Menu Close
Tangan keriput saat terkena air
Jejak kerutan itu muncul setelah beberapa saat di dalam air. MarijaRadovic/iStock via Getty Images

Mengapa jari tangan jadi keriput setelah mandi atau berenang cukup lama

Mengapa jari tangan dan kaki menjadi keriput dan berubah warna setelah berendam di kolam renang atau mandi? – Raymond Y., usia 12 tahun, Bothell, Washington


Kulit adalah organ yang mengagumkan dan aneh. Sebagai organ terbesar dalam tubuh, kulit melakukan banyak hal untuk menjaga kita, melindungi kita dari dunia luar seperti sinar matahari, bahan kimia yang keras, kuman-kuman jahat, dan udara dingin. Dan semua itu dilakukannya sambil menjaga air tetap berada di dalam tubuh dan memungkinkan indera peraba.

Saya seorang ahli biomedis. Saya dan tim peneliti saya mencoba untuk lebih memahami mekanisme dan fungsi jaringan biologis yang lembut.

Kita tahu bahwa kulit akan berkerut seiring bertambahnya usia atau saat kita mencubitnya di antara dua jari. Namun, saat ini masih menjadi misteri mengapa kulit menjadi keriput dan bahkan terkadang berubah warna setelah kita mandi terlalu lama atau menghabiskan waktu berlebihan di kolam renang.

Seringkali orang beranggapan bahwa kerutan ini terbentuk karena kulit menyerap air, yang membuatnya membengkak dan mengerut. Sejujurnya, saya juga berpikir demikian untuk waktu yang lama.

Namun, para peneliti pada 1930-an menemukan bahwa pada orang yang mengalami kerusakan saraf pada jari-jari mereka, kerutan pasca mandi tidak terbentuk. Jari-jari yang berkerut tidak mungkin hanya disebabkan oleh penyerapan air, atau ini akan menjadi fenomena universal, tidak peduli seberapa baik saraf kita bekerja atau tidak bekerja.

Jadi, jika bukan karena pembengkakan akibat air, lalu apa yang terjadi di balik jari tangan dan kaki yang keriput setelah berenang dalam waktu yang lama? Para ilmuwan baru-baru ini menemukan jawabannya.

Sinyal saraf untuk pembuluh darah yang menyempit

Untuk menjelaskan apa yang terjadi, pertama-tama kita perlu mengetahui sedikit tentang sistem saraf otonom - bagian tak sadar dari cara kerja tubuh kita. Fungsi-fungsi seperti bernapas, berkedip, jantung yang memompa, atau pupil mata yang mengerut saat terkena sinar matahari, semuanya terjadi tanpa perlu kita kendalikan secara sadar, berkat sistem saraf otonom.

Sistem ini juga secara otomatis mengontrol ekspansi dan kontraksi pembuluh darah kita. Biasanya, suhu, obat-obatan atau apa yang dimakan atau diminum dapat menyebabkan pembuluh darah untuk mengembang atau mengempis. Pikirkan bagaimana kulit dapat memerah dengan sendirinya ketika kamu pergi keluar di hari yang panas, berolahraga, atau bahkan memerah.

Kontraksi pembuluh darah ini juga yang menyebabkan kulit menjadi keriput setelah berenang dalam waktu yang lama.

Ketika tangan dan kaki bersentuhan dengan air selama lebih dari beberapa menit, saluran keringat di kulit akan terbuka, sehingga memungkinkan air mengalir ke jaringan kulit. Air yang masuk ini akan mengurangi proporsi garam di dalam kulit. Serabut saraf mengirimkan pesan tentang kadar garam yang lebih rendah ke otak dan sistem saraf otonom merespons dengan menyempitkan pembuluh darah.

keriput pada kulit
Saat pembuluh darah kecil di dalam kulit berkontraksi, pembuluh darah tersebut akan menarik permukaan kulit ke bawah, sehingga membentuk keriput yang terlihat setelah berendam lama. Shubhangi Ganeshrao Kene/Science Photo Library via Getty Images

Penyempitan pembuluh darah menyebabkan volume kulit secara keseluruhan berkurang, mengerutkan kulit ke dalam pola kerutan yang berbeda. Ini seperti bagaimana anggur yang mengering menjadi kismis yang berkerut - kehilangan lebih banyak volume daripada luas permukaannya.

Penyempitan pembuluh darah ini juga menyebabkan kulit menjadi lebih pucat - kebalikan dari apa yang terjadi ketika kulit menjadi lebih merah saat berendam di air panas, karena pembuluh darah melebar. Perubahan warna ini sedikit lebih jelas pada orang yang berkulit lebih terang.

Pada kerusakan saraf, penyempitan ini tidak terjadi. Pembuluh darah tidak pernah mendapatkan pesan untuk menyempit, sehingga kerutan tidak akan pernah terjadi meskipun kamu berendam dalam waktu yang sangat lama.

Jari-jari kaki keriput
Jari-jari kaki yang keriput dan basah dapat memberikan keuntungan di lingkungan yang licin. Westend61 via Getty Images

Keuntungan dari jari tangan atau kaki yang berkerut

Namun, apakah kulit yang berkerut saat basah ini memiliki manfaat?

Para peneliti telah menemukan bahwa kulit yang berkerut memiliki cengkeraman tambahan di bawah air dibandingkan dengan kulit yang tidak berkerut. Genggaman yang lebih baik memungkinkan kita menggenggam benda dengan lebih kuat. Hal ini membuat berjalan di sepanjang permukaan bawah air menjadi lebih mudah, dengan kemungkinan terpeleset yang lebih kecil. Menurut saya, ini adalah fitur yang luar biasa yang telah berevolusi dari waktu ke waktu.

Saya dan tim peneliti saya telah melakukan penelitian untuk melihat perubahan struktur dan fungsi kulit dengan perendaman yang lama di dalam air, tetapi bukan untuk mempelajari kerutan. Kami tertarik pada analisis kulit yang dapat dilakukan untuk membantu penyelidik forensik setelah terjadi kejahatan atau bencana. Kami juga ingin mempelajari lebih lanjut tentang sindrom kaki terendam - cedera kulit yang disebabkan oleh bekerja di lingkungan yang basah dalam waktu yang lama. Cedera ini cenderung menyerang anggota militer, atau petani yang menanam tanaman di ladang yang tergenang air, seperti sawah.

Perendaman yang terlalu lama di dalam air membuat kulit lebih mudah rusak, tetapi pelemahan ini bisa memakan waktu berminggu-minggu. Hanya saja, jangan terlalu lama berada di kolam renang sehingga jari-jari berkeriputmu akan kembali normal setelah mengeringkan diri.


Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now