Menu Close

Riset: simpanse dan gorila bisa hidup damai

Dua simpanse terlihat tertawa bersama
Simpanse memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi, dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa mereka juga dapat bersahabat dengan gorila. apple2499/Shutterstock

Demi bertahan hidup, hewan berkompetisi untuk mendapatkan sumber daya, baik itu makanan, pasangan kawin, atau wilayah. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa simpanse dan gorila menjalin persahabatan, dan beberapa di antaranya berlangsung setidaknya 20 tahun. Mereka bermain, makan, dan bersosialisasi bersama.

Studi perdana ini melihat relasi jangka panjang yang damai antara kera. Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Crickette Sanz dari Universitas Washington, Amerika Serikat, membuat penemuan ini dengan menggunakan data selama lebih dari 20 tahun dari Taman Nasional Nouabalé-Ndoki di Republik Kongo.

Kita tahu bahwa banyak hewan yang sangat teritorial, termasuk simpanse dan gorila. Kedua spesies akan mempertahankan wilayahnya dari kelompok lain. Simpanse membunuh anggota kelompok simpanse lain yang tersesat ke wilayah mereka. Antara tahun 2014 dan 2018, para peneliti menemukan bahwa sekelompok simpanse di Gabon, Afrika Tengah, telah membunuh gorila muda. Mereka bahkan melihat seekor betina simpanse memakan bayi gorila.

Karena hal tersebut, saya terkejut ketika mendengar dari studi baru bahwa dua spesies kera terkadang membentuk hubungan yang bertahan lama. Sangat menarik untuk mengetahui bahwa spesies-spesies ini dapat hidup dengan damai di satu wilayah selama beberapa dekade, dan menjadi santapan bagi yang lain di wilayah lain.

Gambar dua gorila memikirkan sesuatu
Dua gorila ini terlihat seperti sedang berbagi keheningan yang bersahabat. Edwin Verin/Shutterstock

Lalu, bagaimana simpanse dan gorila dapat bersahabat dan tidak berkelahi?

1. Sosialisasi terjadi di antara simpanse dan gorila muda

Primata jantan dewasa muda cenderung lebih terbuka dan memiliki rasa ingin tahu lebih daripada anggota lain di kelompok mereka. Dalam studi baru, para ilmuwan menemukan bahwa primata berusia remaja sering mencari anggota tertentu dari spesies lain untuk bermain. Mereka terkadang melakukan perjalanan jarak jauh (lebih dari 300 meter) sendirian untuk melakukannya.

Bercampur dengan kelompok sendiri atau spesies lain dapat berisiko. Namun, kedua spesies tersebut tidak menyerang. Sebaliknya, mereka tenang dan santai. Studi ini juga menemukan bahwa simpanse dan gorila betina dengan keturunan yang masih muda juga terikat satu sama lain, seperti halnya seluruh spektrum rentang usia. Simpanse bahkan terlihat menirukan pukulan dada gorila yang mengamuk. Spesies-spesies ini tidak pernah membuat panggilan peringatan ketika mereka bertemu satu sama lain.

2. Persahabatan yang berorientasi pada makanan

Saat ini, tugas selanjutnya bagi para peneliti adalah mengidentifikasi perbedaan antara perilaku simpanse dan gorila di daerah jelajah di Republik Kongo dan Gabon (terpisah sekitar 1.000 km).

Simpanse dan gorila mengonsumsi makanan yang serupa, dan sebagian besar interaksi ramah yang dicatat para ilmuwan di Republik Kongo adalah kera yang memakan buah ara dan pohon buah lainnya.

Gambar dua simpanse yang tampak sedang mengobrol
Apakah mereka sedang mengobrol? Patrick Rolands/Shutterstock

Mengapa kamu mentolerir seseorang yang merusak persediaan makananmu? Buah ara adalah sumber daya energi tinggi yang berharga. Pohon berbuah hanya empat sampai lima hari dan secara tidak sinkron (artinya berbuah secara acak). Jika gorila atau simpanse menemukan buah yang matang, mungkin mereka lebih baik mentolerir satu sama lain daripada membuang-buang energi dengan melakukan perkelahian yang buas.

Menggabungkan pengetahuan atau tetap berada cukup dekat untuk mengetahui apa yang lainnya lakukan juga dapat memberi mereka keuntungan. Simpanse cenderung makan lebih banyak buah daripada gorila, tetapi gorila-gorila di Republik Kongo ini memiliki pola makan buah yang lebih tinggi dari biasanya. Ini dapat membantu menjelaskan perilaku akrab mereka yang tidak umum di sekitar simpanse lokal.

3. Simpanse dan gorila saling melindungi diri

Macan tutul adalah pemangsa dari kedua spesies ini, sehingga mereka membutuhkan sebanyak mungkin mata untuk berwas-was. Kedua spesies bahkan menanggapi panggilan alarm pemangsa dari yang lain. Mereka berbagi informasi tentang predator dan feeding site (lokasi atau area tempat makan macam).

Banyak spesies lain bekerja sama untuk menghindari predator. Kijang, rusa kutub, dan zebra berkumpul dalam jumlah ribuan setiap tahun untuk bepergian bersama melintasi Tanzania dan Kenya untuk mencari tempat penggembalaan yang baik dan tempat yang aman untuk berkembang biak. Kami melihat aliansi antara spesies monyet lain juga, seperti monyet berhidung dempul dan monyet Diana di Taman Nasional Taï, di Pantai Gading, Afrika Barat. Ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan peluang mendapatkan makan atau mendeteksi predator.

Aliansi zebra dan rusa kutub
Setiap tahun, dataran Afrika Timur menyediakan panggung untuk salah satu tontonan alam yang paling mengesankan. TravelMediaProductions/Shutterstock

Penemuan-penemuan ini bisa memberi petunjuk tentang bagaimana manusia berevolusi. Spesies manusia purba yang berbeda mungkin juga menunjukkan toleransi dan persahabatan lintas spesies meskipun ada tumpang tindih yang sama dalam pola makan dan persaingan. Hibrida kerangka dari berbagai spesies manusia telah ditemukan.

Persahabatan juga dapat mengurangi stres bagi manusia dan memiliki hewan peliharaan dapat meningkatkan kesehatan mental. Oleh sebab itu, akan menarik untuk melihat apakah kera juga menikmati manfaat-manfaat ini ketika memiliki teman dari spesies lain.

Jangan anggap remeh kera

Sejauh yang kita ketahui, interaksi ini mungkin lebih umum daripada yang dilaporkan. Di tempat simpanse dan gorila berbagi habitat, para peneliti umumnya hanya mempelajari satu spesies atau spesies lainnya. Spesies yang tidak terbiasa dengan manusia akan sering melarikan diri saat melihat tim peneliti. Peneliti sering bekerja dengan spesies selama bertahun-tahun sebelum mereka terbiasa dengan manusia.

Simpanse dianggap terancam punah, sementara gorila terdaftar sebagai kritis terancam punah dalam daftar merah spesies terancam Uni Internasional untuk Konservasi Alam. Studi ini menunjukkan betapa mengejutkannya kerabat dekat kita dan betapa pentingnya melestarikan alam agar perilaku menakjubkan mereka tidak hilang sebelum kita mempelajarinya.


Zalfa Imani Trijatna dari Universitas Indonesia menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,100 academics and researchers from 4,941 institutions.

Register now