Menu Close
Energi terbarukan dari air. Maxim Burkovskiy/Shutterstock.com

Indonesia miliki banyak tempat penyimpanan energi hidro untuk sokong 100% listrik terbarukan

Dengan dukungan dari Australia Indonesia Centre, kami telah mengidentifikasi 657 tempat potensial di seluruh Bali untuk penyimpanan energi hidro terpompa (pumped hydro energy storage (PHES)), dengan kapasitas penyimpanan potensial gabungan 2.300 Gigawatt-jam.

Pumped hydro energy storage adalah teknik untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik. Menggunakan pembangkit listrik dari energi terbarukan seperti tenaga matahari dan angin, situs-situs potensial untuk PHES yang kami identifikasi di Bali akan mencukupi untuk mendukung jaringan listrik Indonesia terbarukan 100% dan bahkan lebih dari itu.

Panel surya atau solar PV (fotovoltaik) dan tenaga angin kini menjadi teknologi pembangkit listrik utama yang dipasang di seluruh dunia setiap tahun. Gas dan batu bara menempati urutan ketiga dan keempat secara berurutan. Perkembangan teknologi PV lebih cepat dari teknologi pembangkit energi lainnya karena teknologi PV lebih murah, terukur, dan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Sumbernya dari sinar matahari tersedia melimpah ruah.

Gambar 1: Kapasitas pembangkit baru yang dipasang di seluruh dunia pada 2017. Author provided

Indonesia memiliki potensi energi surya besar karena lokasinya di kawasan tropis. Untuk menghasilkan pasokan listrik dari tenaga surya bagi seluruh negeri ini dibutuhkan kurang dari 1% dari tanah Indonesia. Sekitar separuh dari panel-panel itu potensial dipasang di atas atap-atap gedung. Meski Indonesia hanya memiliki sedikit PV saat ini, pertumbuhan eksponensial dapat mengubah ini dengan cepat, seperti terjadi di Australia, Cina, dan banyak negara lain.

Karena berlokasi di khatulistiwa, energi matahari di Indonesia tidak banyak berkurang sepanjang tahun, tidak seperti di garis lintang yang lebih tinggi. PV (dan angin) sekarang kompetitif secara ekonomi dibandingkan dengan pembangkit berbahan bakar batu bara dan gas buatan baru di Indonesia.

Sistem kelistrikan Indonesia dan Australia ukurannya sama. Di Australia, secara efektif semua kapasitas pembangkit baru adalah PV dan angin, dan tidak ada pembangkit listrik batu bara baru yang akan dibangun. PV dan angin mengganti pembangkit listik batu bara tua karena pembangkitnya ini pensiun. Sekitar 4,5 Gigawatt dari PV dan angin baru akan dipasang di Australia pada 2018, dibandingkan dengan beban puncak 35 Gigawatt.

Walau PV dan angin merupakan sumber energi variabel yang tergantung pada cuaca lokal, pendekatan untuk mencapai jaringan listrik terbarukan 100% dapat diandalkan dan tidak terbelit-belit:

  1. Menyediakan penyimpanan energi dalam format penyimpanan enegeri hidro terpompa (PHES) dan baterai, lengkapi dengan manajemen permintaan listrik.

  2. Menyediakan interkoneksi yang kuat dari jaringan listrik antar wilayah menggunakan jaringan listrik tegangan tinggi yang menjangkau jarak jauh. Jaringan ini melancarkan (penyediaan listrik) saat cuaca lokal tidak mendukung, yang nantinya akan mengurangi jumlah penyimpanan yang dibutuhkan.

PHES menyumbang 97% penyimpanan energi seluruh dunia karena teknologi ini yang paling murah dari penyimpanan skala besar, dengan masa pakai operasi mencapai 50 tahun atau lebih. Mayoritas sistem PHES berada di lembah sungai dan dihubungkan sistem listrik tenaga hidro. Namun, PHES di luar sungai mempunyai potensi yang lebih besar karena semakin banyak situs potensial yang jauh dari sungai.

Kebutuhan air tahunan dari jaringan listrik terbarukan 100% yang didukung PHES akan jauh lebih sedikit dibanding sistem fosil saat ini karena angin dan PV tidak membutuhkan air pendingin. PHES, baterai, dan manajemen permintaan kemungkinan akan berperan penting ketika jaringan listrik Indonesia beralih total ke energi terbarukan


Baca lebih lanjut: How pushing water uphill can solve our renewable energy issues


PHES di luar sungai membutuhkan pasangan waduk-waduk berukuran sedang di ketinggian yang berbeda, biasanya dengan luas 100 hektar. Waduk-waduk tersebut dihubungkan oleh sebuah pipa dengan sebuah pompa dan turbin. Air dipompa menanjak pada hari-hari yang berangin dan cerah ketika listrik berlimpah; kemudian, ketika pembangkit mati, listrik dapat dikirim sesuai permintaan dengan melepaskan air yang disimpan melalui turbin.

PHES di luar sungai biasanya memberikan daya maksimum antara 5-25 jam, tergantung ukuran waduk.

Indonesia memiliki potensi penyimpanan hidro terpompa besar sekali. PHES dapat segera dibangun untuk menyeimbangkan jaringan listrik dengan jumlah tenaga panel surya dan angin, hingga 100%. Gambar 2 menunjukkan lokasi yang prospektif – area merah sangat menjanjikan.

Gambar 2: Daerah-daerah prospektif di Indonesia yang cocok untuk hidro terpompa. Area-area berwarna merah sangat menjanjikan.

Mayoritas dari 657 tempat PHES potensial yang kami identifikasi di Bali berada di luar sungai. Tentu saja, ada potensi besar juga di pulau lain. Kami akan segera mencari lebih lanjut tempat di Indonesia dan berharap menemukan situs sebanyak di Australia. Kami sudah menemukan 22.000 situs bagus di Negeri Kanguru.

Situs-situs waduk di Bali (titik biru) ditunjukkan pada Gambar 3 di bawah ini. Setiap situs memiliki antara 1 Gigawatt-jam (GWh) dan 100 GWh potensi penyimpanan.

Untuk menempatkan ini dalam perspektif kebutuhan energi, Indonesia mungkin membutuhkan kurang dari 1.000 GWh penyimpanan yang tersebar di beberapa puluh situs di nusantara untuk mendukung sistem listrik terbarukan yang mencapai 100%. Pengembang dapat memilih dengan begitu banyaknya situs ini.

Gambar 3: Situs-situs hidro terpompa waduk atas di Bali. Author provided

Gambar 4 di bawah menunjukkan sebuah gambar Google Earth sintetis untuk beberapa potensi waduk di Bali (lebih detail tentang pencarian situs tersedia di sini). Waduk-waduk yang lebih besar yang diperlihatkan pada setiap gambar adalah satu skala sedemikian rupa sehingga hanya satu atau dua yang diperlukan untuk menstabilkan sistem listrik terbarukan dengan kapasitas 100% untuk Bali.

Gambar 4: Satu atau dua situs yang diperlihatkan akan dibangun. Author provided

Detail informasi tentang situs-situs Bali tersedia di sini.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 183,400 academics and researchers from 4,954 institutions.

Register now