Kasus bunuh diri siswi SMP 147 Jakarta Timur membuat komunitas pendidikan mempertanyakan kesehatan mental di lingkungan sekolah. Akademisi menyarankan tiga hal untuk memperbaikinya.
Academic rigour, journalistic flair
Articles on Kesehatan Mental
Displaying 61 - 80 of 88 articles
Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang tinggal di daerah paling miskin memiliki kemungkinan 51% lebih besar mengalami depresi daripada mereka yang tinggal di daerah yang tidak kekurangan.
Ada Joker di dalam diri setiap orang.
Banyak anak muda tanpa bantuan profesional kesehatan mental tak ragu menyatakan bahwa mereka mengalami gangguan menta.. Padahal self diagnosis berbahaya baik secara fisik maupun psikis.
Berhubungan seks pada usia lanjut tidak hanya memberikan perasaan bahagia, tapi juga dapat mengurangi risiko terkena kanker dan penyakit jantung.
Hanya 5% dari orang dewasa AS mengatakan bahwa menggunakan media sosial baik bagi kesehatan mental mereka. Seorang psikolog memberikan saran untuk membantu 95% lainnya.
Sangat penting membekali bidan, dokter umum dan dokter spesialis obstetri dan ginekologi dengan literasi kesehatan mental untuk mendeteksi dan menanganinya ibu hamil yang depresi.
Kita berasumsi bahwa orang di negara-negara Skandinavia memiliki standar kesehatan mental yang lebih baik daripada di tempat lain, tetapi asumsi tersebut terlalu disederhanakan.
Hampir sebagian orang yang menderita depresi tidak terlihat sedih seperti yang Anda bayangkan, tetapi mereka berisiko tinggi untuk bunuh diri.
Jika Anda mengembangkan kesadaran tentang apa yang Anda rasakan, Anda akan lebih mungkin untuk mengubah pola berpikir negatif.
Remaja perlu dilatih untuk mengingat kenangan positif untuk menanggulangi gejala-gejala depresi.
Mengambil selfie di lokasi bencana adalah perilaku yang tidak dapat dibenarkan karena di samping membahayakan , perilaku tersebut menunjukkan gangguan mental.
Banyak orang tua memutuskan untuk memiliki anak kedua dengan harapan mengurus anak kedua akan tidak semerepotkan anak pertama. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa anggapan ini ternyata salah.
Indonesia perlu berinvestasi pada perawatan kesehatan mental dan memastikan setiap Puskesmas memiliki sumber daya yang cukup untuk mendeteksi dan merawat pasien dengan gangguan kesehatan mental.
Kita sudah tahu beberapa makanan yang baik untuk kesehatan jasmani kita, tapi bagaimana dengan kesehatan jiwa?
Guru bimbingan di sekolah, dokter umum, dan perawat dapat menggunakan kuesioner khusus untuk mendeteksi gejala masalah kesehatan mental pada remaja.
Kemandirian masyarakat dalam menangani masalah kesehatannya menjadi tujuan utama perawatan kesehatan jiwa di komunitas.
Isu kesehatan mental di tempat kerja mulai mendapat perhatian global tapi minim fasilitas pelayanan kesehatan mental bagi para pekerja.
Semakin banyak negara dunia membatasi penerimaan pengungsi. Sementara di Indonesia, pencari suaka dan pengungsi yang menunggu di Indonesia banyak yang tak memiliki tempat bernaung dan depresi.
Memahami bahasa depresi bisa membantu kita mengerti cara berpikir orang depresi, tapi hal ini juga memiliki implikasi praktis. Kini sedang dikembang machine learning untuk mendeteksi depresi.
Top contributors
-
Lecturer at Faculty of Psychology, Universitas Indonesia
-
Lecturer at the Faculty of Psychology and researcher at Centre for Public Mental Health, Universitas Gadjah Mada
-
Faculty, Department Biostatistics, Epidemiology & Population Health, Faculty of Medicine, Public Health & Nursing, Universitas Gadjah Mada
-
Professor of Social Psychology, Anglia Ruskin University
-
Lecturer in Social Psychology, Universitas Airlangga
-
Mental health researcher, University of Cambridge
-
Wellbeing Postdoctoral Fellow with the Royal Horticultural Society, University of Sheffield
-
Lecturer at Department of Educational Psychology and Guidance, Faculty of Education and Psychology, Universitas Negeri Yogyakarta
-
Lecturer, Division of Child and Adolescent in Psychiatry, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia
-
Senior Lecturer, Centre for Positive Health Sciences, RCSI University of Medicine and Health Sciences
-
Senior Lecturer in Social Sciences, BA (Hons), MSc, PhD, CPsychol, HE Cert (Couns.), PG Dip (Couns.), FHEA, FRGS, MBACP, University of Bristol
-
Senior Lecturer, Psychology, Universitas Surabaya
-
Lecturer in Psychology, Universitas Gadjah Mada
-
Research Psychologist, Health Behaviour Research Centre, UCL
-
Professor of Clinical Psychology, University of Glasgow
