Menu Close
Pengunaan bis sekarang gratis bagi pengguna di seluruh Luksemburg. EPA-EFE/JULIEN WARNAND

Apakah kita bersedia meninggalkan kendaraan pribadi jika transportasi publik digratiskan? Ini temuan ahli

Baru-baru ini, Luksemburg menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan semua moda transportasi publik. Masyarakat bisa menggunakan semua bis, kereta, dan trem di negara tersebut tanpa membayar mulai 1 Maret 2020.

Kebijakan pembebasan biaya ini merupakan skala terbesar yang dilakukan di dalam suatu kawasan, baik bagi penduduk maupun wisatawan.

Meskipun demikian, transportasi publik bebas biaya bukan ide baru. Banyak kota telah mencoba langkah ini sejak tahun 1960 – Luksemburg hanyalah kawasan pertama yang menerapkan konsep ini dalam skala nasional.

Dewasa ini, sekitar 98 kota di seluruh dunia telah menerapkan kebijakan transportasi gratis. Di beberapa daerah, hanya penduduk setempat atau beberapa kelompok tertentu yang tidak lagi membayar, misalnya orang lanjut usia.

Hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat mengurangi penggunaan mobil pribadi – mengurangi kemacetan kotan dan polusi udara serta emisi karbon.

Tapi, apakah kebijakan ini berhasil?

Luksemburg merupakan negara pertama di dunia yang menggratiskan biaya transportasi publik secara nasional. EPA-EFE/JULIEN WARNAND

Berkendara tanpa membayar

Banyak ekonom mengatakan transportasi publik gratis merupakan langkah yang tidak masuk akal dan tak ekonomis karena menyebabkan “mobilitas yang tak berguna”.

Masyarakat akan terdorong untuk berkendara lebih sering karena gratis, ini akan meningkatkan biaya operator transportasi serta subsisdi otoritas lokal. Akhirnya, kebijakan ini akan meningkatkan emisi dari sektor transportasi publik.

Tak heran, diberlakukannya kebijakan transportasi tak berbayar memang meningkatkan jumlah pengguna.

Peningkatan jumlah pengguna transportasi publik juga memang terbukti terjadi di wilayah kebijakan ini diterapkan, dan semakin terlihat setelah beberapa tahun.

Penelitian juga menemukan saat biaya dihilangkan, hanya sebagian kecil orang yang biasa menggunakan kendaraan pribadi yang akan berganti ke moda transportasi publik.

Penumpang yang tertarik menggunakan moda transportasi gratis biasanya pejalan kaki dan pesepeda ketimbang dengan pengguna mobil pribadi.

Gambaran dari kota-kota yang menerapkan transportasi publik gratis adalah peningkatan jumlah penumpang secara signifikan berasal dari mereka yang terbiasa berjalan kaki, bersepeda, atau jarang berpergian.

Tiga tahun setelah kebijakan ini diterapkan di Tallinn, ibukota Estonia, jumlah pengguna bus meningkat dari 55% menjadi 63%. Sementara, pemakai mobil pribadi hanya mengalami sedikit penurunan (dari 32% ke 28%), pejalan kaki (12% ke 7%). Angka pesepeda (1%) dan aktivitas lain (1%) cenderung tak berubah.

Untuk mengurangi kemacetan jalan dan polusi udara berarti harus mengurangi jumlah mobil. Kichigin/Shutterstock

Ahli dari Cosmopolis Centre di Brussel setuju, menggratiskan transportasi publik hanya berpengaruh kecil terhadap kemacetan jalan.

Mereka berargumen bahwa kebijakan transportasi publik tak berbayar ini tidak bisa menurunkan penggunaan mobil pribadi atau kemacetan secara signifikan, atau bahkan meningkatkan kualitas udara secara signifikan.

Lalu, apa yang bisa? Peneliti juga menemukan perilaku pengendara dan pilihan moda transportasi mereka tidak bergantung pada biaya transportasi publik.

Ketimbang bergantung pada transportasi publik gratis untuk melakukan perubahan, cara yang efektif adalah mengatur jumlah orang yang memilih untuk berkendara.


Read more: Free public transport is great news for the environment but it's no silver bullet


Meningkatkan biaya parkir, menarik biaya kemacetan, atau menarik pajak bahan bakar bisa dikombinasikan dengan penggratisan moda transportasi publik untuk menurunkan penggunaan mobil pribadi.

Kesuksesan penghilangan biaya transportasi publik untuk menarik pengguna baru berkendara dengan bis dan trem bergantung pada pada kualitas jasa yang mereka tawarkan.

Transportasi publik yang lebih bersih dan terpercaya merupakan syarat utama agar skema ini bisa mampu bersaing dengan penggunaan mobil pribadi dan menarik investasi yang mampu berdampak besar pada keberlanjutan sistem transportasi.

Menggratiskan tranportasi publik bisa membantu mengubah wajah transportasi umum menjadi alternatif di kota-kota tempat banyak penduduk mungkin sudah melupakan moda transportasi publik akibat kurang mendapatkan investasi pengembangan.

Transportasi publik gratis mungkin tidak efektif untuk membuat transportasi ini berkelanjutan mandiri, namun kebijakan ini tetap menyimpan berbagai menfaat lain.

Langkah ini mungkin merupakan kebijakan sosial progresif, yang mampu menjamin dan meningkatkan akses ke transportasi umum bagi berbagai kelompok yang mungkin tidak memiliki alternatif lain untuk berpindah tempat.

Stefanus Agustino Sitor menerjemahkan artikel ini dari Bahasa Inggris.


Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di sini.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,500 academics and researchers from 4,943 institutions.

Register now