Menu Close

Riset temukan negara-negara Skandinavia mungkin tidak sebahagia yang kita kira

BenStudioPRO/Shutterstock

Negara-negara Skandinavia secara konsisten menempati peringkat tertinggi sebagai negara paling bahagia di dunia menurut laporan World Happiness Reports yang diterbitkan sejak 2012. Karenanya, banyak negara sering merujuk kepada negara-negara Skandinavia soal cara meningkatkan kebahagiaan rakyat.

Namun, dalam penelitian kami baru-baru ini, kami menemukan bahwa kesehatan mental orang-orang yang tinggal di bagian selatan Eropa lebih baik daripada mereka yang tinggal di bagian utara Eropa.

Kami menggunakan skala yang menanyakan sejauh mana seseorang merasa baik dan ‘berfungsi dengan baik’ selama dua minggu terakhir. “Merasa baik” dapat berarti merasa santai, optimis, atau energik, dan “berfungsi dengan baik” dapat berarti mampu berpikir jernih, menangani masalah, dan bersosialisasi.

Kami baru-baru ini menerapkan skala tersebut di Denmark dan membandingkan tingkat kesehatan mental nasional orang Denmark dengan orang-orang yang tinggal di Islandia; Catalonia, Spanyol; dan Inggris. Kami menemukan bahwa orang-orang di Catalonia memiliki skor yang jauh lebih tinggi daripada orang-orang di ketiga negara di wilayah Eropa utara. Hal ini membantah gagasan bahwa tempat-tempat di Eropa utara biasanya lebih bahagia daripada di Eropa selatan.

Kebersamaan: Menara manusia di Viladefranca, Catalonia. Beka31/Shutterstock

Dalam laporan tentang peringkat kebahagiaan di Dunia dalam World Happiness Reports, kebahagiaan diukur menggunakan penilaian skala Cantril dari psikolog Hadley Cantril. Penilaian melalui metode ini menempatkan negara-negara Skandinavia di tempat teratas. Metode penilaian ini meminta orang untuk menilai bagaimana mereka saat ini memandang hidup mereka pada dari skala 0 sampai 10. Skala nol ketika seseorang merasa mengalami “hidup yang paling buruk” dan 10 untuk “hidup yang paling baik”. Tetapi penilaian tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan penilaian seperti ini bukan ukuran yang baik untuk kesehatan mental dan kesejahteraan.

Penelitian menunjukkan bahwa sementara penilaian seseorang terhadap kehidupan mereka naik seiring dengan besar pendapatan, kesejahteraan emosional, yang diukur dari pengalaman menyenangkan atau tidak menyenangkan individu, naik seiring dengan pendapatan, tapi hanya sampai titik tertentu. Jika orang berada di bawah ambang ekonomi tertentu, tingkat kesehatan emosional mereka mereka cenderung rendah demikian juga penilaian mereka terhadap hidup. Di atas ambang ini, penilaian mereka terhadap kehidupan terus membaik, tetapi tidak kesejahteraan emosional mereka tidak.

Dengan kata lain, pendapatan tinggi dapat ‘membeli’ seseorang untuk menilai hidupnya berlangsung baik, tetapi penilaian ini tidak sama dengan kesehatan mental yang positif. Sebuah laporan baru-baru ini juga menunjukkan adanya ketimpangan yang meningkat antara orang yang menilai hidupya baik dengan yang tidak di beberapa tempat di Skandinavia. Sejumlah besar orang di negara-negara tersebut tampaknya menghadapi hidup yang sulit juga. Hal ini tentu bertentangan dengan apa yang biasanya orang pahami tentang negara-negara Skandinavia.

Oleh karena itu, label “tempat paling bahagia di dunia” yang diberikan kepada negara-negara Skandinavia mungkin menyesatkan, mengingat fokusnya hanya pada penilaian seseorang terhadap kehidupannya. Seperti yang ditunjukkan penelitian kami, menggunakan ukuran yang lebih canggih dapat menceritakan kisah yang berbeda.

Kopenhagen, Denmark. Negara-negara Nordik biasanya mendominasi peringkat World Happiness Report. Studiolaska/Shutterstock

Pendekatan baru untuk kesehatan mental

Sementara ada kesepakatan di masyarakat bahwa yang “baik” adalah masyarakat yang memaksimalkan kesejahteraan manusia. Namun, bagaimana mengukur dan mempromosikan ini pada hakikatnya kontroversial. Filsuf Thomas S. Kuhn mengatakan:

Jawaban yang Anda dapatkan tergantung pada pertanyaan yang Anda ajukan.

Mungkin ada ciri-ciri khusus pada budaya dan gaya hidup masyarakat Catalonia yang mempromosikan kesehatan mental dibandingkan di tempat lain. Sekarang semakin diakui bahwa “pembangunan berkelanjutan tanpa kesehatan mental” tidak dapat berjalan dengan baik, jadi rahasia Catalonia mungkin berharga bagi kita yang ingin belajar lebih banyak tentang apa yang sebenarnya penting bagi kesehatan mental.

Sejauh ini, pendekatan konvensional terhadap kesehatan mental di Eropa fokus pada pengobatan dan pencegahan penyakit mental, serta upaya untuk merubah stigma buruk mengenai kesehatan mental. Walaupun pendekatan tersebut valid, mereka pada dasarnya hanya bersifat reaktif dan hanya fokus pada faktor risiko dan bukan pada bagaimana mempromosikan dan mempertahankan kesehatan mental yang baik.

Pendekatan ini tidak memperhitungkan fakta bahwa kesehatan mental bukan hanya soal terbebas dari penyakit mental. Mengutip sejarawan medis Henry E. Sigerist, kesehatan adalah “sesuatu yang positif”. Tidak adanya pesimisme tidak secara otomatis menghasilkan optimisme, tidak adanya kesedihan tidak secara otomatis menghasilkan kegembiraan. Demikian juga dengan seluruh spektrum pikiran dan emosi manusia.

Kesehatan mental berarti lebih dari tidak adanya penyakit mental dan memerlukan langkah-langkah yang lebih proaktif. BenStudioPRO/Shutterstock

Daripada hanya fokus pada apa yang menyebabkan penyakit mental dan melindungi masyarakat terhadap hal tersebut, masyarakat juga harus mengetahui apa yang dapat mendukung kesehatan mental yang baik, dan memprioritaskannya.

Kesehatan mental yang baik seringkali diasosiasikan dengan kesehatan fisik yang lebih baik, hubungan interpersonal yang positif dan masyarakat yang lebih sehat secara sosial. Dengan kata lain, kesehatan mental yang baik dengan sendirinya adalah sesuatu yang baik karena akan membantu mencegah masalah kesehatan mental yang mungkin terjadi di masa depan dan membantu orang pulih dari penyakit mental.

Mempromosikan kesehatan mental di seluruh populasi dapat berarti mendorong gaya hidup aktif, memberikan kesempatan bagi orang untuk berinteraksi agar mereka merasa menjadi bagian dari komunitas, dan menumbuhkan keinginan mereka untuk meningkatkan kontribusi kepada masyarakat atau turut serta dalam kegiatan yang bermanfaat.


Read more: Here's a mental health workout that's as simple as ABC


Promosi kesehatan mental juga bisa dilakukan di tingkat individu, seperti mendorong orang-orang merawat kesehatan mental diri sendiri dan mencari peluang untuk mengasah keterampilan pribadi dan sosial, kreativitas. Kombinasi pendekatan universal dan individual telah terbukti penting dalam banyak berbagai kasus.

Masih banyak yang harus dipelajari tentang kesehatan mental yang baik dan cara mempromosikannya, dan hasil penelitian kami menyarankan agar orang tidak hanya tertuju pada negara-negara Skandinavia.

Mengajukan pertanyaan yang tepat mungkin dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang mendorong kesehatan mental yang baik, dan bagaimana hal itu dapat dipromosikan. Meski mengobati gangguan mental itu penting agar hidup lebih ringan dijalani, kesehatan mental yang positif membuat hidup menjadi bernilai.

Ariza Muthia menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 181,800 academics and researchers from 4,938 institutions.

Register now