Pelanggaran akademik semakin marak di Indonesia dan telah melahirkan reputasi buruk di mata internasional. Dampaknya pun tak main-main. Tapi mengapa praktik-praktik ini masih marak terjadi?
Academic rigor, journalistic flair
Articles on Neoliberalisme
Displaying all articles
Mempelajari sejarah ekonomi modern dapat membantu memahami dan mengenali tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan finansial kita.
Benarkah dosen bukan buruh? Apakah tepat jika kita geram apabila pengelolaan kampus dianggap disamakan dengan lembaga politik atau korporasi? Bagaimana komunitas akademik perlu menyikapinya?
Kami bertanya kepada dosen dan peneliti tentang buku-buku yang menurut mereka bisa menjadi jendela untuk memahami tantangan sosio-politik generasi muda di Indonesia.
Dari neoliberalisme hingga upaya perombakan sistem, Don’t Look Up mengajarkan kita tentang praktik ekonomi yang mendukung fondasi sosial masyarakat.
Kami ngobrol Teguh Wijaya Mulya, peneliti psikologi pendidikan di Universitas Surabaya, tentang dampak negara pada kesehatan mental anak muda.
Top contributors
-
Assistant Professor in Organisation Studies, Universitas Indonesia
-
Assistant Professor in International Relations, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
-
Research fellow, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
-
Associate Professor, Monash University
-
Pengajar dan Peneliti Kebijakan Media di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
-
Assistant professor in health policy, Universitas Airlangga
-
Dr. phil./Dosen, Universitas Persada Indonesia YAI
-
Visiting scholar, Northwestern University
-
Professor in Economics, Universitas Padjadjaran
-
Lecturer of Labour Law, Universitas Gadjah Mada
-
Senior Lecturer, Psychology, Universitas Surabaya
-
Adjunct Associate Professor, Torrens University Australia
-
Dosen Jurusan Hukum, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
-
Lecturer in Finance, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
