Menu Close
Kaki seseorang
Shutterstock

Mengapa kaki bisa bau dan bagaimana menghilangkannya

“Bau” mungkin menjadi kata pertama yang terlintas di benak kamu saat memikirkan tentang kaki.

Mengapa kaki beberapa orang tidak bau, sedangkan kaki lainnya sangat menyengat sehingga hampir bisa membuatmu pingsan?

Mari kita bahas apa yang menyebabkan kaki bau, apa yang dapat dilakukan, dan kapan harus berkonsultasi dengan dokter.

Kaki berkeringat

Kaki yang berkeringat bisa membuat kaki bau

Kaki bisa berkeringat saat cuaca panas, apalagi saat kita pakai sepatu tertutup atau sepatu boot dan keringat yang muncul tidak bisa menguap.

Kecemasan dan stres emosional juga meningkatkan aktivitas kelenjar keringat karena hormon stres seperti adrenalin yang keluar menyebabkan tangan dan kaki bisa berkeringat.

Kaki berkeringat memang sering terjadi, tetapi beberapa orang memiliki kondisi keringat berlebih yang disebut “hiperhidrosis”. Ini sangat menyedihkan dan dapat menyebabkan kecanggungan sosial serta berkurangnya kepercayaan diri dan kesehatan mental yang buruk.

Namun keringat biasanya tidak memiliki bau dengan sendirinya. Bakterilah yang menyebabkan bau tidak sedap.

Bakteri dan keringat

Manusia memiliki sekitar 1.000 spesies bakteri yang hidup di kulit kita. Bakteri tumbuh subur di lingkungan yang lembab seperti ketiak, selangkangan, dan juga di sela-sela jari kaki. Bakteri yang hidup di kulit kita sebagian besar tidak berbahaya (dan beberapa bahkan baik untuk kita), tetapi mereka juga dapat menyebabkan bau saat berinteraksi dengan keringat.

Bau kaki dikaitkan dengan beberapa jenis bakteri. Ketika bakteri ini memakan gula dan lemak dalam keringat, mereka menghasilkan bahan kimia dengan bau yang menyengat.

Senyawa kimia yang paling umum ditemukan adalah:

  • “asam isovalerat”, yang memiliki bau yang khas seperti keju dan berkeringat

  • “asam propionat”, yang berbau asam.


Read more: Why do my armpits smell? And would using glycolic acid on them really work?


Jenis bakteri yang disebut “brevibacteria” juga menyebabkan bau kaki. Mereka akan memakan kulit mati di kaki kita, menghasilkan gas yang memiliki bau asam yang khas.

Pembuat keju akan sering menambahkan bakteri ini ke permukaan keju untuk mengembangkan tekstur dan rasa. Ini menjelaskan mengapa banyak keju berbau seperti kaki, dan kaki berbau seperti keju!

Ahli biologi Bart Knols menerima Hadiah “Ig Nobel” (untuk pencapaian ilmiah yang tidak biasa) pada tahun 2006 karena menunjukkan satu jenis nyamuk yang diketahui menularkan malaria menyukai hal yang sama yaitu keju Limburger dan bau kaki manusia.

Woman smells man's smelly feet
inilah alasan mengapa kaki terkadang berbau seperti keju. Shutterstock

apalagi yang bisa menyebabkan kaki bau?

Bau kaki diperparah oleh kaus kaki dan sepatu yang tidak memungkinkan keringat menguap dari kulit. Saat keringat tidak dapat menguap dari kulit, suhu, dan kelembaban relatif meningkat di dalam alas kaki, terutama di sepatu seperti sepatu bot kerja.

Bakteri lebih menyukai lingkungan yang hangat dan lembab.

Infeksi kulit bakteri yang disebut “pitted keratolysis” juga dapat menyebabkan bau kaki yang tidak sedap. Ini biasanya mempengaruhi telapak kaki dan di antara jari-jari kaki, dan membuat kulit putih dan basah, seringkali dengan kelompok lubang kecil atau “lubang”. Lubang-lubang ini disebabkan oleh bakteri yang mencerna kulit dan menghasilkan senyawa belerang.

Ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dan dikaitkan dengan kaki berkeringat, kebersihan kaki yang buruk, diabetes, dan defisiensi imun. Keratolisis berlubang akan merespons pengobatan menggunakan antiseptik dan antibiotik.

Bau kaki juga bisa disebabkan oleh tinea, infeksi kulit jamur yang sering disebut kaki atlet, yang dapat didiagnosis oleh ahli penyakit kaki. Ini dapat diobati dengan krim atau losion antijamur.

Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kaki berkeringat dan bau

Hal pertama yang harus diperhatikan jika kamu memiliki bau kaki adalah menjaga kebersihan kaki dan alas kaki yang dipakai

Kaki tidak mencuci diri sendiri di kamar mandi. Faktanya, bakteri dari seluruh tubuh bisa terbawa hingga ke kaki kamu. Jadi, penting untuk mencuci kaki dengan sabun – termasuk di antara jari-jari kaki!

Mengeringkan kaki secara menyeluruh setelah mandi juga penting untuk mencegah penumpukan keringat dan bakteri.

Sebaiknya ganti alas kaki kamu sehingga sepatu dan sepatu bot memiliki kesempatan untuk mengering sebelum dipakai lagi. Alas kaki yang lembap adalah tempat yang sempurna bagi bakteri untuk berkembang dan menciptakan bahan kimia yang bau.

Mencuci dan mengeringkan secara teratur apa pun yang dikenakan di kaki akan menghilangkan bakteri dan keringat.

Bambu memiliki efek antimikroba alami (artinya mungkin memiliki beberapa kemampuan untuk memperlambat pertumbuhan bakteri atau jamur), dan kaus kaki yang terbuat dari serat ini mungkin membantu, tetapi tidak jelas apakah manfaatnya juga muncul pada produk pakaian bambu.

Ada perdebatan cara pandang terkait bahan terbaik untuk sepatu dan kaus kaki untuk menghilangkan bau kaki, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian.

Perawatan kaki berkeringat dan bau

Jika kaki kamu sangat berkeringat dan bau bahkan ketika dirimu menjaga kebersihan kakimu dan merawat alas kakimu, kamu mungkin perlu mempertimbangkan beberapa pilihan lain.

Pendapat ahli penyakit kaki akan membantu kita membuat pilihan perawatan yang tepat dan memastikan masalah yang lebih serius tidak terlewatkan.

Sebagian besar perawatan yang tersedia untuk bau badan bisa dipakai:

  • antiperspirant kuat yang mengandung aluminium klorida hexhydrate, yang dapat dibeli dari apotek tanpa resep dan langsung bisa digunakan di kakimu

  • iontophoresis” adalah prosedur yang ditawarkan di klinik spesialis untuk mengurangi keringat di tangan dan kaki. Arus listrik ringan dilewatkan melalui kulit yang direndam dalam air keran. Satu studi menemukan bahwa sekitar 75–80% peserta telah mengurangi keringat kaki setelah 20 hari perawatan ini

  • Perawatan Botox sangat efektif dalam mengurangi keringat di kaki. Botox bekerja dengan memblokir saraf yang mengaktifkan kelenjar keringat. Namun, suntikan ke telapak kaki kamu bisa sangat tidak nyaman.

  • krim topikal yang mengandung sedikit “glycopyrronium bromide” dapat membantu dapat membantu untuk mengontrol keringat berlebih.


Caroline Robinson ingin mengucapkan terima kasih kepada Anna Horn dari podiatri Charles Sturt, atas kontribusinya untuk meneliti artikel ini.


Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 181,800 academics and researchers from 4,938 institutions.

Register now