Menu Close
Anda mungkin sudah berencana ingin menghapus Facebook. Tetapa kenapa begitu sulit untuk melakukannya? www.shutterstock.com

Mengapa begitu susah menghapus akun Facebook?

Lagi-lagi kita berhadapan dengan kontroversi Facebook yang lain. Kali ini, lagi-lagi Facebook melanggar privasi kita dengan membiarkan pihak ketiga mengambil data personal kita. Kali ini kemarahan orang-orang terhadap Facebook begitu besar, mengakibatkan sejumlah orang berpikir untuk meninggalkan Facebook sama sekali, namun Facebook dan sebagian besar penggunanya yang berjumlah lebih dari 2 milyar akan berbaikan nantinya. Sebagian besar dari mereka akan kembali lagi ke Facebook, seperti yang sudah terjadi sebelumnya dan beberapa saat sebelumnya. Sama seperti dalam sebuah hubungan yang tidak sehat, para pengguna Facebook memiliki ketergantungan secara psikologis yang membuat mereka tak bisa lepas dari Facebook, meskipun mereka mengetahui media sosial tersebut tidak baik untuk mereka.

Puluhan tahun penelitian menunjukkan bahwa hubungan kita dengan segala bentuk media, baik film, TV atau radio adalah hubungan simbiosis : orang menyukai media-media tersebut karena mereka memberikan kepuasaan ketika digunakan – kepuasan dalam bentuk pelarian diri, pemberi kenyamanan dan pertemanan. Semakin banyak orang yang menggunakan, semakin banyak kepuasaan yang mereka cari dan dapatkan.

Namun, pengguna media daring memberikan data mereka kepada perusahaan media sosial sehingga mereka bisa melayani kepuasaan penggunanya dengan tepat. Dalam hal ini, media sosial mengambil pola kebiasaan para penggunanya untuk membentuk pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan psikologis mereka.

Di samping menyediakan konten untuk konsumsi kita, Facebook, Twitter, Google – semua media interaktif – memberikan kita sebuah kemungkinan baru untuk berinteraksi yang akan memuaskan dahaga kita sebagai manusia.

Fitur interaktif pada Facebook memberikan cara mudah bagi para penggunanya untuk menjawab rasa ingin tahu, menyiarkan pemikiran mereka, mempromosikan pencitraan mereka, mempertahankan hubungan-hubungan mereka dan juga memenuhi keinginan mereka untuk mendapatkan validasi dari pihak-pihak eksternal. Media sosial menggunakan kebiasaan dan kecenderungan psikologis untuk membuat kita tidak bisa lepas dari layar komputer - dan mengungkapkan diri kita lebih banyak lagi. Hal ini mengapa sebagai pengguna media sosial sangatlah susah untuk benar-benar meninggalkan media sosial.

Sudah didisain sedemikian rupa, sehingga orang-orang mendapat begitu banyak kesenangan dari interaksi mereka dengan media sosial. guruXOX/Shutterstock.com

Mengamankan “pertemanan” Anda

Semakin banyak Anda mengklik, semakin kuat hubungan-hubungan yang tercipta lewat online. Memencet tombol ‘Like’, mengomentari foto teman-teman, mengirim ucapan selamat ulang tahun adalah cara-cara yang membuat kita selalu ikut serta dalam “social grooming.” Semua hal sepele membantu pengguna mempertahankan hubungan dengan banyak orang dengan mudah.

Membuat pencitraan yang Anda inginkan

Semakin banyak yang diungkapkan, maka sukses kita mempresentasikan diriki kita. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa presentasi diri yang strategis adalah kunci penggunaan Facebook. Para pengguna membentuk identitas online mereka dengan menunjukkan mereka pergi ke konser mana, dengan siapa dan gerakan apa yang mereka dukung dan gerakan protes mana yang mereka hadiri. Dengan cara ini, kita bisa mengkurasi diri kita secara online dan mengelola impresi orang terhadap diri kita, sesuatu yang mustahil dilakukan di kehidupan nyata secara reguler dan tepat. Secara online, kita bisa menciptakan sosok ideal kita setiap saat.

Mengintip melalui jendela terbuka

Semakin banyak kita mengklik, semakin banyak kita bisa melihat kehidupan orang lain. Pencarian dan pengawasan sosial seperti adalah salah satu kepuasan yang didapat dari Facebook. Sebagian besar orang menikmati kehidupan orang lain di media sosial, Most people take pleasure in looking up others on social media, meski secara diam-diam. Kebutuhan psikologis untuk memonitor lingkungan adalah sesuatu yang mendorong diri kita untuk tidak ketinggalan berita hari ini dan jadi korban FOMO, the fear of missing out. Bahkan kalangan orang tua yang selalu menjaga privasi mereka dan tidak suka mengungkap pribadi mereka juga menggunakan Facebook untuk mengintip kehidupan orang lain.

Meningkatkan sumber daya sosial

Semakin banyak yang Anda ungkapkan, semakin tinggi nilai sosial Anda. Anda bisa mendapat pekerjaan melalui LinkedIndengan membuka diri Anda. Keterbuakaan ini juga bisa membuat teman sekelas Anda menemukan Anda dan menjalin kembali hubungan. Penelitian-penelitian telah menunjukan bahwa penggunaan aktif Facebook akan meningkatkan modal sosial, baik Anda seorang mahasiswa atau orang tua yang ingin berhubungan dengan anggota keluarga yang lain atau untuk menjalin hubungan dengan teman lama. Aktif di media sosial dihubungkan dengan peningkatan harga diri.

Memperbesar dukungan

Semakin banyak kita mengklik, semakin banyak dan lebih baik dukungan yang kita terima. Ketika kita membagi sebuah cerita di media sosial atau memberikan nilai positif pada sebuah produk atau layanan, kita berkontribusi dalam menciptakan sebuah dukungan. Metrik yang menunjukan dukungan yang kuat, seperti misalnya lambang lima bintang untuk sebuah produk di Amazon,cukup persuasif, karena mereka mewakili sebuah konsensus dari berbagai macam opini. Dengan cara ini, Anda bisa menjadi bagian komunitas online yang membentuk ide, kejadian, gerakan, cerita dan produk – yang akan meningkatkan rasa memiliki Anda.

Mengekspresikan diri dan kemudian divalidasi

Semakin banyak yang Anda ungkapkan, maka semakin banyak agen yang membantu Anda. The more you reveal, the greater your agency. Apakah sebuah cuitan atau update status atau tulisan di blog, Anda mempunyai kesempatan untuk mengekspresikan diri Anda sendiri dan membantu membentuk wacana di media sosial. Ekpresi diri semacam ini bisa memberdayakan pribadi sendiri. Kemudia metriks yang menunjukan dukungan kepada kita – seperti tombol “likes” dan gambar muka tersenyum yang kita terima - bisa meningkatkan harga diri yang sebenarnya cocok untuk memenuhi kebutuhan psikologis kita untuk mendapatkan validasi eksternal.

Dengan cara-cara seperti ini, fitur-fitur dalam media sosial memberikan kita begitu banyak kepuasan yang tidak bisa kita abaikan dengan mudah. Jika Anda berpikir bahwa sebagian besar pengguna akan melepaskan semua kemewahan ini karena dugaan bahwa data mereka diambil secara ilegal untuk mempengaruhi suara orang lain dalam pemilu, Anda perlu berpikir ulang.

Media sosial melatih kita untuk menginginkan respon orang lain. SPF/Shutterstock.com

Algoritme yang tidak akan melepaskan Anda

Jika orang lain merasa terganggu dengan fakta bahwa sistem algoritme pada Facebook mengambil informasi personal mereka, ada pemahaman lain yang menyakini bahwa membagi data personal adalah sebuah keharusan yang membantu meningkatkan pengalaman mereka. Algoritme yang mengumpulkan informasi adalah algoritme yang sama yang mendorong Anda untuk bersosialisasi, berdasarkan ketertarikan, perilaku dan jaringan pertemanan Anda. Tanpa Facebook, kemampuan bersosialisasi Anda terbatas. Facebook adalah sebuah pelumas untuk kehidupan sosial kita saat ini, seringkali merekomendasikan teman dan memberitahu jika ada teman berkomentar tentang sesuatu yang mungkin menarik perhatian kita.

Sebuah dorongan di Facebook bisa membuat Anda menghadiri sebuah acara. Facebook screenshot, CC BY-SA

Coba berapa pemberitahuan yang Facebook kirim tentang acara-acara. Ketika kita mendapat pemberitahuan, kita mungkin mempertimbangkan diri untuk datang atau sekadar mengunjungi lamannya, mungkin mengatakan Anda tertarik atau bahkan memutuskan untuk datang. Keputusan-keputusan semacam ini tidak akan ada tanpa dorongan dari Facebook.

Apakah yang akan terjadi jika Facebook tidak pernah menyenggol anda? Bagaimana jika algoritme tidak pernah memberi rekomendasi atau saran? Apakah Anda masih akan melakukannya? Menurut nudge theory, kemungkinan Anda melakukan sesuatu akan kecil jika Anda tidak didorong untuk melakukannya. Jika Facebook tidak pernah mendorong Anda untuk menghadiri acara, menambah teman atau mengucapkan selamat ulang tahun, kemungkinan kecil Anda akan melakukannya, dengan demikian akan mengurangi kehidupan dan lingkaran sosial Anda.

Apa Anda siap mengucapkan selamat tinggal? Facebook screenshot, CC BY-ND

Facebook tahu benar akan hal ini. Coba saja menghapus akun Facebook Anda, dan Anda akan dibuat sadar betapa besar gudang memori Anda baik untuk urusan personal atau bukan. Ketika salah satu dari kita mencoba menghapus akunnya, dia akan diberitahu berapa besar kehilangan yang akan dia derita – profilnya akan dimatikan, semua memori akan hilang, kehilangan kontak lebih dari 500 orang. Di atas halaman Facebook Anda, muncul foto profil lima teman Anda, termasuk penulis utama artikel ini dengan sebuah kalimat “S. Shyam akan merindukan Anda.”

Ini seperti sama saja meminta Anda untuk secara sengaja dan permanen memutuskan hubungan dengan semua teman Anda. Sekarang, siapa yang mau seperti itu?

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,500 academics and researchers from 4,943 institutions.

Register now