Jika suatu negara demokrasi seperti Indonesia tidak memiliki kekuatan oposisi, risikonya adalah akan lahir kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat.
Karangan bunga dukung hak angket di depan Kantor DPP PDI-Perjuangan di Jakarta.
Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
Upaya membangun kesadaran dan literasi iklim sebagian besar hanya berfokus ke pemilih atau komunitas. Padahal, dalam pemilu kali ini, membangun literasi politisi juga sama pentingnya.
Presiden Joko Widodo (kiri) dengan dua putranya, Gibran Rakabuming Raka (kedua kiri) dan Kesang Pangarep (ketiga kiri), makan siang bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) beserta anak dan jajarannya.
Akun Instagram @jokowi
Partai politik kerap kali sulit menghindari dinasti politik. Bisakah partai lepas dari jerat ini?
Pelajar yang menjadi pemilih pemula merekam maskot Pemilu 2024 Sura dan Sulu menggunakan ponselnya saat mengikuti kegiatan sosialisasi oleh KPU Kabupaten Badung, Bali.
Fikri Yusuf/Antara Foto
Pemilih muda makin kritis. Mereka menginginkan informasi mengenai rekam jejak, program dan visi misi para kandidat Pemilu 2024. Penyelenggara pemilu harus memfasilitasi ini.
Bendera sejumlah partai politik dalam Kirab Pemilu di Palu, Sulawesi Tengah.
Mohamad Hamzah/Antara Foto
Riset kami menemukan bahwa aktivisme mahasiswa masih menjaga jarak dari politik elektoral dan perebutan kekuasaan melalui partai politik, namun peka terhadap isu demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).
Seruan mahasiswa tolak penundaan pemilu 2024.
Muhammad Adimaja/Antara Foto
Istilah “big data” tidak hanya tereduksi, namun juga secara tidak langsung telah disalahgunakan demi memuluskan kepentingan politik yang bertentangan dengan undang-undang.
Peluncuran hari pemilu serentak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Reno Esnir/Antara Foto
Halaman depan harusnya menjadi balai warga, tempat pembaca berdiskusi dan berdebat atas isu penting bagi komunitas dan sekitarnya.
Beberapa politikus muda berbincang dalam sidang permohonan terkait batas usia calon kepala daerah di Mahkamah Konstitusi pada tahun 2019.
(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Banyak orang di Indonesia memiliki persepsi bahwa usia muda menandakan belum matangnya pengalaman maupun kemampuan seseorang untuk terjun ke dunia politik.
Untuk memahami preferensi dan sikap politik kelompok muda, di episode terbaru podcast SuarAkademia, kami berbicara dengan Ahmad Khoirul Umam, peneliti politik di Universitas Paramadina, Jakarta.