Menu Close

Kesehatan mental di tengah pandemi: bagaimana kecemasan juga mudah menular

Kesehatan mental di tengah pandemi: bagaimana kecemasan juga mudah menular

Pandemi COVID-19 yang memasuki tahun ketiga telah memberikan pelajaran berharga bahwa kesehatan mental kita dipengaruhi oleh berbagai faktor biologis, psikologis dan kebijakan pemerintah. Kebijakan isolasi, karantina, dan pembatasan berkumpul untuk mencegah penularan COVID-19 telah meningkatkan kecemasan yang mempengaruhi kesehatan mental.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyatakan bahwa pada tahun pertama pandemi, angka prevalensi global kecemasan dan depresi meningkat 25%. Fenomena ini hanya puncak gunung es. Cukup jelas bahwa kesehatan fisik mempengaruhi kesehatan mental, begitu juga sebaliknya.

Untuk membedah masalah kesehatan mental, pada episode podcast SuarAkademia kali ini, kami berbincang dengan Eva Suryani, psikiater dan dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta.

Eva bercerita tentang cara mengukur gejala kesehatan mental dan cara menanganinya, termasuk mengobatinya jika sudah terdeteksi mengalami gangguan kesehatan mental. Menjaga kesehatan mental ini penting bukan hanya karena pandemi belum tahu kapan akan berakhir tapi masalah kesehatan mental akan terjadi juga setelah pandemi.

Simak episode lengkapnya di SuarAkademia – ngobrol seru isu terkini bareng akademisi.

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,500 academics and researchers from 4,943 institutions.

Register now