Menu Close
Bermain papan ouija
Papan ouija pertama kali dibuat di tahun 1890. Couperfield/Shutterstock

Papan Ouija: 3 faktor penyebab kejadian misterius di atas papan menurut sains

Meskipun sudah ada selama lebih dari 100 tahun, papan Ouija (papan kayu yang dilapisi dengan huruf-huruf alfabet, angka 0-9 dan kata-kata “ya”, “tidak” dan “selamat tinggal”) terus menjadi aktivitas yang populer - terutama di sekitar Halloween. Untuk memainkannya, semua peserta harus meletakkan tangan mereka di atas penunjuk kayu (atau planchette) dan meminta “arwah” yang ada untuk menjawab pertanyaan mereka dengan menggerakkan planchette di sekitar papan untuk mengeja jawaban mereka.

Sementara beberapa orang menganggapnya sebagai permainan yang tidak berbahaya, yang lain percaya bahwa papan tersebut dapat berkomunikasi dengan mereka yang telah berpindah ke “dunia lain”. Namun, meskipun ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa hantu tidak berada di balik gerakan misterius papan Ouija, penjelasan mengenai cara kerjanya tidak sesederhana yang mungkin kita duga.

Sejarah papan Ouija sangat panjang dan beragam. Hal ini pertama kali dapat ditelusuri kembali ke Fox Sisters, media populer di abad ke-19 yang memelopori gerakan spiritualisme. Salah satu metode yang paling sering mereka gunakan untuk berkomunikasi dengan apa yang disebut roh adalah dengan mengucapkan alfabet dengan keras dan mendengarkan ketukan sebagai tanggapan. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengeja kata-kata dan pesan yang konon berasal dari orang mati.

Metode ini menarik imajinasi publik, tetapi dengan cepat membuat frustrasi. Orang-orang ingin dapat berkomunikasi dengan roh secepat mungkin karena mereka dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang menggunakan teknologi baru, seperti telegraf. Jadi, ketika papan Ouija akhirnya dikembangkan pada tahun 1890, papan ini langsung populer.

Namun, terlepas dari popularitas awalnya, papan Ouija tidak lagi populer pada awal abad ke-20. Hal ini sebagian besar disebabkan karena banyak cenayang terkenal yang menggunakan alat ini yang dibantah secara publik. Bahkan Society for Psychical Research beralih dari komunikasi roh, ke arah fenomena paranormal lainnya seperti persepsi ekstra-sensorik (kemampuan untuk mengirim dan menerima informasi dengan pikiran kita) dan rumah berhantu. Namun, ketertarikan terhadap spiritualisme dan papan Ouija secara umum dengan cepat dihidupkan kembali setelah perang dunia kedua - dan terus berlanjut hingga hari ini.

Apakah papan Ouija itu nyata?

Tapi apakah papan Ouija benar-benar bekerja? Tergantung kepada siapa kita bertanya. Bagi mereka yang percaya pada kemampuan untuk berkomunikasi dengan roh, jawabannya adalah ya. Namun, karena tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa roh halus itu ada, jawaban dari para skeptis dan ilmuwan adalah tidak. Namun kita sering mendengar cerita dari orang-orang yang tidak percaya yang mengatakan bahwa mereka telah merasakan planchette bergerak di atas papan tulis, mengeja kata-kata dan mengatakan hal-hal yang tidak diketahui oleh orang lain di sekitar meja. Jadi, jika itu bukan pesan hantu dari dunia lain, apa itu?

1. Ideomotor

Salah satu jawaban yang mungkin adalah efek ideomotor. Istilah ideomotor berasal dari ideo (ide) dan motorik (aktivitas otot), yang menunjukkan bahwa gerakan kita dapat digerakkan oleh pikiran kita. Efek ideomotor mengacu pada gerakan yang dilakukan orang tanpa mereka sadari - disebut sebagai gerakan bawah sadar. Jadi, ketika menggunakan papan Ouija misalnya, seseorang mungkin secara tidak sadar menggerakkan planchette, mengeja hal-hal yang hanya mereka sendiri yang tahu.

Orang-orang di sekitar mereka mungkin juga menyumbangkan gerakan bawah sadar mereka sendiri yang juga dapat menjelaskan mengapa planchette tampak bergerak secara independen. Efek ini juga dapat menjelaskan berbagai fenomena paranormal lainnya - termasuk automatic writing and dowsing (sejenis pseudosains yang menggunakan ranting berbentuk ranting atau batang logam berbentuk “Y” untuk menemukan lokasi benda yang terkubur seperti air atau minyak).

Dua orang menggunakan papan Ouija
Efek ideomotorik dapat menjelaskan mengapa planchette tampak bergerak bagi sebagian orang. Atomazul / Shutterstock

2. Sense of agency

Penjelasan lain yang juga terkait dengan efek ideomotor adalah hal terkait dengan sense of agency. Sense of agency mengacu pada kemampuan subjektif kita untuk mengendalikan tindakan yang akan memiliki pengaruh pada peristiwa eksternal. Jadi misalnya, jika kita memutuskan untuk mengangkat meja, maka meja tersebut akan bergerak.

Eksperimen dengan papan Ouija telah menunjukkan bahwa sense of agency kita dapat dimanipulasi, membuat kita berpikir bahwa pihak ketiga yang tidak terlihat adalah yang menggerakkan planchette. Hal ini diduga disebabkan oleh masalah yang dihadapi otak kita dalam memprediksi konsekuensi dari suatu kejadian. Ketika prediksi kita sesuai dengan hasilnya (misalnya, kita mengangkat meja dan meja tersebut bergerak), kita merasa bertanggung jawab atas tindakan tersebut. Namun, jika kita merasa hasil yang sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, maka rasa sense of our agency kita berkurang - dan mungkin saja, dalam konteks pemanggilan arwah, kita malah mengaitkan gerakan ini berasal dari sumber eksternal.

3. Emotional contagion

Faktor ketiga yang perlu dipertimbangkan adalah emotional contagion. Kita tahu bahwa peristiwa yang mengejutkan dan sangat emosional dapat menyebabkan orang-orang yang berada di dekatnya “menangkap” emosi tersebut. Hal ini dianggap sebagai faktor yang lazim terjadi pada pengadilan penyihir di Salem dan Eropa.

Jadi, ketika menggunakan papan Ouija dengan orang lain, antusiasme dari sekitar yang penuh emosi dapat membuat kita lebih mudah untuk mulai berempati dengan orang-orang di sekitar kita. Hal ini dapat membuat kita menangkap rasa takut dan cemas mereka sehingga lebih mungkin bagi kita untuk berpikir bahwa planchette tersebut bergerak dengan sendirinya.

Maka, mungkin saja kita dapat melihat bahwa kombinasi dari beberapa faktor - ideomotor effect, sense of urgency yang dimanipulasi, dan emotional contagion - semuanya dapat bergabung untuk meyakinkan orang-orang bahwa planchette bergerak dan roh berbicara kepada mereka. Namun, mengingat betapa sulitnya meniru suasana sosial banyaknya orang menggunakan papan Ouija di laboratorium, kami tidak dapat mengatakan dengan pasti bahwa faktor-faktor ini saja yang menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat kita meletakkan jari kita di atas planchette dan memanggil arwah untuk berbagi pengetahuan.

Seperti yang dicatat oleh beberapa ahli, keinginan masyarakat untuk berkomunikasi dengan orang mati cenderung menjadi lebih populer setelah terjadinya pergolakan sosial dan politik. Mengingat iklim sosial, ekonomi, dan politik saat ini - termasuk pandemi COVID-19, perang yang sedang berlangsung di Ukraina, dan krisis biaya hidup - sangat mungkin kita akan melihat kembalinya ruang pemanggilan arwah di era Victoria. Atau paling tidak, di TikTok.


Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,800 academics and researchers from 4,948 institutions.

Register now