdiri dari 175 laki-laki dan 126 perempuan.

Meskipun data tersebut menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa perempuan lebih sedikit, data ini tidak menggambarkan proporsi mahasiswa di program studi bidang STEM. Sehingga, pernyataan Prabowo tetap tidak bisa diverifikasi.

Secara umum, proporsi perempuan dalam STEM masih kecil

Secara nasional, PDDikti mencatat jumlah mahasiswa perempuan sebanyak 3,25 juta orang sedangkan laki-laki sebanyak 3,09 juta orang. Pada Tahun 2022/2023, persentase mahasiswa perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki pada empat jenjang pendidikan, yaitu pada jenjang Diploma (D1-D4) sebanyak 57,77%; S1 sebanyak 53,31%; pendidikan profesi sebanyak 72,49%, dan spesialis sebanyak 50,31%. Sementara pada jenjang S2 dan S3 masih didominasi oleh laki-laki dengan persentase 55,19% dan 63,72%.

Namun, laporan dari Global Gender Gap Report tahun 2021 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum menyatakan bahwa persentase perempuan Indonesia dalam bidang pendidikan dan keahlian STEM hanya mencapai 12,39%.


Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now