Menu Close

Kupas-tuntas permintaan maaf Belanda kepada Indonesia

Kupas-tuntas permintaan maaf Belanda kepada Indonesia

Pertengahan Februari lalu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia atas penggunaan kekerasan yang sistematis dan ekstrem oleh tentara Belanda selama periode Perang Kemerdekaan 1945-1949.

Ini bukan pertama kalinya pemerintah Belanda mengajukan permohonan maaf atas kekejaman yang mereka lakukan di Indonesia pada masa lalu. Yang paling terakhir pada 2020, Raja Belanda Willem Alexander juga menyampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kekejaman pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Permintaan maaf yang terakhir dilakukan berdasarkan temuan peneliti dari Belanda dan Indonesia yang mengungkap kekerasan pada masa kolonial.

Pada Episode SuarAkademia kali ini, kami berbicara dengan salah satu peneliti Indonesia yang bergabung dalam penelitian tersebut, Abdul Wahid, yang juga merupakan dosen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan juga sejarawan Bonnie Triyana untuk mengetahui apa saja di balik permintaan maaf tersebut.

Kami juga mencoba menjawab mengapa pemerintah Indonesia belum memberikan respons terhadap permintaan maaf secara resmi.

Simak lengkapnya di SuarAkademia – ngobrol seru isu terkini, bareng akademisi.

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,500 academics and researchers from 4,943 institutions.

Register now