Menu Close
Pemudik menunggu keberangkatan kereta cepat WHOOSH di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Sabtu (6/4/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

Cek Fakta: Luhut sebut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah layak dilanjutkan sampai Surabaya. Benarkah?

“Untuk kereta cepat Jakarta–Surabaya, kami sepakat segera tim dibentuk. Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh terus mengalami jumlah peningkatan penumpang sejak peluncurannya, sampai pada puncak arus mudik lebaran lalu. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa proyek ini selayaknya dapat dilanjutkan sampai ke Surabaya.”

– Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan menyampaikan hal tersebut usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dalam rangkaian acara pertemuan ke-4 Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama keempat Indonesia-Cina (HDCM).

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) menyampaikan keterangan usai rapat koordinasi panitia nasional penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (20/4/2024). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.

Kami berkolaborasi dengan Hasran, peneliti kebijakan ketahanan pangan dan perdagangan di Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) untuk memeriksa kebenaran pernyataan Luhut tersebut.

Pernyataannya tidak berdasar

Menurut Hasran, tidak ada data komprehensif yang mendukung klaim terkait jumlah penumpang yang disebutkan Luhut. Informasi ini biasanya hanya disediakan melalui rilis yang dikeluarkan oleh Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Hasran juga menegaskan bahwa kelayakan melanjutkan proyek ini hingga Surabaya, Jawa Timur, tidak bisa diukur dengan menggunakan jumlah penumpang saja. Diperlukan studi kelayakan seperti misalnya menggunakan cost benefit analysis (analisis biaya dan manfaat).

Jika jumlah penumpang naik, maka otomatis pendapatan akan ikut bertambah. Namun, hal-hal lain juga perlu dihitung biayanya. Misal, semakin banyak penumpang maka risiko kerusakan atau reparasi juga makin tinggi.

Saat ini, tidak tersedia informasi yang cukup untuk menyimpulkan apakah keputusan pemerintah untuk melanjutkan proyek ini sudah dilatarbelakangi studi atau belum.

Tidak bisa diverifikasi

Mempertimbangkan fakta-fakta di atas, Hasran menilai bahwa pernyataan Luhut tidak bisa diverifikasi kebenarannya. Benar atau tidaknya pernyataan Luhut tersebut memerlukan landasan perhitungan yang valid. Saat ini, hasil penghitungan dan data terkait yang dibutuhkan untuk menentukan kelayakan belum dipublikasikan.


Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 185,700 academics and researchers from 4,983 institutions.

Register now