Pengguna ‘game online’ di usia anak rentan risiko kekerasan seksual karena game online memberikan kemudahan dan ‘perlindungan’ untuk pelaku kejahatan seksual melancarkan aksinya.
Upaya membebaskan kampus dari kekerasan seksual dengan membentuk satgas masih terkendala banyak hal. Salah satunya adalah minimnya dukungan dari pihak internal kampus. gbbot/shutterstock.
Disparitas pemidanaan banyak terjadi pada putusan perkara kekerasan seksual. Ini tidak selamanya buruk, tetapi ada beberapa faktor penyebab yang membuat putusan tersebut layak dipertanyakan.
Perempuan lebih cenderung mengambil pendekatan yang cair dengan seksualitas mereka.
NDAB Creativity/Shutterstock
Seksualitas perempuan mungkin lebih fleksibel dan adaptif daripada laki-laki.
Pelaku kejahatan seksual terhadap anak tidak memiliki tanduk dan ekor. Sebagian besar, mereka terlihat dan bertindak seperti kita semua.
Shutterstock/JoeBakal
Beberapa pelaku kejahatan seksual terhadap anak bahkan tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu salah. Sebagian dari mereka adalah pedofil. Apa itu pedofil?
Shinta Saragih/The Conversation Indonesia.
Author provided (no reuse).
Dibentuknya satuan tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (satgas PPKS) di lingkungan perguruan tinggi merupakan langkah positif. Tapi implementasinya masih diwarnai kerentanan. Mengapa?
Memotivasi generasi muda untuk berpikir kritis tentang risiko online membantu mereka memahami bagaimana stereotip, kesenjangan, dan standar ganda seksis berdampak pada orang-orang di dunia online.
AYO Production/Shutterstock.
Kekerasan seksual tidak hanya terjadi secara fisik, namun juga terjadi ke ranah elektronik atau online. Kekerasan seksual berbasis elektronik (KSBE) sendiri dapat didefinisikan sebagai tindakan melakukan…
Upaya meberantasan kekerasan seksual di lingkungan kampus memerlukan inisiatif dari para perguruan tinggi, aksi dari pemerintah, dan aktivisme di level akar rumput.
Sebagian besar pelaku kekerasan seksual bukan hanya sekedar orang yang dikenal tapi juga dipercaya oleh korban seperti pacar, tetangga, guru bahkan ayah kandung sendiri.
Sextortion merupakan salah satu bentuk kekerasan seksual online yang paling marak di Indonesia. Tapi sudah cukup kuatkah payung hukum penaganannya di Indonesia?
Aplikasi kencan memberi kemudahan untuk mencari pasangan yang sesuai kriteria kita. Tapi bagaimana caranya remaja, anak muda, dan orang tua, bisa menghindari risiko yang muncul selama kencan daring?
Pekerja Migran Indonesia yang akan berangkat ke luar negeri untuk penempatan.
Oky Lukmansyah/Antara Foto
Masih banyak masyarakat di Indonesia, terlebih anak-anak, yang belum paham bahwa kategori kekerasan seksual dimulai dari bentuk yang paling ‘ringan’, tidak melulu soal perbuatan ekstrem.
Mekanisme perdamaian pada perkara kekerasan seksual sangat sulit untuk diterapkan, karena adanya kondisi relasi kuasa yang kuat antara pelaku dan korban.
Laki-laki kerap tidak dipercaya jika menjadi korban kekerasan seksual.
Freepik
Budaya toxic masculinity yang dilahirkan oleh masyarakat patriarki diyakini menjadi sumber dari tabunya kenyataan bahwa laki-laki dapat menjadi korban kekerasan seksual.
Aktivis Persatuan Rakyat Untuk Pembebasan Perempuan berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 8 Maret 2022 untuk menuntut RUU Tindak Pidana kekerasan seksual disahkan.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww
Sebagai ‘rumah kedua’ di mana anak tumbuh besar, sekolah harus muncul sebagai salah satu aktor utama dalam pemberantasan kekerasan seksual. Terbitnya UU TPKS bisa jadi momentum untuk mewujudkannya.